Bait-bait puisi Prof. Winarno,dikritik Wapres
Post by zulkarnain zubairi on Nov 28, 2005,
Enggak tahu persis, tetapi ada sedikit petikan puisi
mantan Rektor IKIP Jakarta Prof. Winarno Surakhman.
Begini katanya:
"Apa artinya bertugas mulia ketika kami hanya
terpinggirkan tanpa ditanya tanpa disapa.
Kapan sekolah kami lebih dari kandang ayam.
Sejuta batu nisan guru tua yang terlupakan oleh sejarah terbaca
torehan darah kering.
Di sini terbaring seorang guru, semampu membaca bungkus sambil belajar menahan lapar,
hidup sebulan dari gaji sehari."
Bait-bait puisi Prof. Winarno tersebut agaknya
memancing emosi Wapres. "Saya tidak suka itu. Masak
guru besar seperti itu," kata Jusuf Kalla kepada pers.
Kalla mengaku sangat emosional karena yang diperlukan
justru semangat para guru, bukan sebaliknya.
Ah, untung yang ngomong Wakil Presiden Republik
Indonesia yang memang nggak ngerti apa itu puisi.
Bukan (Wakil) Presiden Penyair Indonesia. Dari dulu
yang namanya penguasa emang nggak ngerti dengan segala jenis puisi, cerpen, atau prosa.
No comments:
Post a Comment