Sayangnya beberapa fitur dari Creative Zen kurang secanggih dan sepraktis Ipod Nano.
Jadi agak nyesal juga beli karena waktu itu sa’at mau beli ditangan saya sudah ada Ipod nano yang 4 giga tapi waktu lihat Crative Zen bentuknya lumayan futuristik dan kapasitasnya lebih besar dengan harga yang lebih murah dari Ipod, ya akhirnya saya beli Creative Zen saja pingin tahu.
Sayangnya Zen ternyata kurang praktis disana-sini. diantaranya softwarenya yang kurang friendly, sampai detik ini pun saya banyak ngga ngertinya dengan beberapa cara pengguna'an software Zen, tidak seperti software Ipod tune yang mudah dan praktis.
Untuk memasukkan file movie ke Zen lebih banyak harus di konvert jadi file yang bisa terbaca oleh Creative Zen. dan proses konversinya memakan waktu lama sekali. fitur highly rated songs juga hanya mencakup 20 lagu saja dan untuk mendelete lagu, kadang beberapa lagu tidak bisa didelete di Creative Zen, harus di deletenya saat nyambung di komputer dan deletenya di komputer.
Fungsi2 tombolnya pun membingungkan apalagi karena banyak, kecil2 dan flat, susah mengendalikan tombol dengan cepat. tidak seperti ipod yang tombolnya besar serta sistim sliding & rotate, enak dinavigasinya. padahal saya pakai Creative lebih banyak kalau naik motor, biar ngga bete sama lalu lintas di jakarta.
Creativenya saya masukkin ke kantong celana kiri, pasang earphone, lalu jalan.
tangan kiri kadang mencoba 'main' kedalam kantong celana, misalnya mau ganti lagu maka harus tahu kira2 dimana tombol 'next' nya berada, atau tombol 'pause/play' dll.
kadang karena kecil, flat dan banyak, jadi lebih sering salah pencetnya..
apalagi disitu ada tombol X-fi di kiri bawah yang kalau kepencet ngga sengaja, fungsi tombol 'next' atau 'pause' dan 'play' jadi tidak berfungsi kecuali saya pecet tombol 'return' disebelah kiri atas sehingga akhirnya saya harus berhenti dulu dipinggir jalan untuk mengeluarkan creative zen dari kantong dan menekan tombol yang tepat agar zennya berfungsi kembali.
Untuk menyiasati kesulitan navigasi Zen, saya beli stiker timbul berbentuk bulat lalu saya pasang di empat tombol yang paling penting buat memutar lagu, yaitu tombol 'return' , 'play', 'pause', dan 'x-fi'. tentu saja tombol terakhir diusahakan tidak tertekan selama dalam perjalanan.
setelah itu diselimuti dengan selotip bening besar untuk mencegah baret dan copot.
lumayan juga, kini saya lebih mudah mengontrol tombol dengan tangan kiri saya selama dalam perjalanan. saya mulai terbiasa dengan letak2 tombol2 itu berdasarkan tonjolan2 stiker yang saya bisa raba....
Next time, Insya Allah kalau harus ganti MP3 player lagi.. I'll choose Ipod.
No comments:
Post a Comment