Pesan untuk para orang tua

http://www.alsofwah.or.id

Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka sukses dalam studi, sehingga
do'a pun tidak pernah henti-hentinya mereka panjatkan kepada Allah subhanahu
wata`ala demi kesuksesan tersebut, di samping itu, mereka menyiapkan semua
kebutuhan dan fasilitas yang mendukung kesuksesan tersebut. Bahkan
mengiming-iminginya dengan hadiah-hadiah apabila sukses dalam ujian.

Begitu besar perhatian para orang tua terhadap studi, masa depan, dan
urusan-urasan dunia anak-anak mereka. Mereka benar-benar merasa bertanggung
jawab akan hal tersebut. Tapi sayangnya mereka tidak memiliki perhatian dan
rasa tanggung jawab atas akhirat anak-anak mereka sebesar perhatian dan rasa
tanggung jawab atas dunia anak mereka. Begitu pula dengan perhatian mereka
terhadap nasib anak-anak mereka setelah kematiannya, boleh jadi tidak
seperti perhatian mereka akan ketentraman dan kebahagian mereka di saat
hidup di dunia.

Tanggung jawab para orang tua terhadap anak-anak mereka seakan hanya
terbatas pada perkara dunia yang fana, dan terkesan mereka mengabaikan
perkara ukhrawi yang abadi.

Terbukti bahwa sebagian besar para orang tua memiliki cita-cita dan harapan
agar anak mereka dapat menjadi seorang dokter, insinyur, pilot, tentara, dan
lain-lain. Intinya adalah harapan duniawi belaka. Mereka beranggapan dengan
semua itulah anak-anak mereka dapat hidup dan meraih kebahagian.

Dan terbukti pula dari rasa kecewa yang sangat seandainya anak mereka
terlambat mengikuti ujian, sehingga mereka harus rela tidak tidur agar
anaknya tidak terlambat dan tertinggal pada saat ujian sekali lagi demi
sebuah kesuksesan dan masa depan sang anak. Tetapi jarang di antara para
orang tua yang menyesal dan kecewa saat anak mereka terlambat shalat Subuh
seperti penyesalan dan rasa kecewa mereka tatkala anak mereka tertinggal
ujiannya atau gagal dalam ujian. Bahkan para orang tua selalu bertanya
setiap hari kepada anak-anaknya tentang ujiannya. Apa yang mereka kerjakan,
bagaimana mereka menjawab, dan semoga jawabannya benar? Apakah mereka pernah
bertanya kepada anak mereka setiap harinya tentang perkara agamanya? Sudah
shalat belum? Dengan siapa berteman? Dan apakah pernah bertanya kepada
anak-anak mereka saat mereka tidak ada di rumah seharian, di mana mereka?

Para orang tua merasa begitu terpukul dan merasa gundah gulana ketika mereka
tahu bahwa anak-anak mereka bermalas-malasan dalam ujian, tetapi tidak
bersedih dan tertuntut ketika anak-anak mereka bermalas-malasan dalam
menjalankan sunnah dan kewajiban agama mereka. Mereka berikan dan penuhi
semua yang diinginkan anak-anak mereka, dan mereka melarangnya sementara
dari hiburan-hiburan, seperti menonton video, televisi, koran, majalah
supaya tidak melalaikan mereka dari menghafal dan menyiapkan ujian.

Sedikit sekali di antara para orang tua yang memikirkan untuk anak-anak
mereka tentang ujian yang tidak memiliki gelombang kedua. Tidak dapat
diulang jika gagal, atau 'diher' jika ada materi-materi yang tidak mencapai
target. Pilihan yang ada hanyalah lulus atau gagal. Gagal berarti dimasukkan
dan menetap di dalam Neraka. Ini juga artinya adalah kerugian yang nyata dan
siksa yang hina. Apakah mungkin ijazah, sertifikat prestasi, piagam
penghargaan, kedudukan dan kekayaan dapat menyelamatkan mereka dari adzab
Allah Ta`ala. Atau memberi syafa'at ketika mereka menerima kitab catatan
amal mereka dengan tangan kiri mereka? Kemudian berteriak dengan
sekencang-kencangny a, sebagaiman firman Allah Ta`ala, artinya,"Wahai kiranya
kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak
memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaan dariku". (QS. al-Haqqah:
27-29).

