Sholat khusu vs Sajadah

Sholat khusu
By Maya Hirai Sesuatu hal yang sering kita dengar dan mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan.
Bagaimana cara kita untuk menggapai sholat yang khusyu itu?Langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk menghadirkan khusyu secara garis besar terbagi kepada dua, yaitu: Perbuatan hati dan perbuatan lahir.
Perbuatan hati adalah sebagai berikut:
1. Menyadari bahwa di saat shalat kita sedang berhadapan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hasan bin Ali terlihat pucat pasi saat berwudhu. Ketika ditanya penyebabnya, dia menjawab, “Tahukah engkau dengan siapa aku akan berhadapan sesaat lagi?”
2. Memandang bahwa shalat yang dilakukannya merupakan shalat yang terakhir yang sebentar lagi kita akan bertemu dengan Allah dan Dia akan meminta pertanggungjawaban dari kita atas semua ibadah yang kita amalkan.
3. Memahami arti yang dibaca. Hal ini sangat membantu untuk menghindarkan lintasan-lintasan pikiran yang mengintervensi shalat kita.
4. Berusaha mengembalikan perhatian kepada bacaan ketika hati terganggu dengan pikiran-pikiran di luar shalat.
Untuk mencapai semua itu, maka memusatkan perhatian harus dikerjakan dari mulai sebelum shalat, yaitu memutuskan hubungan dengan seluruh urusan yang sedang dihadapi, memperbaharui ingatan akan hari Akhirat dan membayangkan bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah Yang Maha Agung.
Adapun perbuatan lahir yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:
1. Tidak menggerak-gerakan anggota badan di luar shalat kecuali dalam keadaan sangat mendesak, misalnya membunuh binatang yang berbahaya atau mematikan api yang dikhawatirkan menyebabkan kebakaran. Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu berdiri shalat, maka janganlah menghapus pasir dari wajahnya karena ia sedang menghadapi rahmat.” (Hadits riwayat Imam yang lima)
2. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti gambar dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda, “Jauhkanlah tirai ini karena gambarnya menggangguku ketika aku shalat.” (Hadits riwayat Bukhari)
3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud tidak menoleh ke kiri, ke kanan atau ke atas.
4. Menjauhkan suara-suara yang dapat mengganggu, bahkan jika bacaan Qur’an bisa mengganggu kekhusyuan shalat saudaranya, maka berhentilah. Lalu membacanya lagi jika saudaranya selesai shalat.
5. Berusaha agar suasana fisik merasa nyaman. Jika kenyamanan itu bisa diperoleh dengan mandi terlebih dahulu misalnya, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan.
6. Menghilangkan rasa kantuk saat menjelang shalat. Jika kantuk terlalu berat dan sulit untuk dihilangkan kecuali dengan tidur, maka tidur terlebih dahulu adalah dianjurkan dengan syarat ada jaminan tidak ketinggalan waktu shalat.
7. Menghindarkan diri dari “rayuan” makanan, oleh karena itu orang yang merasa lapar dianjurkan makan terlebih dahulu. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Apabila dihidangkan makanan maka mulailah (Makan dahulu) sebelum shalat maghrib.” (Hadits riwayat Muslim) Di luar semua itu yang tidak boleh dilupakan adalah berdoa kepada Allah agar kita diberi kekuatan untuk bisa khusyu.
Dari upaya melaksanakan sholat yg khusyu, akan terlihat pula buahnya.
Ciri-ciri orang-orang yang shalatnya khusyu :
1. Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia-sia apalagi maksiat.
2. Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian dan penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci, sama saja.
3. Cinta kebersihan. Sebelum shalat, orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast.
4. Tertib dan disiplin, karena shalat telah diatur waktunya.
5. Selalu tenang dan tu'maninah. Tu'maninah merupakan kombinasi antara tenang dan konsentrasi.
6. Tawadhu dan rendah hati. Tawadhu merupakan akhlaknya Rasulullah.
7. Tercegah dari perbuatan keji dan mungkar, orang lain aman dari keburukan dan kejelekannya.Inti dalam shalat khusyu yaitu akhlak yang baik, sebagaimana Rasulullah SAW menerima perintah shalat dari Allah SWT.

Itulah ciri ibadah yang disukai Allah.
(Disarikan oleh Rika H, cuplikan dari berbagai sumber)


Tulisan atau artikel diatas terutama bagian :

Menjauhkan benda-benda yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti gambar dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda, “Jauhkanlah tirai ini karena gambarnya menggangguku ketika aku shalat.” (Hadits riwayat Bukhari) mengingatkan saya tentang sejadah dirumah saya yang kadang-kadang karena uniknya (motifnya), saya jadi suka memperhatikan dan membatin sendiri ini gambar apa ya? kok mirip seperti ini?
untuk seseorang yang gampang melamun atau punya daya imajinasi terlalu berat, tentu saja hal seperti ini adalah contoh bagaimana lingkungan dan peralatan shalat yang digunakan bisa merusak ke khusyu'an shalat. bisa berupa dari sajadahnya, pakaiannya, celana, atau motif sarung yang dipakai imam shalat pun bisa.
ini beberapa contoh gambar yang diambil dari beberapa sajadah dimana ada bagian2 sejadah itu yang gambar atau motifnya kadang 'mengganggu' pandangan saya:

gambar orang perut gendut lagi baris?

gambar kepala srigala?

gambar anjing pakai poni menjulurkan lidahnya?

gambar ular meliuk-liuk?

gambar wajah? lagi senyum?
wajah iblis? bertanduk, hidung dan gigi besar2..

gambar kepala robot transformer?

gambar kepala sapi?

gambar... (maaf)

yang ini didapat dari internet..

kesimpulannya,
adalah lebih baik dihindari saja memakai sajadah yang motifnya aneh-aneh.
agar shalat lebih terjaga dan khusyu.

No comments: