Para ulama Hamas, Al Ikhwanul Muslimin dan berbagai organisasi perjuangan Muslimin di Timur Tengah telah menyerukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung negara Zionis Israel. Syeikh Yusuf Qardhawi telah mengeluarkan fatwa yang sangat rinci mengenai seruan ini.
Qardhawi mengatakan, haram hukumnya ummat Islam membeli produk dan barang dagangan Yahudi dan Amerika, dan menganggapnya itu sebagai salah satu dosa besar. Dia menambahkan, bahwa jihad sekarang ini hukum fardhu `ain (wajib) karena Yahudi menghalalkan segala apa yang diharamkan dan tidak mengindahkan norma-norma moral dan nilai-nilai kemanusiaan serta hukuman internasional.
Produk-produk Amerika perlu diboikot, karena negara ini ikut membiayai negara Israel, berupa bantuan keuangan tiap tahun. Bahkan sebagian anggota Kongres Amerika kini sedang berusaha agar Presiden George W Bush menaikkan bantuan kepada Israel. Program bantuan luar negeri tahun 2002 yang telah disetujui Presiden Bush adalah US$ 2,04 miliar untuk bantuan militer dan US$ 730 juta bantuan keuangan, adalah hampir 20% dari total bantuan luar negeri Amerika ke seluruh dunia.
Bentuk gerakan boikot yang paling sederhana adalah dengan tidak membeli produk-produk buatan Amerika dan Israel, atau produk dari negara manapun yang berhubungan baik dengan Israel. Hubungan itu bisa berbentuk kerja sama dagang, investasi, maupun pengembangan produk. Setiap Muslim bisa menahan diri untuk tidak membeli kebutuhan sehari-hari berupa makanan, minuman, atau pakaian yang bertanda "made in Israel" atau "made in USA" atau merek-merek yang memang dikenal berasal dari jaringan kedua negara itu.
Misalnya, boikot terhadap perusahaan retail multinasional Marks & Spencer, asal Inggris, segera terjadi begitu perusahaan itu diketahui melakukan perdagangan dalam jumlah yang sangat besar dengan Israel. M&S juga secara sengaja mempromosikan perdagangan antara Inggris dan Israel. Bahkan di markasnya di London, secara terang-terangan M&S mengumumkan bahwa sebagian besar keuntungan yang didapat dari ribuan outletnya di seluruh dunia pada hari Sabtu Minggu, akan disumbangkan bagi Israel.
Misalnya, boikot terhadap perusahaan retail multinasional Marks & Spencer, asal Inggris, segera terjadi begitu perusahaan itu diketahui melakukan perdagangan dalam jumlah yang sangat besar dengan Israel. M&S juga secara sengaja mempromosikan perdagangan antara Inggris dan Israel. Bahkan di markasnya di London, secara terang-terangan M&S mengumumkan bahwa sebagian besar keuntungan yang didapat dari ribuan outletnya di seluruh dunia pada hari Sabtu Minggu, akan disumbangkan bagi Israel.
Philip Morris, pabrik rokok terbesar di Amerika juga melakukan hal yang sama. CIA, Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat berhasil mengungkap bahwa Philip Morris menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel. Jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang, 400 juta diantaranya adalah perokok Muslim, berarti 35% dari jumlah perokok dunia. Laba yang diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap bungkusnya mencapai 10%.
Amerika menjadi sasaran boikot, juga karena negara itu secara `istiqamah' menjalankan kebijakan membantu Israel mati-matian. Baik dari segi keuangan, militer, politik dan lain-lain. Boikot ini bisa dilakukan dengan tidak membeli produk-produk dari restoran fast-food Amerika yang memang terkenal di seluruh dunia. Misalnya McDonald's, Kentucky Fried Chicken, A&W dan lain-lain. Tingkat efektivitas boikot seperti ini baru akan terasa bila dilakuan selama beberapa tahun, dan tersedia cukup alternatif agar orang tak mudah tergoda untuk membeli produk-produk Amerika itu.
Ada beberapa keberhasilan yang dicatat. Supermarket Sainsbury's asal Inggris terpaksa menutup semua outletnya di Mesir, sesudah beberapa bulan diboikot, meskipun perusahaan itu membantah bahwa mereka didukung negara Zionis.
Maskapai penerbangan American Airlines yang hendak mengambil alih TWA (Trans World America) disarankan untuk menutup jalur penerbangannya ke Tel Aviv, meskipun jalur itu termasuk jalur yang laris. Lobi Zionis meyakini hal itu disebabkan meluasnya gerakan boikot terhadap semua perusahaan Amerika yang berhubungan dengan Israel.
Jubilee Awards
Menurut situs internet Virtual Israel pada 14 Oktober 1998, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menganugerahkan penghargaan tertinggi dari "Negara Israel" kepada sekelompok tokoh bisnis internasional. Jubilee Awards nama penghargaan itu, menandai hari ulang tahun negara Zionis itu yang ke-50. Tujuannya untuk menghargai tokoh-tokoh dan perusahaan itu atas usaha terbaik mereka memperkuat ekonomi Israel, melalui penanaman modal dan hubungan dagang.
