1. WAJIBNYA PUASA ROMADHON
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
سورة البقرة 183
Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa (di bulan Romadhon), sebgaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu sekalian bertaqwa (QS Al Baqoroh 183)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا حِبَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ ٱللهِ عَنِ ٱلْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ ٱللهِ j إِذَا رَأَيْتُمُ ٱلْهِلاَلَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَتِمُّوا شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ إِلاَّ أَنْ تَرَوْا ٱلْهِلاَلَ قَبْلَ ذَلِكَ ثُمَّ صُومُوا رَمَضَانَ ثَلاَثِينَ إِلاَّ أَنْ تَرَوا ٱلْهِلاَلَ قَبْلَ ذَلِكَ رواه النسائي كتاب الصيام
Mengkhabari kepada kami Muhammad bin Hatim, dia berkata : Bercerita kepada kami Hibban, dia berkata : Bercerita kepada kami Abdulloh, dari Hajjaj bin Artoh, dari Manshur, dari Rib'iy, dia berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Ketika kalian melihat pada hilal (bulan tanggal 1 Romadhon—ket), maka berpuasalah, dan ketika kalian melihat pada hilal (bulan tanggal 1 Syawwal—ket), maka berbukalah (hentikan berpuasa—ket). Jika terjadi mendung atas kalian, maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi 30 hari, kecuali jika kalian telah melihat hilal (bulan tanggal 1 Romadhon—ket) sebelum demikian itu (30 hari bulan Sya'ban), kemudian berpuasa romadhonlah kalian selama 30 hari, kecuali jika kalian melihat hilal (bulan tanggal 1 Syawwal—ket), sebelum demikian itu (30 hari bulan Romadhon) (HR Nasa'iy dalam Kitabus Shiyaam)
2. KEUTAMAAN BULAN ROMADHON
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ j قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ رواه البخاري
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu, dari Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa romadhon karena iman dan mencari pahala, maka diampuni baginya dosa-dosa terdahulu. Dan barangsiapa yang berdiri pada malam lailatul Qodar, maka diampuni baginya dosa-dosa terdahulu !". (HR Bukhori)
فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ ٱلْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لاَ تُضَاعَفُ فِيمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ ٱلسَّيِّئَاتِ رواه الطبراني
"Maka takutlah kalian pada bulan Romadhon. Maka sesungguhnya kebaikan-kebaikan dilipatgandakan (pahalanya) didalamnya (didalam Romadhon—ket), dimana tidak dilipatkan (pahala dari kebaikan tersebut), didalam apa-apa (bulan—ket) selainnya (selain bulan Romadhon—ket). Dan seperti demikian pulalah kejelekan-kejelekan (dilipatkan dosanya bila dikerjakan pada bulan Romadhon) (HR Thobroni)
قَالَ رَسُولُ اللهِ j كُلُّ عَمَلِ ٱبْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ ٱلْمِسْكِ رواه مسلمBersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Tiap-tiap amalan bani Adam, kebaikannya dilipatgandakan 10 kali semisalnya hingga 700 kali lipatan. Berfirman Alloh Azza wa Jalla : " Kecuali puasa !. Maka sesungguhnya puasa adalah untuk- Ku, dan Aku sendirilah yang akan membalasnya, (sebab) dia (orang yang berpuasa—ket) meninggalkan syahwat dan makanannya
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa 2 kesenangan. Satu kesenangan ketika berbuka puasanya, dan satu kesenangan ketika dia bertemu Tuhannya. Dan niscaya bau busuk mulutnya orang yang berpuasa, lebih harum disisi Alloh daripada wanginya minyak
kasturi !" (HR Muslim)
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa 2 kesenangan. Satu kesenangan ketika berbuka puasanya, dan satu kesenangan ketika dia bertemu Tuhannya. Dan niscaya bau busuk mulutnya orang yang berpuasa, lebih harum disisi Alloh daripada wanginya minyak
