10 amalan yang terbalik
Kadang kita dapati amalan kita terbalik atau bertentangan dng apa yang
sepatutnya dilakukan & dituntut oleh Islam.Mungkin kita tidak sadar atau
ikut-ikutan dng budaya hidup orang lain.
Contoh amalan yang terbalik :
1. Amalan Selamatan/kenduri beberapa malam setelah saudara/keluarga/ tetangga
kita meninggal (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah
terbalik dng yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dimana Rosulullah telah
menganjurkan tetangga memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka
guna meringankan kesedihan & kesusahan mereka.
Keluarga yang telah ditimpa kesedihan tersebut terpaksa menyediakan
makanan & membeli segala sesuatu untuk mereka yang datang membaca Tahlil/do
a & mengaji.Tidakkah mereka yang hadir & makan tersebut tidak khawatir
termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta
peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam ?
2. Kalau datang ke resepsi/pesta pernikahan/khitanan selalu berisi
hadiah/uang waktu bersalaman. Kalau tidak ada uang maka kita segan untuk
pergi. Tetapi kalau mendatangi tempat orang meninggal. kita tidak malu untuk
salaman tanpa isi/uang. Sepatutnya pada saat kita mendatangi tempat orang
meninggallah kita seharusnya memberi sedekah. Sebenarnya jika ke
Resepsi/pesta pernikahan/khitanan , tidak memberipun tidak apa-apa. karena
tuan rumah yang mengundang untuk memberi restu kepada mempelai & makan
bukan untuk menambah pendapatannya.
3. Ketika datang ke sebuah gedung/rumah mewah atau menghadiri rapat dng
pejabat, kita berpakaian bagus, rapi & indah tapi bila menghadap Allah baik
di rumah maupun di Mesjid, pakaian yang dipakai adalah pakaian seadanya.
Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik ?
4. Kalau bertamu ke rumah orang diberi kue/minum, kita merasa malu untuk
makan sampai habis, padahal yang dituntut adalah jika hidangan tidak dimakan
akan menjadi mubazir dan tidak menyenangkan tuan rumah.
5. Kalau Sholat Sunnah di Mesjid sangat rajin tapi kalau di rumah, malas.
Sedangkan sebaik-baik Sholat Sunnah adalah yang dilakukan di rumah seperti
yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk menghindari rasa riya'/pamer.
6. Bulan Puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang
berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahwa biaya makan dan belanja di
bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Padahal seharusnya yang
terendah.
Bukankah terbalik amalan kita ?
7. Kalau untuk menjalankan ibadah haji, sebelum berangkat, banyak orang
mengadakan Selamatan/do'a bersama tetapi setelah kembali dari Haji, tidak
ada do'a bersama untuk bersyukur. Anjuran do'a bersama/selamatan dalam Islam
diantaranya adalah karena selamat dari bermusafir/perjalanan jauh bukan
karena akan bermusafir. Bukankah amalan ini terbalik ? Atau kita mempunyai
tujuan lain ?
8. Semua orang tua akan kecewa jika anak-anaknya gagal dalam ujian. Maka
dicari & diantarlah anak-anak ke tempat kursus walau dengan biaya tinggi.
Tapi kalau anak tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka tidak berusaha
mencari/mengantar anak-anak ketempat kursus baca Al-Qur'an atau kursus
pelajaran Islam. Kalau guru kursus sanggup dibayar sebulan Rp.300.000,00
perbulan untuk satu pelajaran dan 8 kali pertemuan saja, tapi kepada Ustadz
yang mengajarkan mengaji hanya Rp.100.000,00 perbulan untuk 20 kali
pertemuan. Bukankah terbalik amalan kita ? Kita sepatutnya lebih malu jika
anak tidak dapat baca Al-Qur'am atau Sholat dari pada tidak lulus ujian.
9. Siang-malam, panas-hujan badai, pagi-petang kita bekerja mengejar rezeki
Allah dan mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (Mesjid) tidak hujan
tidak panas, tidak siang, tidak malam tetap tidak datang ke Mesjid. Sungguh
tidak tahu malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi untuk mampir ke
rumahNya segan dan malas.