Di antara yang menerima penghargaan itu adalah sebagai berikut:
Harry Stonecipher dari perusahaan industri pesawat terbang BoeingDr. Ferdinand Piech dari perusahaan mobil Jerman Volkswagen AGSir Richard Greenbury dari perusahaan retail Marks & SpencerNicholas Frank Oppenheimer dari perusahaan berlian De Beers Consolidated Mines LtdPeter Brabeck-Letmathe dari perusahaan susu dan makanan Nestle S.A.Franck Riboud dari perusahaan makanan dan minuman DanoneRichard H. Brown Esq dari perusahaan telekomunikasi Cable & WirelessChristopher C. Galvin dari perusahaan telekomunikasi Motorola Inc.Ted Leonsis dari perusahaan sistem komputer dan internet AOL studiosDr. Heinrich Von Pierer dari perusahaan telekomunikasi SiemensPascal Castres dari perusahaan kosmetika St Martin L'OrealRoger S. Fine perusahaan produk kebutuhan bayi dan balita Johnson & JohnsonLucien Nessim perusahaan pakaian dan makanan Sara LeeRobert P. Van der Merwe dari perusahaan kebutuhan rumah tangga Kimberley-Clarke Eropa
Salah satu penerima Jubilee Award itu, Robert P van der Merwe adalah Presiden perusahaan Kimberly-Clark Eropa. Kimberly-Clark adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia pada bidangnya dengan keuntungan US$14 miliar per tahun. Merek ini memiliki produk di hampir semua jenis kebutuhan sehari-hari yang ada di semua pasar swalayan. Di antaranya adalah tisu Kleenex, produk-produk bermerek Andrex dan Kotex, juga produk-produk kebutuhan bayi Huggies.
Harry Stonecipher dari perusahaan industri pesawat terbang BoeingDr. Ferdinand Piech dari perusahaan mobil Jerman Volkswagen AGSir Richard Greenbury dari perusahaan retail Marks & SpencerNicholas Frank Oppenheimer dari perusahaan berlian De Beers Consolidated Mines LtdPeter Brabeck-Letmathe dari perusahaan susu dan makanan Nestle S.A.Franck Riboud dari perusahaan makanan dan minuman DanoneRichard H. Brown Esq dari perusahaan telekomunikasi Cable & WirelessChristopher C. Galvin dari perusahaan telekomunikasi Motorola Inc.Ted Leonsis dari perusahaan sistem komputer dan internet AOL studiosDr. Heinrich Von Pierer dari perusahaan telekomunikasi SiemensPascal Castres dari perusahaan kosmetika St Martin L'OrealRoger S. Fine perusahaan produk kebutuhan bayi dan balita Johnson & JohnsonLucien Nessim perusahaan pakaian dan makanan Sara LeeRobert P. Van der Merwe dari perusahaan kebutuhan rumah tangga Kimberley-Clarke Eropa
Salah satu penerima Jubilee Award itu, Robert P van der Merwe adalah Presiden perusahaan Kimberly-Clark Eropa. Kimberly-Clark adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia pada bidangnya dengan keuntungan US$14 miliar per tahun. Merek ini memiliki produk di hampir semua jenis kebutuhan sehari-hari yang ada di semua pasar swalayan. Di antaranya adalah tisu Kleenex, produk-produk bermerek Andrex dan Kotex, juga produk-produk kebutuhan bayi Huggies.
Di antara para penerima Jubilee Award itu, bukan saja melakukan hubungan dagang dengan Israel, tetapi juga melakukan investasi di negeri itu. Di antaranya Motorola dan perusahaan yang berafiliasi dengan General Motors, Delco, sedang mempersiapkan pembangunan pabrik microchip senilai US$ 1 miliar di Israel. Intel mengumumkan rencananya membangun sebuah pabrik senilai US$ 1,6 miliar. Volkswagen berencana melakukan investasi senilai US$ 210 juta pada sebuah pabrik barang-barang logam magnesium di dekat Laut Mati.
Perusahaan tenaga listrik Israel Bezel yang bermitra dengan AT&T yang di dalam kemitraan itu juga melibatkan British Telecom. AT&T, yang merupakan perusahaan raksasa asal Amerika, akan menjadi host bagi jaringan internet dan komputer Angkatan Bersenjata Israel (Israeli Defence Force). Keputusan itu menyusul sebuah serangan yang dilancarkan para hacker komputer yang berhasil melumpuhkan situs internet AB Israel itu. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh pihak militer Israel pada 26 Oktober 2000.
Perhimpunan Muslimin Amerika untuk Yerusalem telah mengeluarkan pernyataan pers, berupa seruan untuk memboikot perusahaan kosmetik Estee Lauder. Ronald Lauder, CEO Estee Lauder International adalah seorang Zionis yang bekerja sama dengan lembaga Israel yang kegiatan utama menjarahi tanah-tanah Palestina, bernama Dana Nasional Yahudi (Jewish National Fund). Lauder juga secara terang-terangan menentang hak orang-orang Palestina untuk kembali ke kampung halaman.
Ada banyak LSM internasional yang menjadi sponsor gerakan boikot besar-besaran ini. Di antaranya Pita Hijau (Green Ribbon) dan Komisi Hak-hak Azasi Manusia Islam (Islamic Human Rights Commission), Islamic Party of Britain, Forum Hak-hak Azasi Muslim Internasional (International Muslim Rights Forum: IMRF) yang bermarkas di Teluk. Lembaga yang terakhir ini telah melancarkan sebuah kampanye boikot besar-besaran pada produk-produk Amerika terkenal.
Produk-produk itu adalah maskapai penerbangan TWA yang kini sudah bangkrut dan tutup. Pakaian jeans Levi's dan Wrangler, industri perbankan Citibank, minuman ringan Coca Cola, Sprite, Fanta, Maxwell House Coffee, serta produk-produk kebutuhan bayi Pampers. Mobil-mobil buatan GM, Ford, Jaguar, DaimlerChrysler, peralatan kosmetik Revlon, Estee Lauder. Kartu telepon internasional AT&T, rokok Marlboro, produk pembersih Ariel serta produk telepon genggam yang sedang laris di tanah kita Nokia.
Anjlok 40%
Sebuah laporan di Amerika menyatakan bahwa kampanye boikot terhadap produk-produk Amerika di negara-negara Arab telah mengakibatkan kerugian sampai 40% dalam dua bulan terakhir ini.