kasturi !" (HR Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ j كُلُّ عَمَلِ ٱبْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ ٱللهُ يَقُولُ اللهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ ٱلصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ ٱلْمِسْكِ رواه ابن ماجة
Dari Abu Huroiroh berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Tiap-tiap amalan bani Adam, kebaikannya dilipatgandakan 10 kali semisalnya hingga 700 kali lipatan hingga (lipatan) yang Alloh kehendaki. Alloh berfirman: " Kecuali
puasa !. Maka sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendirilah yang akan membalasnya, (sebab) dia (orang yang berpuasa—ket) meninggalkan syahwat dan makanannya karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa 2 kesenangan. Satu kesenangan ketika
berbuka puasanya, dan satu kesenangan ketika dia bertemu Tuhannya. Dan niscaya bau busuk mulutnya orang yang berpuasa, lebih harum disisi Alloh daripada wanginya minyak kasturi !" (HR Ibnu Majah )
puasa !. Maka sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendirilah yang akan membalasnya, (sebab) dia (orang yang berpuasa—ket) meninggalkan syahwat dan makanannya karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa 2 kesenangan. Satu kesenangan ketika
berbuka puasanya, dan satu kesenangan ketika dia bertemu Tuhannya. Dan niscaya bau busuk mulutnya orang yang berpuasa, lebih harum disisi Alloh daripada wanginya minyak kasturi !" (HR Ibnu Majah )
3. KEUTAMAAN ORANG YANG BERPUASA
حَدَّثَنَا عَبْدُ ٱلرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ٱلدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا ٱبْنُ أَبِي فُدَيْكٍ حَدَّثَنِي هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ ٱلنَّبِيَّ j قَالَ إِنَّ فِي ٱلْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ ٱلرَّيَّانُ يُدْعَى يَوْمَ ٱلْقِيَامَةِ يُقَالُ أَيْنَ ٱلصَّائِمِينَ فَمَنْ كَان مِنَ ٱلصَّائِمِينَ دَخَلَهُ وَمَنْ دَخَلَهُ لَمْ يَطْمَأْ أَبَدًا رواه ابن ماجة كتاب الصيام
Bercerita kepada kami Abdurrohman bin Ibrohim Ad Dimasyqiy : bercerita kepada kami Ibnu Abi Fudaik : bercerita kepadaku Hisyam bin Sa'ad, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya didalam surga terdapat pintu yang dinamakan Ar Royyan yang dipanggil pada hari Qiamat. Dikatakan : "Dimanakah orang-orang yang berpuasa ?". Maka barangsiapa yang termasuk dari golongan orang-orang yang berpuasa, maka akan memasuki pintu tersebut. Dan barangsiapa yang memasuki pintu tersebut tidak akan haus selamanya !" (HR Ibnu Majah dalam Kitabus Shiyaam)
4. MAQBULNYA DOA ORANG YANG BERPUASA
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سَعْدَانَ ٱلْجُهَنِيِّ عَنْ سَعْدٍ أَبِي مُجَاهِدٍ ٱلْطَّائِيِّ وَكَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِي مُدِلَّةَ وَكَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ ٱللهِ j ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ ٱلإِمَامُ ٱلْعَادِلُ وَٱلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ ٱلْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا ٱللهُ دُونَ ٱلْغَمَامِ يَوْمَ ٱلْقِيَامَةِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ ٱلسَّمَاءِ وَيَقُولُ بِعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينِ رواه ابن ماجة
Bercerita kepada kami Ali bin Muhammad : Bercerita kepada kami Waki', dari Sa'dan Al Juhaniy, dari Sa'ad, (yakni) Abu Mujahid At Thoiy, dan adalah dia Sa'ad seorang yang dapat dipercaya, dari Abu Mudillah, dan adalah dia Abu Mudillah seorang yang dapat dipercaya, dari Abu Huroiroh berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, (yaitu) imam yang adil, orang yang berpuasa hingga dia berbuka, dan doanya orang yang dianiaya. Alloh mengangkat pada doa tersebut hingga dibawah awan pada hari Qiamat, dan dibukakan karena doa tersebut pintu-pintu langit, dan Alloh berfirman : "Demi keagungan-Ku, niscaya sungguh akan Ku-tolong engkau doa walaupun setelah masa (dikabulkan nanti di akhirot—ket) (HR Ibnu Majah)
