Belajar sama semut
sepertinya kotoran.... tapi waktu abah lihat lebih teliti lagi.. rupanya semut kecil.... iya, gudukan semut kecil mungkin ratusan ekor mengapung di air minum abah.
Biasanya saya suka bawa sedikit air minum di botol kaca bekas minuman supplement YOUC1000, kalau diperjalanan pulang kerja atau lagi menunggu jemput bunda pulang kerja abah kehausan air sudah punya. Abah tidak terlalu suka botol plastik karena mencoba mengurangi sampah plastik saja, lagi pula konon botol plastik kalau sudah beberapa kali digunakan sudah tidak baik lagi dipakai.
kebetulan mungkin kemarin abah lagi iseng bawa isi Sprite abah pindahin isinya ke botol kaca itu, waktu habis ngga dicuci ditaruh saja di atas laci.
mungkin saat itulah semut mengendus yang manis-manis lalu entah gmana caranya tuh semut bisa kroyokan masuk kedalam botol yang tertutup (mungkin nutupnya ngga kencang ya?) lalu berenang-renang didalamnya... bapa semut, ibu semut, anak semut, kakek semut, nenek semut, cucu semut, tetangga semut...
yang bikin abah kagum adalah cara semut survive atau selamat dalam kondisi berenang-renang di air minum itu... (ini teori abah lho.. belum tentu benar) mereka berusaha saling membantu satu sama lain, berkumpul satu sama lain menjadi satu gundukan besar isinya semut... yang kalau diperhatikan efektif membuat semut-semut itu tidak ada yang sampai mati tenggelam.
semut-semut itu (mungkin) saling bergantian naik kegundukan dan rombongan lainnya menopang di bawah. bergantian..
semut memang dari dulu terkenal hewan yang senang gotong royong saling bantu membantu... kayaknya melihat sifat-sifat mereka, sebagai manusia yang merasa lebih sempurna segalanya.. abah merasa malu.......
Tuh... belajar dong sama semut...
Saling tolong menolong bantu membantu rukun satu sama lain.. bagus kan?
Nge 'tek' bangku sekolah
Abah sudah wanti-wanti bilang sama tyas agar dia mau bangun lebih pagi dan berangkat lebih awal kesekolah. kenapa? karena biasanya kelas baru maka murid-murid harus menempati meja bangku sekolah yang baru.. nah biasanya kalau ngga datang pagi bisa-bisa dapat meja bangku paling belakang atau bahkan ngga dapat bangku sama sekali karena harus berebut dengan murid-murid lain sekelas. setahu saya para orang tua murid lebih senang anak-anaknya duduk di meja bangku agak depan, karena mungkin anak-anak jadi bisa melihat papan tulis lebih jelas, bisa mendengar pelajaran yang disampaikan guru dengan lebih baik dan mungkin lebih tertib karean dekat dengan meja gurunya. walau ada juga anak-anak yang lebih memilih mojok dibelakang karena malu atau sengaja..
Jam 6 kurang dikiiiiiiit abah dan tyas berangkat kesekolah, sampai disana buru-buru cari kelas yang baru... murid-murid banyak yang sudah berdatangan, kebanyakan diantar sama orang tuanya juga terlihat dari banyaknya sepeda dan motor di halaman sekolah.
sampai di kelas baru tyas masih sepi.. cuma ada 5 teman tyas.. wah masih banyak bangku yang bisa dipilih nih....
tapi lho... lho... kok mejanya ada kertasnya semua, terutama 3 baris didepan.... olala setelah diperhatikan, kertas itu berisi nama-nama siswa siswi yang dinyatakan berhak menduduki meja bangku ini... 'sudah di tek ' istilah umumnya...
ngga tahu kapan kertas itu ditempel di meja-meja itu, tapi gelagatnya sih bukan pagi ini karena walau ada kertas namanya tapi siswanya belum ada atau belum datang karena tidak ada tasnya disitu. pasti ditempel kemarin atau beberapa hari lalu...
saya yakinnya ibu-ibu orang tua murid bergerilya datang sebelum hari H, mungkin sabtu atau minggu, bawa kertas dan selotip, minta ijin masuk sama satpamnya, lalu kekelas 3, dan menempel kertas nama anaknya di meja yang dipilihnya... pintar.....
kasihan tyas udah datang pagi tapi meja-meja depan sudah 'dimiliki' semua.....
Ya udah akhirnya cari tempat lain, dapat juga meja baris kedua dari belakang. langsung ditempel stikernya tyas di meja dan dia duduk disitu ngga mau kemana-mana lagi... mungkin takut mejanya diambil/direbut orang.... :)
Syukurlah waktu abah tanya apa dia masih jelas melihat tulisan yang ada dipapan tulis, dia bilang masih dan dia bisa membacanya...
Next time... saya mesti ikutan bergerilya ahhh.... masak kalah sama ibu-ibu lain.... ngggaa laaah.... hahaha....
Selamat belajar anakku...
Peramal cuaca sederhana
Yang ini terbuat dari batu yang digantung di udara terbuka,
Jika batunya basah, berarti cuaca berair cenderung hujan
Jika batunya berayun-ayun, berarti lagi musim berangin
Jika batunya terasa panas, berarti musim panas nih
Jika batunya dingin, berarti lagi sejuk..
Jika batunya jadi berwarna putih, pasti lagi musim salju
Jika batunya berwarna biru, lagi musim dingin..
Jika batunya lenyap... berarti lagi datang TORNADO..
Linda nelson art
Hello, to old friends and collectors and hello to people who are just discovering my art for the first time.
Dunia Kita; Dunia Persepsi
Sejauh ini, kita telah lupa bahwa semuanya hanya terjadi di dalam imajinasi kita, di dalam otak kita. Semua yang terjadi di dalam hidup kita; perasaan dan persepsi kita tentang dunia luar hanya berupa susunan sinyal-sinyal listrik dan otak kitalah yang membuat sinyal-sinyal ini penuh makna dalam hidup kita. Otaklah yang menerjemahkan semua sinyal-sinyal ini menjadi penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, pengecap, warna, cahaya dan bunyi-bunyian.
Ketika kita masih duduk di sekolah menengah atas, kita diberitahu bahwa sepanjang hidup kita, kita hanya bergantung pada lima panca indra kita. Ketika ada orang yang menanyakan pada anda, dengan apa anda melihat, anda mungkin akan mejawab “saya melihat dengan mata saya”. Akan tetapi jawabannya tidak sesederhana itu.
Proses melihat terjadi ketika cahaya dipantulkan dari sebuah benda melewati lensa mata dan menimbulkan bayangan terbalik di retina yang berada di belakang otak. Setelah melewati proses kimiawi yang ditimbulkan oleh sel-sel kerucut dan batang retina, penglihatan ini pun berubah menjadi implus listrik. Implus ini kemudian dikirim melalui sambungan di dalam sistem syaraf ke belakang otak. Kemudian otak menerjemahkan aliran ini menjadi sebuah penglihatan tiga dimensi yang penuh makna.