Laporan itu dikeluarkan oleh Dewan Nasional Amerika untuk Hubungan AS-Arab, menyatakan bahwa penjualan barang-barang seperti mobil, minuman, dan makanan di kawasan Teluk telah menurun sampai 40% karena kampanye itu.
Laporan yang disusun oleh John Anthony, ketua dewan itu, mengatakan bahwa kampanye tersebut berhasil karena ceramah-ceramah agama dan berbagai organisasi mahasiswa telah menyebarluaskan daftar produk-produk Amerika baik di mimbar-mimbar, di kampus, di sekolah-sekolah, internet, dan SMS.
Laporan itu dipublikasikan suratkabar Uni Emirat Arab Al Ittihad, 21 April lalu, dan mengatakan bahwa sebagian perusahaan restoran fast-food itu telah mengumumkan bahwa sebagian dari keuntungan mereka akan disumbangkan kepada rakyat Palestina. Beberapa perusahaan mobil Amerika juga telah menurunkan harga jual mobil-mobilnya.
Jaringan restoran McDonald's dan Kentucky Fried Chicken dilaporkan yang paling parah terkena akibat kampanye itu. Laporan itu mengutip pernyataan para pengelola restoran tersebut, bahwa kampanye boikot bukan saja diikuti oleh warga Arab setempat tetapi juga oleh wisatawan dan pekerja asing.
Laporan itu mengatakan bahwa masa depan kepentingan Amerika di kawasan Teluk mengkhawatirkan, karena kampanye boikot itu diperkirakan juga bakal menyentuh bentuk-bentuk perdagangan lainnya seperti pertahanan, investasi, kerja sama teknologi, waralaba. Apalagi beberapa saat sebelum selesai dari jabatannya Presiden Bill Clinton menyatakan dukungannya bila Israel mau memindahkan ibukotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sementara itu, tuntutan bangsa-bangsa Uni Emirat Arab agar kehadiran tentara Amerika di Teluk segera diakhiri juga semakin menguat. Bahkan mereka mendesak agar kerja sama militer antara Teluk dan Amerika dikurangi.
Kebanyakan warga Emirat yang diwawancarai situs IslamOnline.com mengakui sulitnya mengenyahkan angkatan perang AS dari Teluk, tetapi bila pemerintah-pemerintah di kawasan Teluk bisa mengurangi kerja sama militernya dengan AS, maka mereka akan mendapat dukungan dan legitimasi yang lebih kuat dari rakyatnya.
Sebuah laporan di Amerika menyatakan bahwa kampanye boikot terhadap produk-produk Amerika di negara-negara Arab telah mengakibatkan kerugian sampai 40% dalam dua bulan terakhir ini.
Laporan itu dikeluarkan oleh Dewan Nasional Amerika untuk Hubungan AS-Arab, menyatakan bahwa penjualan barang-barang seperti mobil, minuman, dan makanan di kawasan Teluk telah menurun sampai 40% karena kampanye itu.
Laporan yang disusun oleh John Anthony, ketua dewan itu, mengatakan bahwa kampanye tersebut berhasil karena ceramah-ceramah agama dan berbagai organisasi mahasiswa telah menyebarluaskan daftar produk-produk Amerika baik di mimbar-mimbar, di kampus, di sekolah-sekolah, internet, dan SMS.
Laporan itu dipublikasikan suratkabar Uni Emirat Arab Al Ittihad, 21 April lalu, dan mengatakan bahwa sebagian perusahaan restoran fast-food itu telah mengumumkan bahwa sebagian dari keuntungan mereka akan disumbangkan kepada rakyat Palestina. Beberapa perusahaan mobil Amerika juga telah menurunkan harga jual mobil-mobilnya.
Jaringan restoran McDonald's dan Kentucky Fried Chicken dilaporkan yang paling parah terkena akibat kampanye itu. Laporan itu mengutip pernyataan para pengelola restoran tersebut, bahwa kampanye boikot bukan saja diikuti oleh warga Arab setempat tetapi juga oleh wisatawan dan pekerja asing.
Laporan itu mengatakan bahwa masa depan kepentingan Amerika di kawasan Teluk mengkhawatirkan, karena kampanye boikot itu diperkirakan juga bakal menyentuh bentuk-bentuk perdagangan lainnya seperti pertahanan, investasi, kerja sama teknologi, waralaba. Apalagi beberapa saat sebelum selesai dari jabatannya Presiden Bill Clinton menyatakan dukungannya bila Israel mau memindahkan ibukotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sementara itu, tuntutan bangsa-bangsa Uni Emirat Arab agar kehadiran tentara Amerika di Teluk segera diakhiri juga semakin menguat. Bahkan mereka mendesak agar kerja sama militer antara Teluk dan Amerika dikurangi.
Kebanyakan warga Emirat yang diwawancarai situs IslamOnline.com mengakui sulitnya mengenyahkan angkatan perang AS dari Teluk, tetapi bila pemerintah-pemerintah di kawasan Teluk bisa mengurangi kerja sama militernya dengan AS, maka mereka akan mendapat dukungan dan legitimasi yang lebih kuat dari rakyatnya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Kita tunggu gerakan boikot besar-besaran itu.