5. DIBELENGGUNYA SYAITHON
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ ٱلْعَلاَءِ بْنِ كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنِ ٱلأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ ٱللهِ j إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ ٱلشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ ٱلْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ ٱلنَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ ٱلْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ ٱلْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ ٱلشَّرِّ أَقْصِرْ وَللهِ عُتَقَاءُ مِنَ ٱلنَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ
لَيْلَةٍ رواه الترمذي كتاب الصوم
لَيْلَةٍ رواه الترمذي كتاب الصوم
Bercerita kepada kami Abu Kuraib, (yaitu) Muhammad bin 'Ala' bin Kuraib, bercertita kepada kami Abu Bakar bin 'Ayyasy, dari A'masy dari Abu Sholih dari Abu Huroiroh berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam : "Pada saat awal malam didalam bulan Romadhon, dibelenggulah syaithon-syaithon, dan (dibelenggu pula) berkeliarannya jin-jin, ditutuplah pintu-pintu neraka, maka tidak dibuka pintu-pintu neraka itu satu pintupun, dan dibukalah pintu-pintu surga, maka tidak dikunci pintu- pintu surga itu satu pintupun. Dan memanggillah (malaikat) yang memanggil-manggil : "Wahai orang yang mencari kebaikan, menghadaplah (untuk memperbanyak beramal). Wahai orang yang mencari kejelekan,berhentilah. Dan bagi Allohlah orang-orang yang dimerdekakan dari Neraka !". (Kejadian) demikian terjadi pada tiap-tiap malam (bulan Romadhon) (HR Tirmidzi dalam Kitabus Shoum)
6. KAFAROH MENJIMA' ISTRI DI SIANG HARI DI BULAN ROMADHON
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ j فَقَالَ هَلَكْتُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ وَمَا أَهْلَكَكَ قَالَ وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِي فِي رَمَضَانَ قَالَ هَلْ تَجِدُ مَا تُعْتِقُ رَقَبَةً قَالَ لاَ قَالَ فَهَلْ تَسْتَطِيْعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لاَ قَالَ فَهَلْ تَجِدُ مَا تُطْعِمُ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ لاَ قَالَ ثُمَّ جَلَسَ فَأُتِيَ النَّبِيُ j بِعَرَقٍ فِيهِ تَمْرٌ فَقَالَ تَصَدَّقْ بِهَذَا قَالَ أَفْقَرَ مِنَّا ؟ فَمَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا
أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ إِلَيْهِ مِنَّا. فَضَحِكَ النَّبِيُّ j حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَأَطْعِمْهُ أَهْلَكَ رواه مسلم كتاب الصيام
أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ إِلَيْهِ مِنَّا. فَضَحِكَ النَّبِيُّ j حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَأَطْعِمْهُ أَهْلَكَ رواه مسلم كتاب الصيام
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu berkata : "Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam, lantas dia berkata : "Rusak aku ya Rosululloh !". Nabi menjawab : "Dan apakah yang telah merusak padamu ?'. Laki-laki itu berkata : "Aku telah menjima' istriku (pada siang hari) di bulan Romadhon !". Nabi bertanya : "Apakah kau menjumpai sesuatu yang bisa digunakan untuk memerdekakan budak ?". Si laki-laki menjawab : "Tidak !". Nabi bertanya : "Maka apakah engkau mampu untuk berpuasa dua bulan berturut-turut ?". Si laki-laki menjawab : "Tidak !". Nabi bertanya : "Maka apakah kamu menjumpai sesuatu untuk memberi makan 60 orang miskin ?". Si laki-laki menjawab : "Tidak !". Abu Huroiroh lantas bercerita : "Kemudian duduklah laki-laki itu. (Tak lama) diberilah Nabi sebuah wadah yang didalamnya berisi kurma, maka Nabi bersabda : "Shodaqohlah engkau dengan kurma ini !". Si laki-laki menjawab : "Apakah (saya shodaqoh) kepada yang lebih faqir daripada saya ? (Padahal) tidak ada satu keluargapun diantara 2 tanah lapangnya Madinah, yang lebih membutuhkan kurma tersebut daripada saya !". Maka tertawalah Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam sehingga tampak gigi gerahamnya Nabi, lantas beliau bersabda : "Maka berilah makan keluargamu dengan kurma ini !" (HR Muslim dalam Kitabus Shiyaam)
7. RUKHSOH MOKEL BAGI MUSAFIR HANYA PADA SAAT DIA DALAM PERJALANAN
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ j فِي السَّفَرِ فَمِنَّا الصَّائِمُ وَمِنَّا الْمُفْطِرُ قَالَ فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً فِي يَوْمٍ حَارٍّ أَكْثَرُنَا ظِلاًّ صَاحِبُ الْكِسَاءِ وَمِنَّا مَنْ يَتَّقِي الشَّمْسَ بِيَدِهِ قَالَ فَسَقَطَ الصُّوَّامُ وَقَامَ الْمُفْطِرُونَ فَضَرَبُوا اْلأَبْنِيَةِ وَسَقَوُا الرِّكَابَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ j ذَهَبَ الْمُفْطِرُونَ الْيَوْمَ بِاْلأَجْرِ رواه مسلم
Dari Anas rodhiyallohu 'anhu berkata : "Adalah kami bersama Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam didalam bepergian, maka sebagian kami adalah orang yang tetap berpuasa dan sebagian kami adalah orang yang (memilih) mokel !". Berkata Anas : "Maka kami bertempat di suatu tempat didalam hari yang panas. Sebagian besar dari kami adalah orang yang berpakaian yang berteduh dengan pakaiannya, dan sebagian lagi menjaga dari teriknya matahari dengan tangannya !". Berkata Anas : "Maka ambruklah orang-orang yang berpuasa, sementara orang-orang yang mokel tetap tegar. Maka mereka (orang-orang yang mokel), mendirikan tenda dan memberi minum pada kendaran-kendaran. Maka bersabda Rosululloh : "Telah pergi orang-orang yang mokel pada hari ini dengan membawa pahala !" (orang-orang yang mokel lebih banyak pahala karena mereka masih segar untuk beramal sholih membantu teman-temannya yang berpuasa yang pingsan karena lemas—ket) (HR Muslim)
8. FIDYAH
حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَزْرَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ (وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ) قَالَ كَانَتْ رُخْصَةً لِلشَّيْخِ الْكَبِيرِ وَالْمَرْأَةِ الْكَبِيرَةِ وَهُمَا يُطِيقَانِ الصِّيَامَ أَنْ يُفْطِرَا وَيُطْعِمَا مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينًا وَالْحُبْلَى وَالْمُرْضِعُ إِذَا خَافَتَا قَالَ أَبُو دَاوُد يَعْنِي عَلَى أَوْلاَدِهِمَا أَفْطَرَتَا وَأَطْعَمَتَا رواه أبو داود كتاب
الصوم
الصوم
Bercerita kepada kami (Abu Dawud) Ibnu al Mustsanna : "Bercerita kepada kami Ibnu Abi Adiy, dari Said, dari Qotadah, dari Azroh, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas (tentang ayat "Dan bagi orang-orang yang menguat-nguatkan untuk berpuasa adalah fidyah, yaitu dengan memberi makan orang miskin), berkata Ibnu 'Abbas : "Adalah ayat ini sebagai rukhsoh bagi seorang
laki-laki atau perempuan tua yang sudah sangat tuanya, dimana keduanya kuat untuk berpuasa, (yaitu membayar fidyah dengan) mokel dan memberi makan keduanya, sebagai ganti tiap-tiap hari (yang ditinggalkan puasanya), pada 1 orang miskin. (Fidyah ini juga menjadi rukhsoh) bagi perempuan hamil dan menyusui yang khawatir keduanya !". Abu Dawud menjelaskan : (yang dimaksud Ibnu 'Abbas) yakni mengkhawatirkan pada (kesehatan) anaknya, maka(diperbolehkan) mokel keduanya dan memberi makan (membayar fidyah) !" (HR Abu Dawud dalam Kitabus Shoum)
