Ketika hendak menghadiri pertemuan, nasrudin bertemu dengan seorang
pemuda yang tampak murung, mukanya pucat, tatapannya kosong.
"Ada apa dengannmu wahai anak muda?", tanya nasrudin. Aku sedang patah
hati, cinta yang selama ini aku harapkan ternyata berbalas dengan
kesedihan. Padahal segalanya telah aku perjuangkan, tapi tetap saja ada
kekurangan dihadapannya. Dengan nada tinggi sang mullah berkata, "wahai
pemuda goblok, tahu apa kau tentang cinta. bangun dari tempat dudukmu,
hapus air matamu dan lupakan kesedihan itu. Ini dunia, masih ada
kesempatan untuk memperbaiki kekuranganmu itu. Bayangkan jika di akhirat nanti kau
menghadap sang khalik dengan membawa segala amal ibadah yang menurutmu
baik, padahal menurutNYA amal ibadah itu tidak ada nilainya, sungguh
suatu kerugian di atas kerugian. Dan tidak ada lagi kesempatan memperbaiki
kekurangan."
"Terima kasih ya mullah, mendengar nasihatmu itu hatiku jadi semakin
tenang.", sahut sang pemuda.
"Allah lebih suka mendapati orang yang bertaubat, melebihi gembiranya
orang
yang menemukan untanya yang hilang di tengah padang pasir..."
No comments:
Post a Comment