Berikut ini adalah daftar produk-produk Zionis Yahudi yang telah kami dapat dari NRNTA Project Indonesia dan INMINDS INTERNATIONAL :
COCA-COLA, FANTA, FRESH TEA, SUNKIST, SPRITE, NOKIA, MOTOROLA, SIEMENS, BENQ, JHONSON & JHONSON, WALT DISNEY, CARREFOUR, NESTLE, DANCOW, NIDO, MILO, KOKO CRUNCH, TOYS R US, DANONE, NABISCO, MCDONALDS, KENTUCKY FRIED CHICKEN, A&W, SARA LEE, INDOSAT, MENTARI, MATRIX, IM3, IM2, STAR TV, DEWA 19, AQUA, KIWI, ICQ, CBN, CBS, HBO, DPO, EXXON, SONY SDDS, SANEX, AMEX (AMERICAN EXPRESS), BOEING, DAIMLER, CHRYSLER, MERCEDES, VOLKSWAGEN, JAGUAR, DODGE, ALFA ROMEO, GM FORD, CADILLAC, BURGER KING, ARBYS, DOLE, DAYS INN, MALBORO, MERIT, BENSON, L&M, HYATT, MARRIOT, SHERATON, STARBUCKS, MARKS & SPENCER, P&G (PROCTOR & GAMBLE), SUAVE, BRAUMS, WESTELL, AOL (AMERICAN ONLINE), INTEL, MICROSOFT, APPLE COMPUTER, VIACOM, CREATIVE, SOUND BLASTER, HP (HEWLET PACKARD), TORCHE, AMERITRADE, ALCOA, BISSEL, SNAKE ORDERTRUST, AMBI PUR, LEGGS, HOLLYWOOD, PARAMOUNT PICTURE, COLUMBIA PICTURE, STARTREK, LUCIFER, SATURN, WALMART, AT&T, CABLE & WIRELESS, TEXACO, SHELL, LUCENT, VAULT, LOVABLE, WONDERBRA, GOSSARD, PICKWICK, OUTER BANKS, DIM, NUR DIE, HANES, PILAO, PLANTEX, MAISON CAFE, SUPENOR, DONWE EGBENS, CHAMPIONS, CLINIQUE, MAXWELL, PYRAMID, AON, BBB COMPANY, PITTWAY, HUGO BOSS, LEVI’S, WRANGLER, HARLEY DAVIDSON, ARIEL, DANZIGER, BALI, CITGO, CHEVRON, UNOCALL, ARAMIS, ESTEE LAUDER, L’OREAL, KIMBERLEY-CLARKE, KLEENEX, ANDREX, KOTEX, HUGGIES, PAMPERS, DELCO, ORIGINS, TOMMY HILFINGER, DKNY, COMET, REVLON, DE BEERS, CRAIN’S, CLAREMONT, CHICAGO BULLS, ARSENAL FC, BANK OF AMERICA, PBB/UNITED NATIONS, ROTHSCHILD, US DOLLAR, ILLUMINATI, OPUS SUPREMUS, LIONS CLUB, ROTARY CLUB, FREEMASONRY, FREEMANTLE MEDIA, BLUE MASONRY, KOMUNISME, HEDONISME, SEKULARISME, KAPITALISME, LIBERALISME, SOSIALISME, DAN SEMUA PRODUK YANG MEMILIKI BARCODE BERAWALAN ANGKA 729 (BARCODE ZIONIS ISRAEL)
credit to: http://www.wahyudin.multiply.com/
COCA-COLA, FANTA, FRESH TEA, SUNKIST, SPRITE, NOKIA, MOTOROLA, SIEMENS, BENQ, JHONSON & JHONSON, WALT DISNEY, CARREFOUR, NESTLE, DANCOW, NIDO, MILO, KOKO CRUNCH, TOYS R US, DANONE, NABISCO, MCDONALDS, KENTUCKY FRIED CHICKEN, A&W, SARA LEE, INDOSAT, MENTARI, MATRIX, IM3, IM2, STAR TV, DEWA 19, AQUA, KIWI, ICQ, CBN, CBS, HBO, DPO, EXXON, SONY SDDS, SANEX, AMEX (AMERICAN EXPRESS), BOEING, DAIMLER, CHRYSLER, MERCEDES, VOLKSWAGEN, JAGUAR, DODGE, ALFA ROMEO, GM FORD, CADILLAC, BURGER KING, ARBYS, DOLE, DAYS INN, MALBORO, MERIT, BENSON, L&M, HYATT, MARRIOT, SHERATON, STARBUCKS, MARKS & SPENCER, P&G (PROCTOR & GAMBLE), SUAVE, BRAUMS, WESTELL, AOL (AMERICAN ONLINE), INTEL, MICROSOFT, APPLE COMPUTER, VIACOM, CREATIVE, SOUND BLASTER, HP (HEWLET PACKARD), TORCHE, AMERITRADE, ALCOA, BISSEL, SNAKE ORDERTRUST, AMBI PUR, LEGGS, HOLLYWOOD, PARAMOUNT PICTURE, COLUMBIA PICTURE, STARTREK, LUCIFER, SATURN, WALMART, AT&T, CABLE & WIRELESS, TEXACO, SHELL, LUCENT, VAULT, LOVABLE, WONDERBRA, GOSSARD, PICKWICK, OUTER BANKS, DIM, NUR DIE, HANES, PILAO, PLANTEX, MAISON CAFE, SUPENOR, DONWE EGBENS, CHAMPIONS, CLINIQUE, MAXWELL, PYRAMID, AON, BBB COMPANY, PITTWAY, HUGO BOSS, LEVI’S, WRANGLER, HARLEY DAVIDSON, ARIEL, DANZIGER, BALI, CITGO, CHEVRON, UNOCALL, ARAMIS, ESTEE LAUDER, L’OREAL, KIMBERLEY-CLARKE, KLEENEX, ANDREX, KOTEX, HUGGIES, PAMPERS, DELCO, ORIGINS, TOMMY HILFINGER, DKNY, COMET, REVLON, DE BEERS, CRAIN’S, CLAREMONT, CHICAGO BULLS, ARSENAL FC, BANK OF AMERICA, PBB/UNITED NATIONS, ROTHSCHILD, US DOLLAR, ILLUMINATI, OPUS SUPREMUS, LIONS CLUB, ROTARY CLUB, FREEMASONRY, FREEMANTLE MEDIA, BLUE MASONRY, KOMUNISME, HEDONISME, SEKULARISME, KAPITALISME, LIBERALISME, SOSIALISME, DAN SEMUA PRODUK YANG MEMILIKI BARCODE BERAWALAN ANGKA 729 (BARCODE ZIONIS ISRAEL)
credit to: http://www.wahyudin.multiply.com/
Boikot Produk Israel Juga Merugikan Palestina
Ditulis oleh Agam Rosyidi
PERINGATAN !!! JANGAN HANYA BACA JUDULNYASetiap Israel melakukan gempuran besar-besaran ke wilayah Palestina, selalu muncul wacana untuk melakukan boikot pada produk Israel dan Amerika. Bahkan beberapa ulama mengeluarkan fatwa yang menyatakan, haram hukumnya bagi setiap Muslim membeli barang-barang dan produk-produk Amerika Serikat dan Israel, baik berupa produk-produk minuman, gas bumi dan sejenisnya, produk-produk makanan, pakaian, elektronik dan sebagainya. Barang siapa yang melakukan transaksi berarti membela dan menolong orang-orang kafir, membantu mereka mendzalimi saudara-saudaranya kaum muslimin; dia telah melakukan kesalahan dan dosa besar.Namun terlepas dari itu semua, ada dilema yang sangat besar andaikata boikot itu memang diikuti oleh seluruh negara di dunia.Bukan hanya Israel yang akan terpuruk, Palestina bisa dipastikan juga akan terkena dampak yang sangat besar.Bukan cuma Israel, Palestina juga akan merugi besar. Dan bahkan bukan hanya Palestina saja, bahkan Indonesia.