Sistem pendengaran pun terjadi dengan cara yang sama, telinga menangkap bunyi di sekeliling kita dan mengirimnya ke telinga bagian tengah, telinga bagian tengah memperbesar getaran suara ini dan mengirimkannya ke telingah bagian dalam, telinga bagian dalam menerjemahkan getaran-getaran suara tadi menjadi sinyal-sinya listrik dan selanjutnya diteruskan ke otak, kemudian diteruskan ke pusat pendengaran di otak. Dan begitu pun dengan proses panca indra lainnya, semuanya hanyalah kumpulan sinyal-sinyal listrik yang diterjemahkan di dan oleh otak.
Selama ini, kita berkeyakinan bahwa dunia ini benar-benar wujud di luar diri kita, akan tetapi dunia ini hanya ada di dalam diri kita sendiri. Ketika anda melihat layar komputer, anda tidak melihatnya di luar diri anda melainkan anda hanya melihat salinannya di dalam otak anda. Anda tidak akan pernah mampu untuk membuktikan apakah komputer tersebut benar-benar wujud di luar otak anda. Begitu pun dengan suara yang anda dengar, anda tidak akan penah mendengar suara sejati yang ada di luar otak anda. Di luar otak anda hanya terdapat gelombang-gelombang elektromagnetik dan gelombang inilah yang diterjemahkan oleh otak sebagai bunyi.
Segala hal yang kita saksikan di sepanjang hidup kita, semuanya hanya terjadi di dalam otak kita. Apa yang kita sebut sebagai “Dunia Kita” hanyalah koleksi dari semua persepsi yang digabungkan dengan satu cara yang penuh arti dan di lihat dari sebuah layar di dalam otak kita. Seumur hidup, kita tidak akan pernah mampu membuktikan wujud material yang sesungguhnya. Karena kita hidup hanya dalam dunia persepsi. Walaupun semuanya hanyalah persepsi-persepsi, akan tetapi persepsi ini tampak seperti nyata dan kita tidak pernah menyadari jika semuanya hanyalah kumpulan persepsi.
Untuk membuktikan bahwa dunia yang kita jalani hanyalah dunia persepsi. Mari kita telaah tentang mimpi. Di dalam mimpi kita juga merasakan apa yang kita rasakan di dunia yang kita anggap nyata, seperti menyentuh benda-benda, memakan makanan, ngobrol bersama teman, chatingan, menonton film dan lain sebagainya. Bahkan mimpi bisa mempengaruhi psikologis jiwa kita.
Descartes pun menyatakan: “Di dalam mimpiku, aku melihat diriku berjalan ke suatu tempat, tatkala aku bangun aku sadar aku tidak kemana-mana tapi aku tetap di sini, dan aku mendapatkan diriku tetap berbaring di tempat tidurku. Siapa yang bisa menjamin bahwa saat ini aku tidak sedang bermimpi atau hidupku saat ini bukanlah sebuah mimpi?”
Apa yang membedakan kehidupan nyata dengan mimpi? tidak ada perbedaan, semuanya terjadi di dalam otak kita. Kita baru sadar bahwa itu adalah mimpi hanya ketika kita terjaga. Perkembangan teknologi pun telah membuktikan hal ini, simulator contohnya, dengan bantuan topi yang di lengkapi dengan kacamata dan sarung tangan, seseorang mampu merasakan gambar 3 dimensi yang benar-benar nyata dan membayangkan dirinya berada di suatu tempat di dalam gambar tersebut. Sepanjang hidup, kita tidak akan pernah mampu keluar dari otak kita. Dan kita hanyalah manusia yang seumur hidupnya terus hidup dalam tataran persepsi di dalam otak.. Inilah The Brain Man; Manusia Otak.
Tetapi bagaimanakah semuanya terjadi, otak kita hanyalah segumpal daging yang terdiri dari air, lipid, protein dan zat-zat lainnya. Bagaimanakah seonggok daging lembek ini bisa mengetahuai sinyal mana yang diterjemahkan menjadi suara, pemandangan, citra rasa buah dan bau-bauan, padahal di dalam otak kita tidak ada cahaya, suara dan bau? Siapakah yang mendengar suara-suara dari luar jendela padahal otak kita kedap bunyi? Siapakah yang merasakan sensasi seperti panas, dingin, dan kejauhan? Siapakah yang merasakan manisnya kue, pekatnya kopi, dan asinnya garam? Jelaslah, bahwa bukanlah otak yang merasakan semuanya. Pastilah ada wujud lain selain otak yang merasakannya.
Satu-satunya sumber yang dapat menjawab hal ini adalah agama. Al-Qur’an menerangkan bahwa Allahlah yang telah menciptakan mansia yang terdiri dari fisik dan kemudian meniupkan ruh padanya. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (al-Hijr; 28-29)
Melalui ayat ini kita mengerti bahwa yang merasakan semua persepsi ini adalah ruh kita yang telah diberikan Allah kepada semua makhluk hidup. Setiap mansia mempunyai ruh yang dapat melihat dunia ini tanpa mata, mendengar tanpa telinga, mengecap tanpa lidah, merasa tanpa kulit dan mencium tanpa hidung.
Akan tetapi ada pertanyaan selanjutkan yang akan muncul, bukankah ruh kita menyaksikan semuanya juga melalui otak kita? Namun siapakah yang menciptakan semua citra dalam otak sehingga dapat dirasakan oleh ruh kita? Apakah otak sendiri mampu menciptakan pemandangan, citra rasa, halusnya sentuhan dan bunyi yang menentramkan jiwa? Wujud yang memperlihatkan semua pemandangan ini adalah Allah, Tuhan semesta alam. Dan Allah menciptakan semua citra di dalam otak manusia hanya berupa penampakan-penampak an, citra-citra dan persepsi-persepsi, ini bagaikan pancaran gelombang radio dan televisi, selagi ada gelombang maka televisi dan radio dapat menampilkan gambar, suara dan kejernihan jarak.
Begitulah kehidupan kita, semuanya hanyalah persepsi yang terus menerus di pancarkan Sang Pencipta. Ketika persepsi ini dihentikan, maka berarti kita telah meninggal dunia, dan selanjutnya kita akan diperlihatkan persepsi-persepsi dan dimensi yang berbeda, dan semuanya dalam satu cara; melalui pikiran kita. Allahu’alam.
Kairo, Selasa 21 Juli 2009
Syirik yang sering diucapkan
dalam ucapan-ucapan tersebut. Semua ucapan ini adalah perbuatan SYIRIK.”