laki-laki atau perempuan tua yang sudah sangat tuanya, dimana keduanya kuat untuk berpuasa, (yaitu membayar fidyah dengan) mokel dan memberi makan keduanya, sebagai ganti tiap-tiap hari (yang ditinggalkan puasanya), pada 1 orang miskin. (Fidyah ini juga menjadi rukhsoh) bagi perempuan hamil dan menyusui yang khawatir keduanya !". Abu Dawud menjelaskan : (yang dimaksud Ibnu 'Abbas) yakni mengkhawatirkan pada (kesehatan) anaknya, maka(diperbolehkan) mokel keduanya dan memberi makan (membayar fidyah) !" (HR Abu Dawud dalam Kitabus Shoum)
9. DOA BERBUKA PUASA
حَدَّثَنَا عَبْدُ ٱللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ ٱلْحَسَنِ أَخْبَرَنِي ٱلْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ ٱلْمُقَفَّعَ قَالَ رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ ٱللهِ j إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ ٱلظَّمَأُ وَٱبْتَلَّتِ ٱلْعُرُوقَ وَثَبَتَ ٱلأَجْرُ إِنْ شَاءَ ٱللهُ رواه ابو داود كتاب الصوم
Bercerita kepada kami Abdulloh bin Muhammad bin Yahya, (Yakni) Abu Muhammad : Bercerita kepada kami Ali bin Hasan : Bercerita kepadaku Husain bin Waqid : Bercerita kepada kami Marwan, yakni Ibnu Salim Al Muqoffa', dia berkata : "Aku melihat Ibnu Umar sedang menggenggam jenggotnya, lantas dia memotong pada (jenggot) yang berlebih atas telapak tangan(nya), dan berkata : "Adalah Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam ketika telah ebrbuka beliau berdoa (yang artinya) "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat dan tetaplah pahala, insyaalloh !" (HR Abu Dawud dalam Kitabus Shoum)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ ٱلنَّبِيَّ j كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ٱللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَي رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ رواه أبو داود كتاب الصوم
Bercerita kepada kami Musaddad : Bercerita kepada kami Husyaim, dari Hushoin, dari Mu'adz bin Zuhroh, sesungguhnya sampai (sebuah hadits) kepada Mu'adz sesungguhnya Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam ketika telah berbuka, beliau berdoa (yang artinya) "Ya Alloh, kepada Engkau aku berpuasa, dan atas rizki-Mu aku berbuka !"(HR Abu Dawud dalam Kitabus Shoum)
10. KEUTAMAAN PUASA ROMADHON DI MAKKAH
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ ٱللهِ J مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ بِمَكَّةَ فَصَامَ وَقَامَ مِنْهُ مَا تَيَسَّرَ لَهُ كَتَبَ ٱللهُ لَهُ مِائَةَ أَلْفِ شَهْرِ رَمَضَانَ فِيمَا سِوَاهَا وَكتَبَ ٱللهُ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ عِتْقَ رَقَبَةٍ وَكُلِّ لَيْلَةٍ عِتْقَ رَقَبَةٍ وَكُلِّ يَوْمٍ حُمْلاَنَ فَرَسٍ فِي سَبِيلِ ٱللهِ وَفِي كُلِّ يَوْمٍ حَسَنَةً وَفِي كُلِّ لَيْلَةٍ حَسَنَةً رواه ابن ماجة
Dari Ibnu Abbas berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam : "Barangsiapa yang menjumpai Bulan Romadhon di Makkah, lantas dia berpuasa dan berdiri (untuk beribadah) pada apa yang mudah baginya (untuk dikerjakan), maka Alloh akan menulis baginya pahala (berpuasa dan beribadah selama) 1000 bulan Romadhon didalam tempat selain Makkah, dan Alloh akan
menulis untuknya setiap hari (pahala) memerdekakan budak, (juga) Alloh akan menulis baginya setiap malam (pahala) memerdekakan budak. Setiap hari (Alloh akan memberinya pula pahala) orang yang membawa kuda (untuk diinfaqkan) dalam Sabilillah. Setiap hari ada (pahala) kebaikan dan setiap malam juga ada (pahala) kebaikan" (HR Ibnu Majah)
menulis untuknya setiap hari (pahala) memerdekakan budak, (juga) Alloh akan menulis baginya setiap malam (pahala) memerdekakan budak. Setiap hari (Alloh akan memberinya pula pahala) orang yang membawa kuda (untuk diinfaqkan) dalam Sabilillah. Setiap hari ada (pahala) kebaikan dan setiap malam juga ada (pahala) kebaikan" (HR Ibnu Majah)
No comments:
Post a Comment