Memang ini sebuah dilema, tapi bagaimana itu mungkin terjadi?Meskipun Palestina memiliki pemerintahan sendiri, namun apa artinya sebuah pemerintahan di daerah jajahan? Semua akses di kontrol penuh oleh penjajah.Seperti halnya Indonesia dulu. Meskipun dulu Indonesia memiliki pemerintahan sendiri, raja-raja, namun semua itu dibawah pemerintahan kolonial Belanda. Semua akses perdagagan, usaha, dan kehidupan diatur oleh Belanda. Namun bedanya Israel lebih ketat lagi.Penghasilan Rakyat PalestinaSebelum menginjak lebih jauh, kita harus tau darimana penghasilan rakyat Palestina berasal. Ratusan ribu rakyat Palestina sejak 30 tahun lalu bekerja di wilayah Israel. Bekerja di bidang konstruksi, pertanian, medis, dan berbagai bidang lainnya. Jadi jangan dikira penghasilan rakyat Palestina murni dari negaranya sendiri. Penghasilan Palestina sendiri sebagian besar berasal dari bidang jasa, industri dan pertanian.Perlakuan Tidak AdilTidak semua rakyat Palestina berkesempatan memasuki kawasan Israel. Terutama dari jalur Gaza. Apalagi pada saat perang, sangat sulit mendapatkan izin untuk memasuki kawasan Israel. Bahkan untuk salat di masjid Al-Aqsa pun sulit.Untuk memasuki kawasan Israel harus melewati beberapa pos penjagaan. Di setiap pos dilakukan penggeledahan. Seringkali pekerja Palestina terlambat karena hal ini jika tidak berangkat benar-benar lebih awal. Dan pekerja Palestina selalu dianak tirikan.Untuk pekerja model seperti ini, sangat besar kemungkinan dipecat apabila perusahaan merugi akibat pemboikotan produk mereka misalnya. Pekerja Palestina pasti diprioritaskan untuk dirumahkan jika terjadi pengurangan karyawan.Masalah pekerja beda dengan masalah petani. Jika petani lebih susah lagi. Petani biasanya mengeksport produk hasil mereka ke luar negeri. Namun produk mereka selalu di prioritaskan terakhir dalam pengiriman. Israel akan membiarkan sayur Palestina di bandara berhari-hari atau mengirim sesudah barang mereka sendiri beres. Sering ketika sampai di Eropa sayur sudah busuk. Pengemas dan petani Palestina merugi dan reputasi mereka rusak.Produk Palestina Berlabel IsraelUntuk menyiasati agar bisa langsung dikirim ke luar negeri Produk Palestina diberi label Israel. Seperti misalnya Tomat Palestina, diberi label Carmer yang menyatakan “Produksi Israel”, tomat yang sama berlabel Gaza tidak akan mungkin. Dan ini semua berlangsung sejak dahulu kala hingga saat ini.Para pekerja jelas tidak senang soal itu, jelas Carmel diuntungkan karena label palsu produksi Gaza, tapi apa daya mereka, pekerja butuh uang untuk hidup.Jangankan Palestina, Indonesia pun kerap kali melakukan hal yang serupa. Tak jarang kita temui barang produksi Indonesia yang diberi label asing. Bahkan salah seorang penyanyi terkenal Indonesia pun sampai rela pindah negara lantaran tidak akan bisa berkembang di luar jika memakai nama Indonesia. Karena itu jangan heran jika ada sepatu merk luar negeri, ternyata diproduksi di Pabrik Tanggulangin Sidoarjo misalnya.Salah BoikotAlih-alih ingin membantu melawan Israel dengan memboikot produk mereka, tapi malah Palestina sendiri yang terkena imbasnya. Karena bisa jadi produk yang anda boikot ternyata buatan Palestina.Atau produk yang anda boikot memang produk Israel, namun sebagian pekerjanya dari Palestina, sehingga jika perusahaan merugi tentu pekerja Palestina ini duluan yang akan dirumahkan.Bukan cuma itu, seandainya 80% saja rakyat Indonesia yang benar-benar melakukan boikot secara sungguh-sungguh, bisa dipastikan perusahaan Israel dan Amerika yang di boikot akan hengkang dari Indonesia dan jutaan orang akan menganggur.Boikot yang berlebihanSeringkali umat Muslim menyikapi Boikot produk Israel secara berlebihan dengan merusak properti mereka. MUI pun telah memberi himbauan agar tidak salah tafsir, karena boikot itu bukan merusak.Ada pula yang anti produk Israel berlebihan . Semisal disuguhi Coca Cola ketika bertamu tidak diminum. Ada pula cerita dari teman saya, Surya Atmajaya, ketika dia SMA ada promo dari Coca Cola gratis, dan beberapa anak-anak Rohis (Organisasi Islam di lingkup Sekolah) membuang air cola tersebut ke tanah didepan karyawan Coca Cola. Hal ini sungguh merupakan tindakan pemborosan. Padahal Rasulullah membenci pemborosan, bahkan makanpun kita tidak boleh menyisakan makanan, apalagi membuang.“Dan janganlah ia mengusap tangannya dengan mindil/serbet hendaklah ia menjilati tangannya, karena seseorang itu tidak mengetahui pada makanannya yang mana yang mengandung berkah untuknya, sesungguhnya setan itu selalu mengintai untuk merampas harta manusia dari segala penjuru hingga di tempat makannya. Dan janganlah ia mengangkat shohfahnya hingga menjilatinya dengan tangan, karena sesungguhnya pada akhir makanan itu mengandung berkah. (Silsilah hadits-hadits shahih no. 1404).Tujuan BoikotTujuan sebenarnya dari Boikot produk Israel dan Amerika adalah agar kita tidak ikut andil dalam memberikan Israel keuntungan sehingga dapat dengan leluasa membunuh rakyat Palestina yang tidak berdosa.Karena itu jangan disalah artikan. Boikot produk Israel bukan merusak properti mereka. Boikot produk Israel bukan membuang apa yang diberikan orang lain, karena yang diberikan orang lain itu halal.Jadi prinsip jual beli dalam islam begini. Misalnya A membeli kopi curian dari B, dan A membuatkan kopi ketika C bertamu, C tahu bahwa kopi yang disuguhkan A itu curian, tapi kopi itu halal untuk C, karena proses yang dihitung dalam Islam hanya satu level, dimana hubungan C hanyalah dengan A. Masalah itu kopi curian atau bukan itu urusan A. Hanya A yang menanggung dosa, C tidak ikut berdosa.Prinsipnya hanya satu level. Ini sama halnya dengan prinsip gaji. Misalnya ada pembantu bekerja di Majikan yang korupsi, maka yang dosa itu Majikannya aja, uang yang didapatkan dari Majikan itu halal meskipun dia dibayar dari hasil korupsi. Kecuali kalau pembantu tersebut ikut andil bagian dalam korupsi tersebut.Jadi jika andaikata hukum Islam tidak memberlakukan satu level, maka bisa jadi uang kita tidak ada yang halal. Karena mungkin saja kalau diruntut uang itu dari mana, bisa jadi uang tersebut dari hasil kejahatan.Hal ini general dalam Islam. Begitu pula soal makanan, apa yang kita makan selama itu makanan halal hukumnya akan halal, walaupun didapatkan oleh pemberi dari perbuatan kejahatan.Tugas kita hanyalah menasehati. Terlepas dia mengikuti saran kita atau tidak itu urusan dia.Menyikapi Boikot Produk Israel dan AmerikaMelakukan boikot pada produk Israel dan Amerika sungguh merupakan dilema. Dimana jika kita melakukan boikot penuh tidak mungkin, karena begitu banyak produk mereka yang belum ada tandingannya. Selain itu jika kita melakukan boikot pada produk mereka bukan cuma mereka yang rugi, tapi kita juga rugi seperti yang telah saya jelaskan pada tulisan diatas.Karena itu saya lebih memilih untuk “Beli Produk dalam Negeri”Beli Produk dalam NegeriYang membuat bangsa kita kurang maju, karena sikap yang tidak menghargai terhadap produk negeri sendiri. Jepang maju karena mereka begitu cinta pada produk dalam negeri. Dulu produk Jepang mirip produk Cina yang hingga saat ini diremehkan negara lain. Tapi karena keuletan dan kecintaan akan produk dalam negeri membuat negeri sakura itu menjadi negara produsen besar di dunia. Dan membuat pengaruh perekonomiannya melambung menjadi nomor dua setelah Amerika.Begitu pula India, siapa yang menyangka Bajaj (Bajai) akan mendunia hingga masuk ke Indonesia? Jika tidak karena pengaruh besar Mahatma Ghandi yang mewajibkan membeli produk lokal, siapa yang mau membeli mobil butut yang bunyinya keras, karena saat itu India baru bisa membuat mobil butut. Walaupun jelek, tapi karena rakyat bersatu jadi produk tersebut dapat bersaing di kancah Internasional.Indonesia sebenarnya bisa membuat mobil, tapi tidak ada yang mau, karena pasti tidak laku karena merk dengan produk luar.Selama tidak ada kecintaan pada produk lokal, Indonesia tidak akan bisa bangkit.Pendapat anda boleh jadi berbeda dengan saya. Itu hak anda. Anda bisa menuangkan pendapat anda di kolom komentar.Wallahua’lam bishowab.
PERINGATAN !!! JANGAN HANYA BACA JUDULNYASetiap Israel melakukan gempuran besar-besaran ke wilayah Palestina, selalu muncul wacana untuk melakukan boikot pada produk Israel dan Amerika. Bahkan beberapa ulama mengeluarkan fatwa yang menyatakan, haram hukumnya bagi setiap Muslim membeli barang-barang dan produk-produk Amerika Serikat dan Israel, baik berupa produk-produk minuman, gas bumi dan sejenisnya, produk-produk makanan, pakaian, elektronik dan sebagainya. Barang siapa yang melakukan transaksi berarti membela dan menolong orang-orang kafir, membantu mereka mendzalimi saudara-saudaranya kaum muslimin; dia telah melakukan kesalahan dan dosa besar.Namun terlepas dari itu semua, ada dilema yang sangat besar andaikata boikot itu memang diikuti oleh seluruh negara di dunia.Bukan hanya Israel yang akan terpuruk, Palestina bisa dipastikan juga akan terkena dampak yang sangat besar.Bukan cuma Israel, Palestina juga akan merugi besar. Dan bahkan bukan hanya Palestina saja, bahkan Indonesia.
Memang ini sebuah dilema, tapi bagaimana itu mungkin terjadi?Meskipun Palestina memiliki pemerintahan sendiri, namun apa artinya sebuah pemerintahan di daerah jajahan? Semua akses di kontrol penuh oleh penjajah.Seperti halnya Indonesia dulu. Meskipun dulu Indonesia memiliki pemerintahan sendiri, raja-raja, namun semua itu dibawah pemerintahan kolonial Belanda. Semua akses perdagagan, usaha, dan kehidupan diatur oleh Belanda. Namun bedanya Israel lebih ketat lagi.Penghasilan Rakyat PalestinaSebelum menginjak lebih jauh, kita harus tau darimana penghasilan rakyat Palestina berasal. Ratusan ribu rakyat Palestina sejak 30 tahun lalu bekerja di wilayah Israel. Bekerja di bidang konstruksi, pertanian, medis, dan berbagai bidang lainnya. Jadi jangan dikira penghasilan rakyat Palestina murni dari negaranya sendiri. Penghasilan Palestina sendiri sebagian besar berasal dari bidang jasa, industri dan pertanian.Perlakuan Tidak AdilTidak semua rakyat Palestina berkesempatan memasuki kawasan Israel. Terutama dari jalur Gaza. Apalagi pada saat perang, sangat sulit mendapatkan izin untuk memasuki kawasan Israel. Bahkan untuk salat di masjid Al-Aqsa pun sulit.Untuk memasuki kawasan Israel harus melewati beberapa pos penjagaan. Di setiap pos dilakukan penggeledahan. Seringkali pekerja Palestina terlambat karena hal ini jika tidak berangkat benar-benar lebih awal. Dan pekerja Palestina selalu dianak tirikan.Untuk pekerja model seperti ini, sangat besar kemungkinan dipecat apabila perusahaan merugi akibat pemboikotan produk mereka misalnya. Pekerja Palestina pasti diprioritaskan untuk dirumahkan jika terjadi pengurangan karyawan.Masalah pekerja beda dengan masalah petani. Jika petani lebih susah lagi. Petani biasanya mengeksport produk hasil mereka ke luar negeri. Namun produk mereka selalu di prioritaskan terakhir dalam pengiriman. Israel akan membiarkan sayur Palestina di bandara berhari-hari atau mengirim sesudah barang mereka sendiri beres. Sering ketika sampai di Eropa sayur sudah busuk. Pengemas dan petani Palestina merugi dan reputasi mereka rusak.Produk Palestina Berlabel IsraelUntuk menyiasati agar bisa langsung dikirim ke luar negeri Produk Palestina diberi label Israel. Seperti misalnya Tomat Palestina, diberi label Carmer yang menyatakan “Produksi Israel”, tomat yang sama berlabel Gaza tidak akan mungkin. Dan ini semua berlangsung sejak dahulu kala hingga saat ini.Para pekerja jelas tidak senang soal itu, jelas Carmel diuntungkan karena label palsu produksi Gaza, tapi apa daya mereka, pekerja butuh uang untuk hidup.Jangankan Palestina, Indonesia pun kerap kali melakukan hal yang serupa. Tak jarang kita temui barang produksi Indonesia yang diberi label asing. Bahkan salah seorang penyanyi terkenal Indonesia pun sampai rela pindah negara lantaran tidak akan bisa berkembang di luar jika memakai nama Indonesia. Karena itu jangan heran jika ada sepatu merk luar negeri, ternyata diproduksi di Pabrik Tanggulangin Sidoarjo misalnya.Salah BoikotAlih-alih ingin membantu melawan Israel dengan memboikot produk mereka, tapi malah Palestina sendiri yang terkena imbasnya. Karena bisa jadi produk yang anda boikot ternyata buatan Palestina.Atau produk yang anda boikot memang produk Israel, namun sebagian pekerjanya dari Palestina, sehingga jika perusahaan merugi tentu pekerja Palestina ini duluan yang akan dirumahkan.Bukan cuma itu, seandainya 80% saja rakyat Indonesia yang benar-benar melakukan boikot secara sungguh-sungguh, bisa dipastikan perusahaan Israel dan Amerika yang di boikot akan hengkang dari Indonesia dan jutaan orang akan menganggur.Boikot yang berlebihanSeringkali umat Muslim menyikapi Boikot produk Israel secara berlebihan dengan merusak properti mereka. MUI pun telah memberi himbauan agar tidak salah tafsir, karena boikot itu bukan merusak.Ada pula yang anti produk Israel berlebihan . Semisal disuguhi Coca Cola ketika bertamu tidak diminum. Ada pula cerita dari teman saya, Surya Atmajaya, ketika dia SMA ada promo dari Coca Cola gratis, dan beberapa anak-anak Rohis (Organisasi Islam di lingkup Sekolah) membuang air cola tersebut ke tanah didepan karyawan Coca Cola. Hal ini sungguh merupakan tindakan pemborosan. Padahal Rasulullah membenci pemborosan, bahkan makanpun kita tidak boleh menyisakan makanan, apalagi membuang.