(HR. Ibnu Abi Hatim)
Kita semua telah mengetahui bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb (Tuhan) alam
semesta, Yang menciptakan kita dan orang-orang sebelum kita, Yang
menjadikan bumi sebagai hamparan untuk kita mencari nafkah, dan Yang
menurunkan hujan untuk menyuburkan tanaman sebagai rizki bagi kita.
Setelah kita mengetahui demikian, hendaklah kita hanya beribadah kepada
Allah semata dan tidak menjadikan bagi-Nya tandingan/sekutu dalam
beribadah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui.” (Al Baqarah [2]: 22)
Lebih samar dari jejak semut di atas batu hitam di tengah kegelapan malam
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma –yang sangat luas dan mendalam
ilmunya- menafsirkan ayat di atas dengan mengatakan,”Yang dimaksud membuat
sekutu bagi Allah (dalam ayat di atas, pen) adalah berbuat syirik. Syirik
adalah suatu perbuatan dosa yang lebih sulit (sangat samar) untuk dikenali
daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam di tengah kegelapan
malam.”
Kemudian Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mencontohkan perbuatan syirik
yang samar tersebut seperti, ‘Demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan’, ‘
Demi hidupku’ atau ‘Kalau bukan karena anjing kecil orang ini, tentu kita
didatangi pencuri-pencuri itu’ atau ‘Kalau bukan karena angsa yang ada di
rumah ini tentu datanglah pencuri-pencuri itu’, dan ucapan seseorang
kepada kawannya ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu’, juga ucapan
seseorang ‘Kalau bukan karena Allah dan karena fulan’.
Akhirnya beliau radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, ”Janganlah engkau
menjadikan si fulan (sebagai sekutu bagi Allah, pen) dalam ucapan-ucapan
tersebut. Semua ucapan ini adalah perbuatan SYIRIK.” (HR. Ibnu Abi Hatim)
(Lihat Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad At Tamimi)
Itulah syirik. Ada sebagian yang telah diketahui dengan jelas seperti
menyembelih, bernadzar, berdo’a, meminta dihilangkan musibah (istighotsah)
kepada selain Allah.
Dan terdapat pula bentuk syirik (seperti dikatakan Ibnu Abbas di atas) yang sangat sulit dikenali (sangat samar).
Syirik seperti ini ada 2 macam.
Pertama, syirik dalam niat dan tujuan. Ini termasuk perbuatan yang samar
karena niat terdapat dalam hati dan yang mengetahuinya hanya Allah Ta’ala.
Seperti seseorang yang shalat dalam keadaan ingin dilihat (riya’) atau
didengar (sum’ah) orang lain. Tidak ada yang mengetahui perbuatan seperti
ini kecuali Allah Ta’ala.
Kedua, syirik yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Syirik seperti
ini adalah seperti syirik dalam ucapan (selain perkara i’tiqod/keyakinan) .
Syirik semacam inilah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Karena
kesamarannya lebih dari jejak semut yang merayap di atas batu hitam di
tengah kegelapan malam. Oleh karena itu, sedikit sekali yang mengetahui
syirik seperti ini secara jelas. (Lihat I’anatul Mustafid bisyarh Kitabut
Tauhid, hal. 158, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan)
Berikut ini akan disebutkan beberapa contoh syirik yang masih samar,
dianggap remeh, dan sering diucapkan dengan lisan oleh manusia saat ini.
Mencela makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa
Perbuatan seperti ini banyak dilakukan oleh kebanyakan manusia saat ini
–barangkali juga kita-. Lidah ini begitu mudahnya mencela makhluk yang
tidak mampu berbuat sedikit pun, seperti di antara kita sering mencela
waktu, angin, atau pun hujan. Misalnya dengan mengatakan, ‘Bencana ini
bisa terjadi karena bulan ini adalah bulan Suro’ atau mengatakan ‘Sialan!
Gara-gara angin ribut ini, kita gagal panen’ atau dengan mengatakan pula,
‘Aduh!! hujan lagi, hujan lagi’.
Lidah ini begitu mudah mengucapkan perkataan seperti itu. Padahal makhluk
yang kita cela tersebut tidak mampu berbuat apa-apa kecuali atas kehendak
Allah. Mencaci mereka pada dasarnya telah mencaci, mengganggu dan
menyakiti yang telah menciptakan dan mengatur mereka yaitu Allah Ta’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta'ala berfirman, ‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa
(waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang
mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ ” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Janganlah
kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan hasan shohih).
Dari dalil-dalil ini terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu), angin dan
makhluk lain yang tidak dapat berbuat apa-apa adalah terlarang. Larangan
ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari
Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari sesuatu yang
jelek yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk
tersebut yang menjadikan baik dan buruk dan ini sama saja dengan
menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang
menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku
dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini termasuk keharaman, tidak
sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar
pemberitaan, -seperti mengatakan,’Hari ini sangat panas sekali, sehingga
kita menjadi capek’-, tanpa tujuan mencela sama sekali maka seperti ini
tidaklah mengapa.
Bersumpah dengan menyebut Nama selain Allah
Bersumpah dengan nama selain Allah juga sering diucapkan oleh orang-orang
saat ini, seperti ucapan, ‘Demi Nyi Roro Kidul’ atau ‘Aku bersumpah dengan
nama ...’. Semua perkataan seperti ini diharamkan bahkan termasuk syirik.
Karena hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hatinya mengagungkan selain
Allah kemudian digunakan untuk bersumpah. Padahal pengagungan seperti ini
hanya boleh diperuntukkan kepada Allah Ta’ala semata. Barangsiapa
mengagungkan selain Allah Ta’ala dengan suatu pengagungan yang hanya layak
diperuntukkan kepada Allah Ta’ala, maka dia telah terjatuh dalam syirik
akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam). Namun, apabila
orang yang bersumpah tersebut tidak meyakini keagungan sesuatu yang
dijadikan sumpahnya tersebut sebagaimana keagungan Allah Ta’ala, maka dia
telah terjatuh dalam syirik ashgor (syirik kecil yang lebih besar dari
dosa besar).
Berhati-hatilah dengan bersumpah seperti ini karena Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya,
”Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat
kekafiran atau kesyirikan.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dishahihkan Syaikh Al
Albani dalam Shohihul Jaami’)
Menyandarkan nikmat kepada selain Allah
Perbuatan ini juga dianggap sepele oleh kebanyakan orang saat ini. Padahal
menyandarkan nikmat kepada selain Allah termasuk syirik dan kekufuran
kepada-Nya. Allah Ta’ala mengatakan tentang orang yang mengingkari nikmat
Allah dalam firman-Nya yang artinya,”Mereka mengetahui nikmat Allah,
kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang kafir.” (An Nahl: 83)
Menurut salah satu penafsiran ayat ini : ‘Mereka mengenal berbagai nikmat
Allah (yaitu semua nikmat yang disebutkan dalam surat An Nahl) dengan hati
mereka, namun lisan mereka menyandarkan berbagai nikmat tersebut kepada
selain Allah. Atau mereka mengatakan nikmat tersebut berasal dari Allah,
akan tetapi hati mereka menyandarkannya kepada selain Allah’.
Menyandarkan nikmat kepada selain Allah termasuk syirik karena orang yang
menyadarkan nikmat kepada selain Allah berarti telah menyatakan bahwa
selain Allah-lah yang telah memberikan nikmat (ini termasuk syirik dalam
tauhid rububiyah). Dan ini juga berarti dia telah meninggalkan ibadah
syukur. Meninggalkan syukur berarti telah menafikan (meniadakan) tauhid.
Setiap hamba mempunyai kewajiban untuk bersyukur atas nikmat yang telah
Allah berikan.
Contoh dari hal ini adalah mengatakan ‘Rumah ini adalah warisan dari
ayahku’. Jika memang cuma sekedar berita tanpa melupakan Sang Pemberi
Nikmat yaitu Allah, maka perkataan ini tidaklah mengapa. Namun, yang
dimaksudkan termasuk syirik di sini adalah jika dia mengatakan demikian
dan melupakan Sang Pemberi Nikmat yaitu Allah Ta’ala.
Marilah kita berusaha tatkala mendapatkan nikmat, selalu bersyukur pada
Allah dengan memenuhi 3 rukun syukur, yaitu:
[1] Mensykuri nikmat tersebut dengan lisan,
[2] Mengakui nikmat tersebut berasal dari Allah dengan hati, dan
[3] Berusaha menggunakan nikmat tersebut dengan melakukan ketaatan kepada
Allah. (Lihat I’anatul Mustafid, hal. 148-149 dan Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, II/93)
Perbaikilah Diri
Jarang sekali manusia mengetahui bahwa hal-hal di atas termasuk kesyirikan
dan kebanyakan orang selalu menyepelekan hal ini dengan sering
mengucapkannya .
Padahal Allah Ta’ala telah berfirman yang artinya,
”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni dosa
yang berada di bawah syirik bagi siapa yang dikehendaki- Nya. (QS. An Nisa
[4]: 116).
Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi kita untuk mempelajari aqidah
di mana perkara ini sering dilalaikan dan jarang dipelajari oleh
kebanyakan manusia. Aqidah adalah poros dari seluruh perkara agama. Jika
aqidah telah benar, maka perkara lainnya juga akan benar. Jika aqidah
rusak, maka perkara lainnya juga akan rusak.
Hendaknya pula kita memperbaiki diri dengan selalu memikirkan terlebih
dahulu apa yang kita hendak ucapkan. Ingatlah sabda Nabi yang mulia
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
”Boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah namun
tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah mengangkat
derajatnya. Namun boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang
dimurkai Allah dan tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah
memasukkannya dalam neraka.” (HR. Bukhari)
Jika kita sudah terlanjur melakukan syirik yang samar ini, maka leburlah
dengan do’a yang pernah diucapkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam:
’Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika sya’an wa ana a’lamu wa
astaghfiruka minadz dzanbilladzi laa a’lamu’ (Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari perbuatan menyukutakan- Mu dengan sesuatu padahal aku
mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang
tidak aku sadari) (HR. Ahmad).
Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal
Terry redlin
Terry Avon Redlin (born July 11, 1937) is an American artist. His paintings on outdoor themes and wildlife, often pictured in twilight, are widely collected as prints. For eight consecutive years, 1991 through 1998, Redlin was named America's Most Popular Artist in annual gallery surveys conducted by U.S. Art magazine.
Jilbab around the world
Saya sedih, bukan karena kematian MJ yang dipuja jutaan orang di dunia.
Tapi saya sedih, karena pada saat yang sama, berlangsung perkebumian
seorang muslimah yang Insya Allah menjadi seorang syahidah karena
mempertahankan jilbabnya. Marwa Al-Sharbini, seorang ibu satu anak yang
sedang mengandung tiga bulan, syahid akibat ditikam sebanyak 18 kali
oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia yang anti-Islam dan
anti-Muslim. Tapi berita ini, sama sekali tidak saya temukan di tv-tv
kita , negara yang majaroti penduduknya Muslim, bahkan mungkin, tak
banyak dari kita yang tahu akan peristiwa yang menimpa Marwa
Al-Sharbini.
Ribuan orang di Mesir yang mengantar jenazah Marwa Al-Sharbini ke tempat
istirihatnya yang terakhir, memang mungkin banyak orang yang menangisi
kepergian Michael Jackson. Marwa hanya seorang ibu dan bukan superstar
seperti MJ. Tapi kepergian Marwa Al-Sharbini adalah lambang jihad
seorang muslim. Marwa Al- Sharbini mempertahankan harga dirinya sebagai
seorang Muslimah yang mematuhi ajaran agamanya meski pun untuk itu ia
kehilangan nyawanya.
Marwa Al-Sharbini ditikam di ruang sidang kota Dresden, Jerman saat akan
memberikan kesaksian atas ancaman terhadapnya . Ia mengadukan sorang
pemuda Jerman bernama Alex W yang kerap menyebutnya "teroris" hanya
karena ia mengenakan jilbab. Dalam suatu kesempatan, pemuda itu bahkan
pernah menyerang Marwa dan berusaha melepas jilbab Muslimah asal Mesir
itu. Di persidangan itulah, Alex kembali menyerang Marwa, kali ini ia
menikam Marwa Al-Sharbini berkali-kali. Suami Marwa yang berusaha
melindungi isterinya, malah terkena tembakan pehak berkuasa keamanan
pengadilan yang berdalih tak sengaja menembak suami Marwa yang kini
dalam kondisi kritis di rumah sakit Dresden.
Peristiwa ini sepi dari pemberitaan di media massa Jerman dan mungkin
dari pemberitaan media massa asing dunia karena yang menjadi korban
adalah seorang muslimah yang dibunuh oleh orang Barat yang anti-Islam
dan anti-Muslim. Situasinya mungkin akan berbeda jika yang menjadi
korban adalah satu orang Jerman atau orang Barat yang dibunuh oleh
seorang ektrimis Islam. Beritanya dipastikan akan gempar dan mendunia.
Itulah sebabnya, mengapa di tv-tv kita cuma sibuk dengan pemberitaan
pemakaman Michael Jackson yang mengharu biru itu. Tak ada berita
pemakaman Syahidah Marwa Al-Sharbini yang mendapat sebutan "Pahlwan
Jilbab". Tak ada protes dunia Islam atas kematiannya. Tak ada tangisan
kaum muslimin dunia untuknya. Tapi tak mengapa Marwa Al-Sharbini, karena
engkau akan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisiNya ALLAH SWT .
Seiring doa dari orang-orang yang mencintaimu. Selamat jalan saudariku,
maafkan kami jika kurang peduli ...
Ribuan Orang Mengiringi Pemakaman Pahlawan Jilbab
Ribuan orang mengantarkan jenazah Marwah Al-Sharbini ke tempat peristirahatannya yang terakhir di kota Alexandria, Mesir waktu setempat. Ribuan orang itu berjalan mengiringi peti jenazah Marwa yang mendapat sebutan “martir jilbab”.
Kematian Marwa memicu kemarahan di kalangan komunitas Muslim di Jerman dan Mesir-negara asal Marwa-tetapi juga komunitas Muslim di berbagai negara. “Tidak ada Tuhan selain Allah dan orang-orang Jerman adalah musuh Allah,” kata seorang warga Mesir yang ikut mengantarkan jenazah Marwa ke pemakaman.
“Kami akan membalas kematiannya. Barat, mereka tidak mau mengakui kita. Di sana ada rasisme,” ujar Tarek Al-Sharbini, saudara lelaki Marwa.
Selain Marwa, suaminya juga menjadi korban dan sekarang masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Dresden, Jerman. Suami Marwa secara tak sengaja terkena tembakan aparat saat sang suami mencoba melindungi istrinya yang diserang dengan senjata tajam oleh pemuda Jerman keturunan Rusia.
Peristiwa itu terjadi di ruang sidang di kota Dresden, saat Marwa akan memberikan kesaksian atas kasusnya. Marwa menuntut pemuda yang juga tetangganya itu ke pengadilan karena menyebutnya sebagai teroris hanya karena ia mengenakan jilbab. Marwa berada di Jerman mengikuti suaminya yang sedang melakukan riset dengan biaya beasiswa.
Menurut kakak lelaki Marwa, aparat mengira suami Marwa yang melakukan serangan sehingga petugas keamanan pengadilan itu menembaknya. “Para aparat keamanan itu berpikir, sepanjang orang itu tidak berambut pirang, maka dialah pelaku serangannya, dan mereka menembak suami Marwa,” kata kakak lelaki Marwa.
Pemuda Jerman keturunan Rusia yang menyerang Marwa, bernama Alex W, 28, kini mendekam di penjara dan akan dikenakan tuduhan baru yaitu pembunuhan. Christian Avenarius, jaksa pengadilan Dresden mengatakan, Alex menusuk Marwa karena didorong rasa kebencian yang dalam terhadap Islam, karena sejak awal pengadilan, Alex yang berimigrasi ke Jerman tahun 2003 sudah mengungkapkan pernyataan-pernyataan anti-Islam dan anti-Muslim.
Dari wawancara di beberapa media Mesir, keluarga Al-Sharbini di Mesir mengatakan bahwa pelaku penusukan sudah sering menghina dan melecehkan Marwa, bahkan pernah mencoba melepas jilbab Marwa. Ibu Marwa, Laila Shams mengungkapkan, Marwa juga kesulitan mendapat kerja di Jerman karena ia mengenakan jilbab.
“Suatu kali, Marwa pernah disuruh melepas jilbab jika ingin mendapatkan kerja, tapi Marwa menolaknya,” kata sang ibu.
Menanggapi kasus Marwa, Jubir pemerintah Jerman Thomas Steg mengatakan bahwa insiden ini berlatar belakang rasial dan pemerintah mengutuk keras pelakunya. Pemerintah Jerman baru bersuara atas kasus ini, setelah komunitas Muslim di negara itu mengecam pemerintah dan para politisi di Jernam yang diam saja atas kasus tersebut.
Menyindir sikap pemerintah dan para politisi di Jerman, harian independen di Mesir, El-Shorouk menulis, kalau korbannya Yahudi, barulah dunia gempar. Seorang blogger Mesir bernama Hicham Maged dalam blognya menulis,”Mari kita bayangkan, jika kondisinya dibalik, korban adalah orang Barat yang ditusuk di dunia atau di salah satu negara Timur Tengah oleh seorang Muslim ekstrim.”
Atas insiden yang menimpa Marwa, Asosiasi Farmasi Mesir sudah menyerukan boikot terhadap obat-obatan dari Jerman.
Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan atas peristiwa yang menimpa warga negaranya. Belum jelas apakah pemerintahan Husni Mubarak akan menuntut pemerintah Jerman bertangung jawab atas kasus ini.
7 Juli Hari Jilbab Internasional untuk Mengenang Marwa Al-Sharbini
Meski pemerintah Jerman berusaha menutup-tutupi kematian Marwa Al-Sharbini, cerita tentang Marwa mulai menyebar dan mengguncang komunitas Muslim di berbagai negara. Untuk mengenang Marwa, diusulkan untuk menggelar Hari Hijab Internasional yang langsung mendapat dukungan dari Muslim di berbagai negara.
Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Assembly for the Protection of Hijab, Abeer Pharaon lewat situs Islamonline. Abeer mengatakan, Marwa Al-Sharbini adalah seorang martir bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya. "Ia menjadi korban Islamofobia, yang masih dialami banyak Muslim di Eropa. Kematian Marwa layak untuk diperingati dan dijadikan sebagai Hari Hijab Sedunia," kata Abeer.
Seruan Abeer disambut oleh sejumlah pemuka Muslim dunia antara lain Rawa Al-Abed dari Federation of Islamic Organizations di Eropa. "Kami mendukung usulan ini. Kami juga menyerukan agar digelar lebih banyak lagi kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak muslimah di Eropa, termasuk hak mengenakan jilbab," kata Al-Abed.
Selama ini, masyarakat Muslim di negara-negara non-Muslim memperingati Hari Solidaritas Jilbab Internasional setiap pekan pertama bulan September. Hari peringatan itu dipelopori oleh Assembly for the Protection of Hijab sejak tahun 2004, sebagai bentuk protes atas larangan berjilbab yang diberlakukan negara Prancis.
Seperti diberitakan sebelumnya di Eramuslim, Marwa Al-Sharbini, 32, meninggal dunia karena ditusuk oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia pada Rabu (1/7) di ruang sidang gedung pengadilan kota Dresden, Jerman. Saat itu, Marwa akan memberikan kesaksian dalam kasus penghinaan yang dialaminya hanya karena ia mengenakan jilbab.Belum sempat memberikan kesaksiannya, pemuda Jerman itu menyerang Marwa dan menusuk ibu satu orang anak itu sebanyak 18 kali. Suami Marwa berusaha melindungi isterinya yang sedang hamil tiga bulan itu, tapi ia juga mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Kasus Marwa Al-Sharbini menjadi bukti bahwa Islamofobia masih sangat kuat di Barat dan sudah banyak Muslim yang menjadi korban. "Apa yang terjadi pada Marwa sangat berbahaya. Kami sudah sejak lama mengkhawatirkan bahwa suatu saat akan ada seorang muslimah yang dibunuh karena mengenakan jilbab," kata Sami Dabbah, jubir Coalition Against Islamophobia.