10. Seorang isteri kalau mau keluar rumah dengan suami atau tidak, berhias
secantik mungkin. Tapi kalau di rumah....??? Sedangkan yang dituntut seorang
isteri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain. Perbuatan amalan
yang terbalik ini membuat rumah tangga kurang bahagia.
Cukup dengan contoh-contoh di atas, Marilah kita berlapang dada menerima
hakikat sebenarnya.Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita
menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenarnya bukan yang digubah
mengikuti selera kita. Allah yang menciptakan
kita, maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita.
Sabda Rosulullah SAW : "Sampaikanlah pesan-KU walau hanya satu ayat".
(Riwayat Bukhari).
ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'ALAMIIN
HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHIE
KEEP UKHUWAH, SMILE AND ISTIQOMAH... ......... .....
Point of view
Beberapa tahun yang silam,seorang pemuda terpelajar dari semarang sedang
berpergian naik pesawat ke Jakarta .
Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur.
Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.
"Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore
nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.
" Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiamsejenak.
pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan
pertanyaannya.
" Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??
Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??"
Oh ya tentu " si Ibu bercerita :
"Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang ,
yang keempat Kerja di Perkebunan di Lampung,
yang kelima menjadi arsitek di Jakarta ,
yang keenam menjadi kepala cabang bank di
Purwokerto,yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.""
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan
sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.
" terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
" anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak".
Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar "
Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya
dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses
di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani "??
Do you want to know the answer?????? ...
Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
" Ooo ...tidak tidak begitu nak....
Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang
membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"
Today's lesson :
Everybody in the world is a important person.
Open your eyes. ...your heart....your mind....your point of view
because we can't make summary before read "the book "completely.
The wise person says...The more important thing is not WHO YOU ARE
But WHAT YOU HAVE BEEN DOING
Konfensi Iblis
8 Kebohongan Ibu
Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering me-luangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping dan mema-kan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata, “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan”. (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-2)
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala malam tiba, aku terbangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata, "Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata, "Cepatlah tidur nak, aku tidak capek".(Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-3)
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata, "Minumlah nak, aku tidak haus!". (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-4)
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kitapun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku, baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kami yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata, "Saya tidak butuh cinta". (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-5)
Setelah aku dan kakakku tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya cukup uang". (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-6)
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku, "Aku tidak terbiasa". (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-7)
Setelah memasuki usia senjanya, ibu terkena penyakit kanker usus besar, harus dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang Samudra Atlantik memutuskan langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatapku dengan penuh kerin-duan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Sambil menatap ibuku yang terbaring lesu, tanpa terasa air mata menetes dan merayapi pipiku. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, "Jangan menangis anakku, Aku tidak sakit". (Inilah KEBOHONGAN IBU YANG KE-8)
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi mereka, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
99 Things girls need to know about guys
2. Guys hate flirts.
3. A guy can like you for a minute, and then forget you afterwards.
4. When a guy says he doesn't understand you, it simply means you're not thinking the way he is.
5. "Are you doing something?" or "Have you eaten already?" are the first usual questions a guy asks on the phone just to get out from stammering.
6. Guys may be flirting around all day but before they go to sleep,they always think about the girl they truly care about.
7. When a guy really likes you, he'll disregard all your badcharacteristics.
8. Guys go crazy over a girl's smile.
9. Guys will do anything just to get the girl's attention.
10. Guys hate it when you talk about your ex-boyfriend.
11. When guys want to meet your parents. Let them.
12. Guys want to tell you many things but they can't. And they surehave one habit to gain courage and spirit to tell you many things andit is drinking!
13. Guys cry!!!
14. Don't provoke(irritate) the guy to heat up. Believe me. He will.
15. Guys can never dream and hope too much.
16. Guys usually try hard to get the girl who has dumped them, andthis makes it harder for them to accept their defeat.
17. When you touch a guy's heart, there's no turning back.
18. Giving a guy a hanging message like "You know what?!..uh...nevermind!" would make him jump to a conclusion that is far from what you are thinking.
19. Guys go crazy when girls touch their hands.
20. Guys are good flatterers when courting but they usually stammer when they talk to a girl they really like.
21. When a guy makes a prolonged "umm" or makes any excuses when you're asking him to do you a favor, he's actually saying that he doesn't like you and he can't lay down the card for you.
22. When a girl says "no", a guy hears it as "try again tomorrow."
23. You have to tell a guy what you really want before he gets themessage clearly.
24. Guys hate gays!
25. Guys love their moms.
26. A guy would sacrifice his money for lunch just to get you a couple of roses.
27. A guy often thinks about the girl who likes him. But this doesn'tmean that the guy likes her.
28 You can never understand him unless you listen to him.
29. If a guy tells you he loves you once in a lifetime. He does.
30. Beware. Guys can make gossips scatter through half of the face of the earth faster than girls can.
31. Like Eve, girls are guys' weaknesses.
32. Guys are very open about themselves.
33. It's good to test a guy first before you believe him. But don'tlet him wait that long.
34. No guy is bad when he is courting
35. Guys hate it when their clothes get dirty. Even a small dot.
36. Guys really admire girls that they like even if they're not thatmuch pretty.
37. Your best friend, whom your boyfriend seeks help from about his problems with you may end up being admired by your boyfriend.
38. If a guy tells you about his problems, he just needs someone tolisten to him. You don't need to give advice.
39. A usual act that proves that the guy likes you is when he teases you.
40. A guy finds ways to keep you off from linking with someone else.
41. Guys love girls with brains more than girls in miniskirts.
42. Guys try to find the stuffed toy a girl wants but would unluckily get the wrong one.
43. Guys virtually brag about anything.
44. Guys cannot keep secrets that girls tell them.
45. Guys think too much.
46. Guys' fantasies are unlimited.
47. Girls' height doesn't really matter to a guy but her weight does!
48. Guys tend to get serious with their relationship and become toopossessive. So watch out girls!!!
49. When a girl makes the boy suffer during courtship, it would behard for him to let go of that girl.
50. It's not easy for a guy to let go of his girlfriend after theybroke up especially when they've been together for 3 years or more.
51. You have to tell a guy what you really want before gettinginvolved with that guy.
52. A guy has to experience rejection, because if he'stoo-good-never-been-busted, never been in love and hurt, he won't be matured and grow up.
53. When an unlikable circumstance comes, guys blame themselves a lot more than girls do. They could even hurt themselves physically.
54. Guys have strong passion to change but have weak will power.
55. Guys are tigers in their peer groups but become tamed pussycats with their girlfriends.
56. When a guy pretends to be calm, check if he's sweating. You'llprobably see that he is nervous.
57. When a guy says he is going crazy about the girl. He really is.
58. When a guy asks you to leave him alone, he's just actually saying,"Please come and listen to me"
59. Guys don't really have final decisions.
60. When a guy loves you, bring out the best in him.
61. If a guy starts to talk seriously, listen to him.
62. If a guy has been kept shut or silent, say something.
63. Guys believe that there's no such thing as love at first sight,but court the girls anyway and then realize at the end that he iswrong.
64. Guys like femininity not feebleness.
65. Guys don't like girls who punch harder than they do.
66. A guy may instantly know if the girl likes him but can never besure unless the girl tells him.
67. A guy would waste his time over video games and basketball, the way a girl would do over her romance novels and make-ups.
68. Guys love girls who can cook or bake.
69. Guys like girls who are like their moms. No kidding!
70. A guy has more problems than you can see with your naked eyes.
71. A guy's friend knows everything about him. Use this to your advantage.
72. Don't be a snob. Guys may easily give up on the first sign ofrejection.
73. Don't be biased. Try loving a guy without prejudice and you'll be surprised.
74. Girls who bathe in their eau de perfumes do more repelling thanattracting guys.
75. Guys are more talkative than girls are especially when the topicis about girls.
76. Guys don't comprehend the statement "Get lost" too well.
77. Guys really think that girls are strange and have unpredictabledecisions but still love them more.
78. When a guy gives a crooked or pretentious grin at your jokes, he finds them offending and he just tried to be polite.
79. Guys don't care about how shiny their shoes are unlike girls.
80. Guys tend to generalize about girls but once they get to knowthem,they'll realize they're wrong.
81. Any guy can handle his problems all by his own. He's just toostubborn to deal with it.
82. Guys find it so objectionable when a girl swears.
83. Guys' weakest point is at the knee.
84. When a problem arises, a guy usually keeps himself cool but isalready thinking of a way out.
85. When a guy is conscious of his looks, it shows he is not good atfixing things.
86. When a guy looks at you, either he's amazed of you or he'scriticizing you.
87. When you catch him cheating on you and he asks for a second chance,give it to him. But when you catch him again and he asks for another chance,ignore him.
88. If a guy lets you go, he really loves you.
89. If you have a boyfriend, and your boy best friend always glances at u and it obviously shows that he is jealous whenever you're with your boyfriend, all I can say is your boy best friend loves you more than your boyfriend does.
90. Guys learn from experience not from the romance books that girls read and take as their basis of experience.
91. You can tell if a guy is really hurt or in pain when he cries infront of you!
92. If a guy suddenly asks you for a date, ask him first why.
93. When a guy says he can't sleep if he doesn't hear your voice even just for one night, hang up. He also tells that to another girl. He only flatters you and sometimes makes fun of you.
94. You can truly say that a guy has good intentions if you see himpraying sometimes.
95. Guys seek for advice not from a guy but from a girl.
96. Girls are allowed to touch boys' things. Not their hair!
97. If a guy says you're beautiful, that guy likes you.
98. Guys hate girls who overreact.
99. Guys love you more than you love them if they are serious in your relationships.
compiled by a girl who had a million boyfriends
Istri cerewat?
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya,niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak,membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya. Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api,ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai menjelang malam.Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beliini, beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia.Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapapula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulanistri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan.Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar.Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju kedepan, mengaku, "akulah yang membuatnya begitu." Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas diseharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami cCuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi angaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang . Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikitsaja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dandibenci suami.
Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel.Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga dipundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidanganuntuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa iamendengarkan keluh kesah buah lelah.Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia takhanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya. Wallahu'Alam
Sifat laki2 menurut cara dia pipis :)
Bagaimana Cara Menilai Sifat Seorang Seorang Lelaki?
Ini mungkin salah satu cara yang dapat dipakai untuk menilai
Sifat Laki - Laki Menurut Cara Pipis
Lelaki Biasa : Masuk ke toilet, ternyata penuh, keluar lagi dan pipis
di balik pohon.
Lelaki Gaul : Selalu ikut temen-temennya ke toilet, walaupun dia tidak
ingin pipis.
Lelaki Juling : Mencuri-curi pandang lelaki di sebelahnya ketika
sedang pipis.
Lelaki Pemalu : Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, pipisnya
tidak keluar, tapi pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian.
Lelaki Malu-maluin : Pipis di celana.
Lelaki Suka Melamun : Membuka kancing leher kemeja, mengeluarkan
dasinya, lalu pipis dicelana.
Lelaki Efisien : Meskipun sudah waktunya pipis, tapi ditahan dulu
sampai kebelet buang air besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam
satu waktu yang sama.
Lelaki Pemabuk : Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu pipis
di celana.
Lelaki Palsu : Pipis di toilet cewek !
Lelaki Pelit : Kalau buang air besar di WC Umum, ngakunya pipis (biar
bayar murah).
Lelaki Edan : Makai celana yang abis dipipisin.
Lelaki Sarap : Pakai celana yang habis dipipisin, tapi dicium dulu,
kali-kali aja baunya sudah jadi bau.
Lelaki Kreatif : Kalau pipis kakinya diangkat satu ...
Lelaki Irit : Kagak pernah pipis seumur-umur.
Lelaki Nekad : Suka "mipisin" isteri tetangga.
Lelaki Funky : Pipis di tempat umum.
Lelaki Sial : Maunya pipis air, yang keluar malah batu.
Lelaki Enjoy : Pipis sambil merem-melek.
Lelaki Hemat Waktu : Cuma buka resleting, dikeluarin, terus langsung
pipis.
Lelaki Moody : Biasa pake pampers ...hehehe ...
Lelaki Kurang Ajar : Lagi pipis ... eh kentut ... pura-pura cuek lagi !
Lelaki Buta Huruf : Di urinoir sudah ada tulisan "RUSAK" ... eh ...
masih dipipisin juga.
Lelaki Turunan Kucing : Nggak bisa liat barang baru, diendus-endus,
trus dipipisin.
Lelaki Sabar : Nungguin air cebok gak keluar- keluar, manteeeng aja di
urinoir.
Lelaki Hip-hop : Pipis sambil kejang-kejang breakdance.
Lelaki Pembenci : Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya.
Lelaki Ramah : Ngajak ngobrol sambil pipis, sampe temennya nggak bisa
pipis.
Lelaki Percaya Diri : Habis pipis, anunya dibawa jalan-jalan ke
wastafel, trus cebok di wastafel.
Lelaki Pelupa : Sudah pipis, keluar toilet, buru- buru balik lagi,
karena masih pingin pipis beberapa tetes lagi.
Lelaki Dermawan : Pipis di WC Umum, pipisnya nggak keluar, tapi tetep
bayar.
Lelaki Gaya : Pipisnya sambil tangan yang satu tolak pinggang.
Lelaki Arogan : Pipisnya sambil tangan dua- duanya tolak pinggang.
Lelaki Komunikatif : Pipis sambil ketik SMS.
Lelaki Sibuk : Selalu nunggu sampe kebelet bangeeet ..., trus
terbirit-birit ke toilet.
Lelaki Belum Dewasa : Pipisnya belum bisa lempeng.
Lelaki Romantis : Pipisnya sambil mendesah ahh ...
Hhmmm lelaki manakah Anda...
Cinta laki-laki biasa
Karya Asma Nadia dari kumpulan cerpen Cinta Laki-laki Biasa
MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.
"Kenapa?" tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan menyadari, dia tak punya kata-kata!
Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.
"Kamu pasti bercanda!"
Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.
Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!
"Nania serius!" tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.
"Tidak ada yang lucu," suara Papa tegas, "Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!"
Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.
"Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan?" Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, "maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?"
Nania terkesima.
"Kenapa?"
Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami.
Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!
Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!
Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
"Nania Cuma mau Rafli," sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.
Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.
"Tapi kenapa?"
Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa.
Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.
"Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!"
Cukup!
Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.
Mereka akhirnya menikah.
***
Setahun pernikahan.
Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.
Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.
"Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania."
Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
"Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu!"
"Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar!"
"Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!"
Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes.
Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.
Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.
Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?
Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.
Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.
Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.
Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.
"Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu. "
Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua.
Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.
Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang.
"Tak apa," kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri.
"Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang."
Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu.
Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik.
"Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya?"
Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.
Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!
Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania.
Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.
Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!
Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.
Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!
Tak imbang!
Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.
Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar.
Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar.
Sudah lewat dua minggu dari waktunya.
"Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! "
Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.
Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.
Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
"Baru pembukaan satu."
"Belum ada perubahan, Bu."
"Sudah bertambah sedikit," kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.
"Sekarang pembukaan satu lebih sedikit."
Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.
Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua.
Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.
"Masih pembukaan dua, Pak!"
Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
"Bang?"
Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.
"Dokter?"
"Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar."
Mungkin?
Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?
Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.
Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.
Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.
"Pendarahan hebat."
Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah.
Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah!
Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.
Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.
Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda.
Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.
Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
***
Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.
Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.
Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.
Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam.
Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra.
Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
"Nania, bangun, Cinta?"
Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.
Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang.
Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra.
Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,
"Nania, bangun, Cinta?"
Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.
Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania.
Anak-anak merindukan ibunya.
Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.
Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab.
Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.
Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.
Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.
Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.
Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.
Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.
"Baik banget suaminya!"
"Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!"
"Nania beruntung!"
"Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya."
"Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!"
Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.
Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?
Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.
Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.
Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
10 Pertanya'an tabu saat interview kerja
Diterjemahkan dari artikel Yahoo ini by me
Ini pertanyaan yang masuk akal, jika Anda hidup di tahun 1950 atau 1980, ketika belum ada Internet. Sekarang ini, itu sudah menjadi tugas Anda untuk melakukan survey tentang perusahaan yang akan Anda lamar, sebelum Anda memutuskan datang saat wawancara. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah: apa bidang usahanya, siapa saja pesaingnya, prestasi apa yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut baru-baru ini.
Pertanyaan yang sangat konyol, tetapi herannya ini masih sering juga ditanyakan. Jika Anda menanyakan hal ini, interviewer akan beranggapan Anda memiliki sesuatu yang perlu disembunyikan. Akan lebih baik jika kita bertanya “Bisakah Anda menjelaskan sedikit tentang proses seleksi yang akan dilakukan?”
Diterima kerja saja belum tentu, kok malah tanya kapan saatnya naik gaji? Alternatif pertanyaan yang lebih baik adalah “Apakah perusahaan Anda menerapkan penilaian tahunan terhadap kinerja dan gaji?” Tapi ingat, tanyakan ini HANYA pada wawancara kedua (jika Anda sudah berhasil melewati wawancara tahap pertama)
Dalam mencari pekerjaan, Anda dituntut untuk berpikir cepat. Jika pekerjaan yang Anda lamar ternyata jauh di bawah kemampuan Anda, katakan saja begitu, jangan menanyakan pertanyaan “sapu jagat” seperti diatas. Anda bisa mengatakan “Pekerjaan ini kedengarannya menarik. Tapi jujur saja, saya digaji 30% lebih banyak dan dipercaya untuk mengawasi orang di pekerjaan saya sebelumnya. Bisakah Anda membantu saya menjelaskan jenjang karir untuk pekerjaan ini?” Ini pertanyaan pancingan bagi interviewer untuk memberikan posisi pekerjaan lain yang mungkin ditawarkan.
Ini sama saja dengan mengatakan “Saya ingin segera pindah dari posisi yang saya lamar”. Jika Anda menyukai posisi itu, ambillah. Jika tidak, tunggulah kesempatan lainnya. Hampir semua perusahaan akan menempatkan Anda pada posisi yang Anda lamar untuk setidaknya 1 tahun kedepan. Setelah itu, baru mereka dapat mempertimbangkan transfer internal.
Memangnya interviewer Anda itu siapa? Sopir bus? Kernet angkot? Cari sendiri informasi itu. Bukan tanggung jawab mereka memberitahukan Anda bagaimana Anda bisa menuju ke kantor.
Jika Anda bekerja di perusahaan retail atau call center, Anda bisa menanyakan tentang break. Jika ketergantungan Anda pada rokok sudah demikian parahnya hingga Anda harus break sebelum makan siang, maka Anda perlu menghubungi dokter. Banyak perusahaan yang tidak mengijinkan aktivitas merokok di tempat kerja, beberapa bahkan tidak mau mempekerjakan perokok sama sekali.
Ini pertanyaan buruk karena 2 alasan:
(1) Anda tidak ingin membeberkan masalah kesehatan Anda pada orang lain, terutama pada mereka yang akan mempekerjakan Anda. Anda bisa mengetahui tentang cakupan asuransi dengan menanyakan buku pedoman asuransi yang digunakan, HANYA pada kesempatan wawancara berikutnya (bukan pada wawancara pertama).
(2) Manajer departemen tidak mungkin mengetahui secara rinci tentang penyakit apa saja yang dicakup oleh pihak asuransi. Bahkan hanya sedikit pegawai bagian HRD yang mengetahui hal ini. Anda bertanya pada orang yang salah. Selain itu, biasanya, pegawai yang dalam masa percobaan (3-12 bulan pertama) belum tercakup oleh asuransi perusahaan.
Jika melakukan tes NAPZA bertentangan dengan filosofi Anda, tunggu hingga saat yang tepat untuk mengajukan keberatan Anda, yaitu pada saat mereka meminta Anda secara langsung untuk melakukan tes. Jika tidak, maka sama saja Anda berkata “Saya akan gagal pada tes NAPZA”.
Biasanya perusahaan memberikan tenggang waktu maksimal 2 minggu kepada kita untuk mulai bekerja (jika kita diterima). Jika Anda sedang tidak memiliki pekerjaan, mereka akan mempercepat tenggang waktu itu, supaya Anda bisa langsung mulai bekerja. Jika Anda meminta waktu lebih dari 2 minggu untuk bekerja, mereka akan berpikir dua kali tentang keseriusan Anda bekerja untuk mereka. Lagipula, pengunduran waktu mulai bekerja adalah sesuatu yang dapat diminta SETELAH Anda mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, bukan sebelumnya.
True story, How is Norma?
A sweet grandmother telephoned St. Joseph 's Hospital. She timidly asked, 'Is it possible to speak to someone who can tell me how a patient is doing?' The operator said, 'I'll be glad to help, dear. What's the name and room number?'
The grandmother in her weak, tremulous voice said, 'Norma Findlay, Room 302.'
The operator replied, 'Let me place you on hold while I check with her nurse.'
After a few minutes, the operator returned to the phone and said, 'Oh, I have good news. Her nurse just told me that Norma is doing very well. Her blood pressure is fine; her blood work just came back as normal, and her physician, Dr. Cohen, has scheduled her to be discharged on Tuesday.'
The grandmother said, 'Thank you. That's wonderful! I was so worried! God bless you for the good news.' The operator replied, 'You're more than welcome. Is Norma your daughter?'
The grandmother said, 'No, I'm Norma Findlay in 302. No one tells me shit.'
Graha Puspasari
Jangan menuhankan rokok
SEMARANG- KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym menyatakan menghargai dan menghormati fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan rokok.
Sebab, baik kajian ilmiah maupun dalam bungkus rokok tertulis bahwa merokok itu dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,gangguan kehamilan dan bayi.
''Sebagai umat saya sangat menghargai dan menghormati fatwa ulama.Saya yakin tidak ada kepentingan apapun kecuali ingin umatnya menjadi lebih baik,'' kata KH Abdullah Gymnastiar usai pengajian akbarPerayaan Muharram 1430 H di Universitas Sultan Agung (Unissula)Semarang di masjid kampus itu.
Meracuni Tubuh''Saya tidak mau merokok karena tidak ingin merusak diri sendiri.Tubuh ini adalah amanat Allah. Bagaimana mungkin saya meracuni tubuh ini. Selain itu, dengan merokok juga bisa merusak orang lain. Kan,merusak orang lain merupakan kezaliman,'' katanya.
Dia mengatakan orang yang mementingkan rokok atau mengabdi pada rokok,seperti dengan merokok seolah-olah menjadi tenang, bisa berpikir ituberarti telah ''menuhankan' ' rokok. Orang yang membelanjakan uangnya sebagian besar untuk membeli rokok dari pada kebutuhan anak dan bersedekah itu berarti mengabdi pada rokok.
''Kalau 'menuhankan' rokok kan tidak bagus. Berdasarkan hasil penelitian, ada masyarakat yang lebih banyak membelanjakan uangnya untuk membeli rokok dari pada untuk menyekolahkan anak dan kesehatan putranya,'' ungkapnya.
Disinggung tentang dampak ekonomi akibat fatwa haram merokok, ia mengatakan tidak perlu khawatir. Sebab, Allah Maha Kaya. Masih banyak jalan lain dengan tidak menggantungkan hidup dari rokok.
Di Masjid Raya Baiturrahman, Simpanglima, Abdullah Gymnastiar mengajak jamaah Majelis Qolbun Salim untuk meluruskan kembali niatnya,meneguhkan keimanannya kepada Allah.
Dia mencontohkan ada seorang ayah yang menasehati anaknya, apa artinya menjadi pandai dan kaya raya jika jauh dari Allah. Oleh karena itu, kalau memiliki cita-cita cukup satu, yakni dekat pada Allah. ''Buat apa harta melimpah kalau hati gelisah,'' katanya.
Balada Kisah Uang 10.000 an dan 100.000 an
Tanda pangkat dalam militer Amerika
GENERAL MICHAEL W. HAGEE, USMC