“Dan janganlah ia mengusap tangannya dengan mindil/serbet hendaklah ia menjilati tangannya, karena seseorang itu tidak mengetahui pada makanannya yang mana yang mengandung berkah untuknya, sesungguhnya setan itu selalu mengintai untuk merampas harta manusia dari segala penjuru hingga di tempat makannya. Dan janganlah ia mengangkat shohfahnya hingga menjilatinya dengan tangan, karena sesungguhnya pada akhir makanan itu mengandung berkah. (Silsilah hadits-hadits shahih no. 1404).Tujuan BoikotTujuan sebenarnya dari Boikot produk Israel dan Amerika adalah agar kita tidak ikut andil dalam memberikan Israel keuntungan sehingga dapat dengan leluasa membunuh rakyat Palestina yang tidak berdosa.Karena itu jangan disalah artikan. Boikot produk Israel bukan merusak properti mereka. Boikot produk Israel bukan membuang apa yang diberikan orang lain, karena yang diberikan orang lain itu halal.Jadi prinsip jual beli dalam islam begini. Misalnya A membeli kopi curian dari B, dan A membuatkan kopi ketika C bertamu, C tahu bahwa kopi yang disuguhkan A itu curian, tapi kopi itu halal untuk C, karena proses yang dihitung dalam Islam hanya satu level, dimana hubungan C hanyalah dengan A. Masalah itu kopi curian atau bukan itu urusan A. Hanya A yang menanggung dosa, C tidak ikut berdosa.Prinsipnya hanya satu level. Ini sama halnya dengan prinsip gaji. Misalnya ada pembantu bekerja di Majikan yang korupsi, maka yang dosa itu Majikannya aja, uang yang didapatkan dari Majikan itu halal meskipun dia dibayar dari hasil korupsi. Kecuali kalau pembantu tersebut ikut andil bagian dalam korupsi tersebut.Jadi jika andaikata hukum Islam tidak memberlakukan satu level, maka bisa jadi uang kita tidak ada yang halal. Karena mungkin saja kalau diruntut uang itu dari mana, bisa jadi uang tersebut dari hasil kejahatan.Hal ini general dalam Islam. Begitu pula soal makanan, apa yang kita makan selama itu makanan halal hukumnya akan halal, walaupun didapatkan oleh pemberi dari perbuatan kejahatan.Tugas kita hanyalah menasehati. Terlepas dia mengikuti saran kita atau tidak itu urusan dia.Menyikapi Boikot Produk Israel dan AmerikaMelakukan boikot pada produk Israel dan Amerika sungguh merupakan dilema. Dimana jika kita melakukan boikot penuh tidak mungkin, karena begitu banyak produk mereka yang belum ada tandingannya. Selain itu jika kita melakukan boikot pada produk mereka bukan cuma mereka yang rugi, tapi kita juga rugi seperti yang telah saya jelaskan pada tulisan diatas.Karena itu saya lebih memilih untuk “Beli Produk dalam Negeri”Beli Produk dalam NegeriYang membuat bangsa kita kurang maju, karena sikap yang tidak menghargai terhadap produk negeri sendiri. Jepang maju karena mereka begitu cinta pada produk dalam negeri. Dulu produk Jepang mirip produk Cina yang hingga saat ini diremehkan negara lain. Tapi karena keuletan dan kecintaan akan produk dalam negeri membuat negeri sakura itu menjadi negara produsen besar di dunia. Dan membuat pengaruh perekonomiannya melambung menjadi nomor dua setelah Amerika.Begitu pula India, siapa yang menyangka Bajaj (Bajai) akan mendunia hingga masuk ke Indonesia? Jika tidak karena pengaruh besar Mahatma Ghandi yang mewajibkan membeli produk lokal, siapa yang mau membeli mobil butut yang bunyinya keras, karena saat itu India baru bisa membuat mobil butut. Walaupun jelek, tapi karena rakyat bersatu jadi produk tersebut dapat bersaing di kancah Internasional.Indonesia sebenarnya bisa membuat mobil, tapi tidak ada yang mau, karena pasti tidak laku karena merk dengan produk luar.Selama tidak ada kecintaan pada produk lokal, Indonesia tidak akan bisa bangkit.Pendapat anda boleh jadi berbeda dengan saya. Itu hak anda. Anda bisa menuangkan pendapat anda di kolom komentar.Wallahua’lam bishowab.
Karya Tulis Asli dari :Penulis : Agam RosyidiURL : http://rosyidi.com/boikot-produk-israel-juga-merugikan-palestina/Referensi :Palestina, Duka Orang-orang Terusir yang ditulis oleh Joe SaccoWikipedia
Harap mencantumkan Sumbernya yaitu dari http://rosyidi.com/boikot-produk-israel-juga-merugikan-palestina/jika anda menyalin ke tempat lain.
8 comments:
semoga anda en seluruh sanak keluarga belum sanggup untuk gak memakai produk2 di atas seumur hidup anda.wkwkwkw
NB: daftar produknya masih kurang lengkap tuh.
aduh cape ngebacanya
tidak bisa dipungkiri, kita juga tidak bisa lepas dr produk2 itu,
visit jasa photobooth murah
Jika kita dapat sedikit bnyk menghindari,untuk apa kita beli...
Terima kasih infonya gan.
Lumayan buat nambah wawasan.
Gema Parfum
Parfum Estee Lauder.
----------
Malah terkutuk lah kalian selalu membenci Israel, loe kagak malu pakai teknologi Yahudi.
Pada dasarnya aja ilmu yg mereka akuin itu sebetulnya milik ilmuan islam,orang barat cuman mencuri ilmu yg didapat dari ilmuan islam, contohnya Abbas ibnu Firnas dan dunia penerbangan
Goblok tuh ada batasnya,jelas2 umat manusia di bunuh sampe anak2 terus lu dukung pembunuh anak2,dimana perikemanusiaan lu dasar dongo
Post a Comment