Dabbah mengatakan, organisasinya berulang kali mengingatkan agar para muslimah waspada akan makin menguatnya sikap anti jilbab di kalangan masyarakat Barat.
Profesor bidang teologi dan filosifi dari Universitas Al-Azhar, Amina Nusser juga memberikan dukungannya atas usulan Hari Jilbab Internasional yang bisa dijadikan momentum untuk merespon sikap anti-jilbab di Barat. "Hari peringatan itu akan menjadi kesempatan bagi kita untuk mengingatkan Barat agar bersikap adil terhadap para muslimah dan kesempatan untuk menunjukkan pada Barat bahwa Islam menghormati keberagaman," tukas Nusser.
Nusser menegaskan bahwa hak seorang muslimah untuk berbusana sesuai ajaran agamanya, tidak berbeda dengan hak penganut agama lainnya. Ia mengingatkan, bahwa kaum perempuan penganut Kristen Ortodoks juga mengenakan kerudung sebelum masuk ke gereja.
Dukungan untuk menggelar Hari Jilbab Internasional juga datang dari Muslim Association of Denmark. Ketuanya, Mohammed Al-Bazzawi. "Hari Jilbab untuk mengingatkan masyarakat Barat bahwa hak muslimah untuk mengenakan jilbab sama setara dengan hak perempuan non-Muslim yang bisa mengenakan busana apa saja. Mereka di Barat yang bicara soal hak perempuan, selayaknya menyadari bahwa mereka juga tidak bisa mengabaikan hak seorang perempuan untuk mengenakan jilbab," tandas Al-Bazzawi.
Bagaimana dengan Muslim Indonesia, apakah akan memberikan dukungan juga?
Dia Tetap Berpegang kepada jilbabnya, Walaupun Kapal akan Tenggelam
Ini kisah tentang wanita Mesir yang bersama suaminya akan menunaikan ibadah haji. Mereka datang melalui jalan laut. Mereka tiba dan menunaikan manasik haji.
Mereka thawaf di Ka’bah, melakukan sa’i, meminum air zam-zam, dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka tiada henti-hentinya meneteskan air mata, hingga kembali pulang menuju negeri mereka melalui jalan laut. Suaminya berkata, “Kami berada di dalam sebuah ruangan kamar kapal laut. Ada saya, istri dan anak-anak saya.”
Ketika itu kami sedang bercengkerama, tiba-tiba terdengar teriakan keras dan hentakan telapak kaki. Saya pun keluar untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata semua orang berteriak dengan keras, “Kapal akan tenggelam. Kapal akan tenggelam!”
Dengan penuh ketakutan, saya secepatnya kembali ke kamar dan berkata kepada istri saya, “Kita harus segera keluar, kapal ini akan tenggelam, kapal ini akan tenggelam!” Tapi istri saya menolak, “Tidak, aku tidak akan keluar.”
“Apa yang kamu katakan? Apa kamu sudah gila? Apa akalmu telah hilang? Kapal ini akan tenggelam, kamu ingin mati?”
Dia menjawab, “Aku tidak akan keluar sebelum aku mengenakan jilbabku dengan sempurna.”
Saya berusaha menjelaskan kepadanya bahwa orang-orang saat ini tidak akan sempat memandang wanita, karena sedang berada dalam bencana yang besar.
Istriku menjawab, “Aku tidak akan berdebat dalam perkara ini dan janganlah engkau mendebatku dalam masalah ini. Demi Allah, aku tidak akan keluar dari kamar ini kecuali aku telah mengenakan jilbabku dengan sempurna, jilbab yang diperintahkan oleh Allah kepadaku.”
Aku pasrah dengan realita yang terjadi. Maka dia mengenakan jilbabnya. Saat itu orang-orang saling mendorong ingin menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Lalu dia mengenakan jilbabnya yang mengagumkan. Saat itu istriku tampak sangat tenang. Tidak terlihat tanda-tanda gelisah, takut, dan bersedih. Kemudian kami keluar dan ia telah mengenakan jilbabnya dengan sempurna. Aku memegang tangannya dan ia memegang erat tanganku.”
Tiba-tiba istriku bertanya, “Wahai suamiku, apakah engkau ridha kepadaku?” Aku pun menjawab,”Ya.”
Sungguh aku merasa aneh dengan pertanyaannya. Apakah ini saat yang tepat dia bertanya begitu?”
Dengan jawabanku itu, istriku merasa gembira dan aman. Ia menyunggingkan senyuman. Lalu kami pergi untuk mencari keselamatan. Akan tetapi kami dipisahkan oleh ombak yang besar. Akhirnya kapal kami pun tenggelam.
Tak lama kemudian datanglah tim penyelamat. Mereka menyelamatkan orang-orang yang masih bisa diselamatkan dan tidak mampu menyelamatkan sisanya.
Saya termasuk orang yang selamat. Saya dan anak-anak mencari istri saya di tengah orang-orang yang selamat, namun saya tidak menemukannya. Lalu saya pergi ke tempat para jenazah korban yang tenggelam. Saya mendapatkannya dalam keadaan telah mati dalam jilbabnya.
Laa ilaaha illallah…
Betapa jauhnya para wanita kita dibanding wanita ini. Salah seorang dari mereka keluar rumah dengan merasa aman, bebas, dan tenang. Dengan perasaan seperti itu, ia keluar ke pasar dengan memperlihatkan kepalanya, memakai wewangian, berdandan, dan menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya.
Sebaliknya, wanita yang dalam bahaya dan bencana besar ini tetap berpegang kepada jilbabnya. Saya tidak ingin mengomentari sikap ini. Akan tetapi saya ingin menyerukan kepada saudari-saudari yang beriman, “Bertakwalah (takutlah) kepada Allah dalam jilbab anda. Manakah yang anda pilih, jilbab anda atau Neraka? Bertakwalah kepada Allah tentang simbol kesucian dan kehormatan ini.
Janganlah meninggalkan bagaimanapun keadaan dan perihal anda. Takut terhadap su’ul khatimah (akhir hidup yang jelek) adalah kebiasaan para ulama dan merupakan sesuatu yang mengejutkan orang-orang shalih.
Sahl bin Abdullah At-Tustury berkata, “jilbabmu atau Neraka? Bertakwalah kepada Allah dalam masalah simbol kesucian dan kehormatan. Jangan melepaskannya bagaimanapun kondisi dan keadaanmu…”
Takut terhadap su’ul khatimah (akhir hidup yang jelek) adalah kebiasaan para ulama dan sesuatu yang mengejutkan orang-orang shalih.
Sahl bin Abdullah At-Tustury berkata, “Takutnya Shiddiqin terhadap su’ul khatimah ini terjadi pada setiap detak jantungnya dan setiap gerakan. Mereka itulah yang disifati oleh Allah subhanahu wa ta`ala dengan firman-Nya, “Dengan hati yang takut”. (QS. Al-Mukminun: 60)
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, “Sesungguhnya rasa takut terhadap khatimah (akhir hayat) telah menggagalkan tampilnya orang-orang yang bertakwa, dan seakan-akan orang-orang yang berbuat dosa lagi zhalim telah menandatangani kontrak keamanan.
Orang-orang yang bertakwa takut kepada su’ul khatimah, sedangkan orang-orang yang banyak dosa seakan-akan pada diri mereka terdapat jaminan keamanan. Sufyan menangis pada suatu malam dan dia semakin banyak menangis. Lalu ditanyakan kepadanya, “Semua ini karena anda takut terhadap dosa?”
Beliau mengambil sebuah piring besar di tangannya lalu berkata, “Demi Allah, dosa itu terasa lebih ringan bagiku daripada ini, akan tetapi saya menangis karena takut terhadap su’ul khatimah.”
Maka hendaknya kita takut terhadap su’ul khatimah. Nabi Shalallahu Alayhi wa Sallam di dalam hadits yang shahih bersabda, “Sesungguhnya salah seorang di antara kalian benar-benar mengerjakan pekerjaan ahli Surga, sehingga tidak ada (jarak) antara dia dan Surga itu kecuali sehasta saja. Namun ia telah di dahului oleh ketentuan (takdir) Allah atasnya. Lalu ia mengerjakan pekerjaan ahli Neraka, maka ia pun masuk Neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kalian mengerjakan pekerjaan ahli Neraka, sehingga tak ada (jarak) antara dia dan Neraka, kecuali sehasta saja, maka ia didahului oleh ketentuan (takdir) Allah atasnya. Lalu ia mengerjakan pekerjaan ahli Surga, maka ia pun masuk ke dalam Surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)
Teganya Manchester United bertanding dua kali di Malaysia
Isi suratnya nyentil dan nyelekit, tapi menurut saya boleh-boleh saja..
Nyanyian berbahaya, Larangan bersumpah dengan nama (demi) selain Allah
and the stars in the sky I'll be there
I swear like the shadow that's by your side
I'll be there
For better or worse
Till death do us part
I'll love you with every beat of my heart
And I swear ..
Asyiknya menyenandungkan lagu I swearnya all 4-one...
tapi mendadak saya mikir kok arti lagu ini agak aneh ya...
kalau diartikan dalam bahasa Indonesia lagu ini liriknya berbunyi..
saya bersumpah dengan nama bulan dan bintang di langit saya akan datang
saya bersumpah seperti bayangan yang selalu ada disisimu
waduh... bahaya juga ini lagu..
walau kelihatannya sepele, tapi saya takut salah
saya langsung berhenti menyanyikannya..
lebih aman nyanyi lagu lain ahh...
'tak gendong kemana mana... wakakakak....' (crazy..sigh)
_________
Larangan Bersumpah dengan Nama (Demi) Selain Allah.
Diriwayatkan dari Sa'ad bin ‘Ubaidah ra, ia berkata bahwa Ibnu ‘Umar ra mendengar seorang laki-laki berkata dalam sumpahnya: "Demi Ka'bah!" Ibnu ‘Umar berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir atau berbuat syirik.”
Masih dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Setiap sumpah yang diucapkan tidak dengan nama Allah, termasuk perbuatan syirik."
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra, bahwasanya Rasulullah saw bertemu dengan ‘Umar bin al-Khaththab ra yang sedang berjalan bersama rombongan, beliau mendengarnya bersumpah atas nama ayahnya. Rasulullah saw bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian. Barangsiapa bersumpah, hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah atau sebaiknya ia diam." (HR. Bukhari : 6646 dan Muslim : 1646)
‘Umar berkata: "Demi Allah sejak aku mendengar sabda Rasulullah itu, aku tidak pernah bersumpah dengan selain nama Allah, baik menyebutkannya langsung ataupun menukil ucapan orang."
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Bahwa Rasulullah saw bersabda: "Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak atau ibu kalian dan jangan pula bersumpah dengan nama selain Allah! Serta janganlah kalian bersumpah kecuali dengan nama Allah! Dan janganlah bersumpah dengan nama Allah kecuali kalian harus jujur (di dalamnya)!"
A Well-Planned Retirement - From The London Times
Lot for 150 cars and 8 coaches, or buses.
It was manned by a very pleasant attendant with a
Ticket machine charging cars £1 (about $1.40) and
Coaches £5 (about $7).
This parking attendant worked there solid for all of 25
Years. Then, one day, he just didn't turn up for work.
"Oh well", said Bristol Zoo Management - "we'd better
Phone up the City Council and get them to send a new
Parking attendant . . . "
"Err . . . No", said the Council, "that parking lot is your
Responsibility."
"Err . . . No", said Bristol Zoo Management, "the
Attendant was employed by the City Council, wasn't
he?"
"Err . . . no!" insisted the Council.
Sitting in his villa somewhere on the coast of Spain
(presumably), is a man who had been taking the
parking lot fees, estimated at £400 (about $560) per
day at Bristol Zoo for the last 25 years. Assuming 7
days a week, this amounts to just over £3.6 million
($7 million - or $280,000 every year for 25 years)!
And no one even knows his name.
Facebook pertemukan dua kelly untuk menikah.
Fenomena unik dialami oleh sepasang muda-mudi. Mereka memiliki nama yang sama, dan karena kesamaan nama tersebut mereka saling mengenal melalui situs jaringan sosial Facebook. Setelah bertemu di dunia nyata, mereka berencana untuk menikah dalam waktu dekat.
Tahun lalu, Kelly Katrina Hildebrandt, 20 tahun, sang wanita, pada suatu malam tahun lalu ketika sedang bosan ia iseng mengetik namanya sendiri ke dalam kotak pencarian orang di situs Facebook. Tanpa dinyana muncul nama yang sama namun milik seorang lelaki yang tinggal di Lubbock, negara bagian Texas, Amerika serikat, yang jauh dari rumahnya di Miami Florida. Dia menemukan seorang pria bernama sama dengannya, Kelly Carl Hildebrandt, yang berumur 24 tahun.
Kemudian Kelly si wanita mengirim pesan kepada Kelly, si pria yang tinggal di Lubbock, Texas, Pesan pertamanya adalah "Hai, kita punya nama yang sama. menarik juga yah," emailnya pun dibalas sehingga sejak itulah mereka mulai saling mengenal satu sama lain dan akhirnya mereka berteman dan berlanjut dengan pertemuan beberapa bulan kemudian dan saling jatuh cinta.
Pada awalnya Hildebrandt si pria khawatir kalau-kalau mereka punya keterkaitan saudara atau pertalian darah. Dalam tradisi barat, nama belakang adalah nama keluarga (besar). Ternyata setelah saling menelusuri leluhur masing-masing, mereka yakin mereka tidak punya pertalian saudara.
Hildebrandt si wanita, seorang pelajar dari Miami, Florida, percaya bahwa rangkaian peristiwa tersebut adalah "takdir dari Tuhan".
Pasangan ini berencana untuk mengikat simpul pernikahan di bulan Oktober dan keduanya meyakinkan bahwa mereka tidak akan memberi nama anak-anak mereka nama yang sama.. 'Kelly'.
-------------------------
By ADAM KUPERSTEIN and BRIAN HAMACHER
Jul 20, 2009
Kelly Hildebrandt and Kelly Hildebrandt will be joined in holy matrimony in an October wedding in Florida.
A man named Kelly Hildebrandt is marrying a girl named Kelly Hildebrandt, creating a post office nightmare.
It's been a whirlwind romance for the guy and gal who share the same name, and it all started with an innocent Facebook message.
"She started off 'Hey, I saw we have the same name,and I thought it was kind of cool, Just wanted to say hi I guess. LOL,'" the male Kelly said.
Kelly the female, from Coral Springs, was curious to see profiles of people with the same name when she happened across Kelly the male in Lubbock, Texas.
"I searched my own name and he's the only one who came up and actually in the picture he didn't have a shirt on and I was like oh he's cute," said the female Kelly.
Three weeks later, male Kelly flew to South Florida to meet female Kelly, and they hit it off immediately.
And now in just three months, the Hildebrandts will officially be married, the College Sports Blog confirms.
"We get a couple of the same reactions, usually it's like 'whoa, that's so awesome and totally different,'" said female Kelly, 20.
Male Kelly, 24, has moved down to Florida and plans on working at the new branch for his company, Primerica Financial. Female Kelly is finishing up her studies at Palm Beach Community College.
“Cute gal searches name on Facebook and finds cute guy with exactly the same name. E-mail leads to phone calls leads to dating leads to marriage proposal, despite post office and reservation confusion.” the e-zine says by means of a brief presentation of the affair of the two Kellys. Consequently, in October, the two lovers will get married in a ceremony that will include 100 guests, friends and families who want to be witness to their becoming husband and wife.
“He is just everything that I’ve ever looked for. There have always been certain qualities that a guy has to have. And he has all the ones I could think of – and more.” Miss Kelly tells the media of her fiancé. She initially contacted him to let him know they had the same name because she found the occurrence downright hilarious. He, of course, saw it likewise and answered her email, even hinting they might actually be remotely related and not have an idea of it.
The exchange of emails later turned into the occasional phone call, which turned into daily chats, which could last up to several hours at a time, the two reveal. Then, he visited her in Florida and, the moment he saw her, fell madly in love. The rest is, as they say, history. Miss Kelly believes their meeting like this was God’s hand – whether that be the case is anyone’s guess. What is certain is that, by having the same name, the two Kelly Hildebrandts have just written a new page in the book of real-life, beautiful love stories. Months after Kelly Hildebrandt sent her first e-mail, she found a diamond engagement ring hidden in treasure box on a beach in December
According to the source, Kelly Hildebrandt (the guy, this time) was once a relatively successful receiver at Texas Tech, but never in his two-year career has he known the kind of media coverage he’s getting now for marrying a woman who bears the same name as him. Then again, their story is seen as somehow the ultimate epitome that true love does exist and can be found even on the highly impersonal and depersonalizing Internet, occasionally being just a simple case of a same-name coincidence, so the media coverage is justified.
The wedding will be at Lighthouse Point Yacht Club & Racquet Club in South Florida, a quick turnaround -- just eight months after the two first met -- though male Kelly has no reservations.
"I felt like there was a good possibility that before I ever came out to meet her in person, that this could be the girl I'm gonna marry," he said.
The marriage won't be without problems. In fact, one problem has already presented itself before the two have even stepped foot on the altar.
"He's even already got some mail coming in, and we have to open everything, because we don't know whose mail is whose," said female Kelly.
or a trip on a cruise ship almost got canceled when the travel agent deleted one ticket from the system, thinking someone had plugged in the same information twice.
There was also some uncertainty about how to phrase their wedding invitations, so they decided to include their middle names. But any confusion likely won't carry on past the husband and wife. Kelly Katrina Hildebrandt said there are no plans to pass along the name to future children.
"No," she said. "We're definitely not going to name our kids Kelly."
Pameran flora dan fauna di lapangan banteng
Dari rumah naik Metromini 47 sekali, turun di samping hotel Borobudur. Kami kesana sekitar jam 1630, suasananya cukup ramai, tapi masih nyaman karena tidak sepadat kalau kita ke PRJ misalnya atau festival Bobo. Lokasinya di bagian selatan lapangan banteng, ada banyak vendor-vendor baik berupa bangunan semi permanen, maupun sekedar tenda-tenda dan kios kecil. Ragam yang dipamerkan (dijual) banyak sekali, namun 80% yang saya lihat lebih banyak floranya, baik berupa tanaman-tanaman yang eksotik, yang lagi trend, tanaman buah, tanaman yang harganya selangit, sampai pohon pohon murah seperti kaktus dan pohon hias lainnya.. lalu ada perkakas atau hal-hal yang berhubungan dengan tanaman seperti pupuk, obat, hasil buah, dll.
20% lainnya berupa fauna dan barang-barang yang tidak ada hubungannya dengan flora fauna seperti perhiasan, makanan, dll.
disanapun ada beberapa pertunjukan konser, ada arena permainan buat anak-anak, ada tempat 'mojok'.., ada juga stand-stand dari Ragunan dan lembaga resmi pemerintahan.
Yang paling menghibur kami dan jadi tujuan kami ya berkunjung ke stand-stand faunanya.. karena disana tyas dan gening bisa puas memegang segala macem hewan dari kelinci, marmut, tikus putih, burung, kura kura sampai kucing.. melihat ular, tupai, kadal, klomang, ikan, tarantula, anjing, sampai harimau juga ada.
wah si tyas kalap deh kalau sudah lihat kelinci, di uyek-uyek, digendong-gengon (kemana.. mana..).
Tapi kami ngga beli, karena kayaknya repot memeliharanya, juga harganya mahal karena kata pedagangnya rata-rata kelinci import.
Jam 1800 kami pulang naik taxi karena azan sudah berkumandang..
Wah lumayan menghibur juga ke sini, rekomen deh... pameran ini berlangsung sampai 20 agustus 2009. gratis untuk umum.
Pintu masuknya berupa kupu-kupu dari tanaman, besar sekali..