Semua ini bukan berarti para orang tua meremehkan atau menelantarkan
anak-anak mereka. Tetapi semata-mata untuk mengingatkan bahwa akhirat
anak-anak mereka lebih utama untuk diperhatikan dan diusahakan, serta lebih
berhak untuk diamalkan.

Teramat langka rasanya kalau ada Orang tua yang bersungguh-sungguh
mencarikan seorang guru privat atau ustadz untuk mengajari anak-anak mereka
al-Qur'an dan sunnah. Yang ada para orang tua saat ini dalam mengekspresikan
rasa cinta dan kasih sayang mereka kepada anak mereka berupa menyediakan
pembantu, supir, mobil yang siap melayani mereka setiap saat. Bahkan
menyiapkan untuk mereka rumah yang penuh dengan hiburan-hiburan yang
diharamkan dan melalaikan mereka dari mengingat Allah Azza Wa Jalla dan
ta'at kepada-Nya. Mungkin seribu satu dari para orang tua yang memberikan
hadiah/ penghargaan saat anak mereka menghafal beberapa juz dari al-Qur'an
atau belajar hadits-hadits Nabi shallallahu `alaihi wasallam.

Sebagian orang tua menjanjikan anak-anak mereka berlibur keliling dunia,
mengunjungi pantai-pantai dan tempat-tempat rekreasi lainnya di seluruh
dunia atau membelikan mereka mobil mewah apabila mereka lulus. Tetapi tidak
pernah sekalipun menjanjikan anak-anak mereka, apabila sukses menghafal
al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi shallallahu `alaihi wasallam, sukses
melaksanakan haji dan lain-lain. Walhasil, seperti apa yang kita lihat,
al-Qur'an mereka ganti dengan majalah dan koran. Shalat diganti dengan
menonton konser musik. Majlis ta'lim diganti dengan tempat-tempat hiburan,
dan hasilnya muncullah generasi seperti binatang, sebagaimana firman Allah
Ta`ala, artinya, "Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai." (QS. al-A'raf: 179)

Maka hendaklah kita sebagai orang tua benar-benar memperhatikan kehidupan
akhirat anak kita. Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam hal
ini di antaranya :

a.. Memperbaiki diri kita sendiri, sehingga kita benar-benar menjadi orang
tua yang shalih dan patut untuk diteladani. Karena pada keshalihan kita dan
dengannya pula, anak-anak kita akan istiqomah dan senantiasa dijaga oleh
Allah subhanahu wata`ala. Allah Ta`ala berfirman, artinya, "Sedang ayahnya
adalah seorang yang shalih"(QS. al-Kahfi: 82).

b.. Menjadikan Tarbiyah Islamiyah (pendidikan Islam) sebagai tujuan utama
dan orientasi kita dalam mendidik anak-anak kita dan bukan berarti melarang
mereka untuk belajar ilmu-ilmu tehnik keduniaan, hanya saja porsi yang
diberikan tidak sebesar perhatian kita kepada akhirat mereka. Allah
subhanahu wata`ala berfirman, artinya, "Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi." (QS. al-Qashash: 77)

c.. Hendaklah kita bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla dalam menjaga
kemashlahatan mereka baik di dunia maupun di akhirat, karena anak-anak kita
adalah amanah yang akan Allah Ta`ala pinta pertaggung-jawabann ya. Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang hamba diberikan
kepemimpinan oleh Allah Ta`ala ia mati sedangkan pada saat matinya
ia berbuat curang terhadap rakyatnya (yang dipimpin), melainkan Allah akan
mengharamkan surga baginya." (Muttafaq 'Alaih)

Hendaklah para orang tua memperhatikan kisah Luqman yang diabadikan Allah
tabaraka wa ta`ala dalam al-Qur'an tentang wasiat yang ia sampaikan kepada
anaknya tercinta. Betapa Luqman menyeru anaknya kepada sesuatu yang
membuatnya dapat meraih kebahagian hidup yang hakiki serta menyelamatkannya
dari adzab yang pedih, yakni melarang anaknya dari menyekutukan Allah
Ta`ala, artinya, "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya kesyirikan merupakan kezhaliman yang besar." (QS. Luqman: 13).
Ia menunjukkan kepadanya bahwa yang dapat menyelamatkan dari adzab Allah
subhanahu wata`ala adalah dengan menjauhkan syirik dan bersegera mengerjakan
ibadah kepada Allah Ta`ala dengan mendirikan shalat, memerintahkan pada
kebaikan, mencegah kemungkaran sebagaimana firman Allah Ta`ala artinya, "Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar." (QS. Luqman:17), Serta
menyuruhnya untuk berakhlak yang baik, yang dengannya dirinya akan menjadi
mulia dan tinggi kedudukannya, dan melarangnya bersikap sombong terhadap
manusia dan merendahkan mereka, sebagaimana firman Allah Ta`ala, artinya,
"Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. 31:18). Dan berjalan
di bumi Allah Ta`ala dengan rendah hati dan lembut dalam berbicara,
sebagaimana firman Allah Ta`ala, artinya, "Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah
suara keledai." (QS. Luqman: 19)

d.. Hendaklah orang tua mengetahui dan mengajarkan anaknya bahwa dunia ini
adalah fana dan dia bak fatamorgana yang mengelabui mata. Dan bahwa
kusuksesan yang hakiki adalah membatasi diri dan keinginan hanya pada
sesuatu yang diridhai Allah ta`ala, bertakwa dan ta'at kepada-Nya.

e.. Hendaklah para orang tua bersungguh-sungguh dalam mendidik dan menjaga
mereka dari hal-hal yang merusak serta tidak menyia-nyiakan mereka sebelum
datang penyesalan yang tidak ada arti dan sebelum kehinaan menimpa mereka
pada hari yang tidak ada gunanya lagi semua yang disesali. Wallahu Ta'ala
a'lam.

Oleh: Abu Nabiel Muhammad Ruliyandi

Sumber: Disadur dari artikel yang berjudul "Risalah Ila Ba'dhi al-Abaa',"
Daar al-Qasim, Riyadh Muraji': Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin,

Cara mencari arah kiblat


Kompas
Arah kiblat menjadi prasyarat menjalankan ibadah shalat. Di mana pun umat Islam menjalankan ritual keagamaan itu, mereka harus berkiblat ke Kabah di Mekkah. Penentuan arah kiblat tentu tak masalah bagi mereka yang berada di dekat Kabah. Bagaimana memastikannya jika berada jauh dari tempat suci itu?
Beberapa waktu lalu di internet muncul tulisan Usep Fathudin, mantan Staf Khusus Menteri Agama, yang mengungkap beragam arah kiblat masjid-masjid di Jakarta. Kesahihan kiblat suatu masjid, menurutnya, perlu dicapai sebelum masjid dibangun. Hal itu karena pergeseran 1 sentimeter saja bisa berarti 100 kilometer penyimpangan jaraknya.
Meskipun begitu, menurutnya, akurasi arah kiblat 100 persen memang tidak diwajibkan dalam shalat, seperti tersebut dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 144, yang memerintahkan untuk shalat ke arah kiblat. ”Kata-kata ’ke arah’ ditafsirkan sebagai usaha maksimal mengarahkan shalat kita ke Kabah di Mekkah,” urainya.
Walaupun begitu, upaya untuk mendekati ketepatan arah ke kiblat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Usep menyebutkan, penentuan arah kiblat Masjid Al Mukhlishun di Griya Depok Asri, Depok Tengah, yang berdiri tahun 2001, menggunakan suatu kompas kecil berbahasa Inggris, dengan tulisan Latin dan Arab.
Pada alat penunjuk arah itu tertulis bahwa untuk Jakarta dan sebagian besar kota di Indonesia, arah utara jarum kompas harus menunjuk angka 9 sebagai arah kiblat.
Kenyataannya, survei arah kiblat yang dilakukannya di berbagai masjid besar di Jakarta memperlihatkan, kompas yang digunakannya menunjuk arah yang berbeda-beda di tiap tempat ibadah itu, berkisar dari 7,5 hingga 9.
Penentuan arah kiblat yang dipakai umumnya mengacu pada arah utara geografis sebenarnya, yang memakai arah kompas atau jarum magnetik yang disebut ”pencari arah Kabah”. Arah jarum magnetik di kompas mengarah berdasarkan kutub magnetik Bumi di kutub utara.
Ternyata arah utara magnetik Bumi itu berbeda di tiap kota dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Penelitian menunjukkan arah utara magnetik terus bergeser sekitar 4,8 kilometer per tahun. Pada tahun 2005 pergeserannya mencapai 800 kilometer dari kutub utara sebenarnya. Pada 2050 diperkirakan utara magnetik Bumi mendekati Siberia.
Qibla Locator
Penggunaan kompas sebagai penunjuk arah kiblat belakangan memang dianggap kurang akurat. Belakangan diperkenalkan peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs web
http://www.qiblaloc/ ator.com.
Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak tahun 2006. Pengembangan tampilan dan aplikasinya kemudian melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas Waterloo di Ontario, Kanada.
Pada Qibla Locator versi Beta seri 0.8.7 itu dilengkapi dengan geocoding dari Yahoo, pengontrol arah pada citra peta, dan indikator tingkat pembesaran. Hingga September 2007 dihasilkan empat versi Beta dengan beberapa aplikasi tambahan, Geocoder, dan tampilan jarak.
Dengan Qibla Locator yang berbasis Google Earth ini dapat diketahui arah kiblat dari mana pun kita berada. Untuk mengetahuinya, di bagian atas situs itu ada kotak untuk memasukkan lokasi, alamat atau nama jalan, kode pos, dan negara atau garis lintang dan garis bujur.
Maka di sisi kanan gambar peta akan muncul besaran arah kiblat atau kabah dan jaraknya dari posisi lokasi yang kita masukkan. Peranti lunak ini, menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sangat membantu guna mengecek arah kiblat secara akurat. ”Ini bisa untuk koreksi massal masjid-masjid di Indonesia,” katanya.
Bayangan matahari
Thomas, pakar astronomi dan astrofisika, mengemukakan bahwa ada penentuan arah kiblat yang menggunakan bayangan Matahari. Sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18 WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah.
Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke kiblat.
Selain itu untuk daerah yang tidak mengalami siang, sama dengan Mekkah, waktu yang digunakan adalah saat Matahari di atas titik yang diametral dengan Mekkah. Waktu yang dapat dijadikan patokan penunjuk kiblat untuk wilayah tersebut adalah Matahari pada tanggal 12 hingga 16 Januari pukul 04.30 WIB dan 27 November hingga 1 Desember pukul 04.09 WIB.
Cara ini menurutnya paling mudah untuk mengoreksi arah kiblat, termasuk untuk garis saf di dalam masjid. Begitu mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya.
Yuni Ikawati

Risiko vallet parking

From a friend dari milis sebelah:

Minggu kemaren ada suatu kejadian yg mengerikan berhubungan dengan vallet parking. ..
gini ceritanya :
tmn nyokap gua pergi ke sebuah mall dijakarta, dia memakai jasa vallet parking, begitu dia ambil mobil dan keluar dari mall tsb, dia diberhentikan oleh oknum keparat, lalu tmn nyokap gua bertanya ada apa? si oknum jawab ada pemeriksaan mobil, lalu ketika dibuka bagasi mobil tersebut, terdapat seplastik pil-pil yang oknum itu bilang ekstasi, tmn nyokap tersebut pun terkejut, karena brg tersebutsebelumnya tidak ada dalam bagasi... lalu polisi tersebut menyuruh untuk mengambil brg tersebut, untungnya suami tmn nyokap gua tersebut adalah orang kehakiman dan mengerti hukum, lalu suaminya melarang istrinya untuk mengambil brg tersebut, dia bilang begini ke pada oknum tersebut : tunggu saya akan telepon pengacara saya, dan saya akan menyelidiki sidik jari siapa yg ada di brg tersebut...
setelah suaminya datang dan bertemu oknum itu, oknum tersebut lalu "bernegosiasi" mulai dari angka yg wow 500jt lalu turun ke5jt turun lagi ke 1jt turun lagi ke500rb, tapi karena suaminya tahu hukum, dia tetap ngotot mau telepon pengacara dan selidiki sidik jari yg ada, akhirnya setelah berdebat, polisi itupun mengambil kembali itu brg haram dan dimasukkan dalam kantongnya lalu menyuruh sepasang suami istri itu pergi... gua denger2 kejadian seperti ini bukan cuman sekali doank tapi telah sering terjadi, apakah masih minat pakai jasa valet parking stelah ada kejadian ini... gua sieh ngga... it's true story, kejadian msih hangat.

Salam Waspada!!

Noval
Sent from my BlackBerry smartphone

NASEHAT dibalik fenomena FACEBOOK (perhatian bagi kita)

dikirim oleh Rahayu Ningsih

Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan bahkan jutaan pembaca dalam berita-berita media massa...
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?
’Weleh-weleh,,......mungkin kita bisa berkata; "ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi". Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik. Wuiiih......ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan bahkan jutaan orang saat ini sedang menikmati aktivitasnya [apapun] diketahui orang, dikomentarin orang bahkan [mohon maaf].. dilecehkan’ orang. Dan lebih herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan,,.
Fenomena itu bernama FACEBOOK.
Setiap saat para facebooker meng-update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja, hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga atau rahasia menjadi kebanggaan di statusnya.
Mungkin beberapa contoh status facebook bisa diperhatikan dibawah ini:Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?”------kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “mau ditemanin? Dijamin puas deh...”Seorang wanita lainnya menuliskan “ Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...:” kemudian komen2 nakal bermunculan...Ada yang menulis “Bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi....”, ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan.Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “Habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ?’----langsung berpuluh2 komen datang.Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit...”Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih” ..... dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya yg tidak pantas dilakukan oleh seorang mukmin seperti kita.
Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.
Ada lagi yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitivitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.
Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja diupload dialbumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah-raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg ada didalam foto tersebut saat ini sudah berjilbab.
Ada seorang wanita meng-upload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....
Ada pula seorang pria meng-upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.
Rasanya hilang; apa yang telah diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah SWT...., yaitu Muhammad Rasulullah SAW kepada umatnya, seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah kita ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Aisyah menjawab “ wahai Rasulullah, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasulullah dengan senyum teduhnya berkata “baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”.Jadi, tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah Rasulullah.Ingatkah kita; Abdurrahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari Mekah ke Madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya,maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukkan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya.
Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Malu itu sebagian dari iman”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.Rasulullah SAW menegaskan dengan sindiran keras kepada kita“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (HR. Bukhari).Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu. mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.
Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat kehormatan kita luntur tak berbekas.
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas; entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen-komen dari lainnya".
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Kangen . .
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> . . .
> Aku masih menanti . .
etc....

Mari kita jaga martabat dan akhlaq kita sbg orang iman dg selalu menjaga segala sesuatu yg tdk pantas kita lakukan..Semoga Alloh memberikan selalu pencerahan iman untuk kita smua, amien.

Alhamdulillahi jazaa kumullohu khoiron. [ishaq m]

BAHASA ORANG KANTORAN


ASAP
Singkatan dari As Soon As Possible, biasanya dipakai oleh atasan yang minta
laporan dari bawahannya. Paling males dapet email yang subjectnya ASAP pake
huruf gede. Biasanya laporan ini sifatnya dadakan bgt. Celakanya, bagi
bawahan, laporan inilah yg biasanya paling lama dicuekin, alias gak diduga2
kalo sewaktu2 bos minta, walhasil.JEBRET! Lembur sampe pagi!

TENTATIVE
Kata sakti yang biasanya dipakai untuk menjelaskan sesuatu di masa depan
yang kurang jelas menjadi lebih gak jelas. Apalagi kalo dalam suasana
meeting yang udah sangat gak produktif Dan super ngebosenin, kalo bisa
semua keputusan bersifat tentative. Yang penting cepet pulang.

MEETING
Harusnya sih RAPAT dalam EYD. Tapi MO gimana lagi? Dah bekennya begitu,
kalo bilang rapat, kesannya MO ke Pak RT atau Pak Lurah aja.

TARUH DI MEJA SAYA
Salah satu dari sedikit kalimat berbahasa Indonesia yang dapat mewakili
status is pengucapnya. Biasanya kalimat ini diucapkan oleh : Owner kepada
Direktur. Direktur kepada GM. GM kepada Manager. Manager kepada Supervisor.
Supervisor kepada Staff . Staff kepada OB Dan terakhir OB kepada tukang
bubur ayam. Kebayang kan ? Betapa susahnya kalo sang owner MO sarapan
bubur?

AFTER LUNCH
Untuk menunjukan waktu yang HARUSnya jam 1 siang, tapi biasanya kalimat ini
dipakai kalo janjian dengan level sesama manager atau diatasnya. Kalau
masih janjian sesama staff or supervisor mah simple aja "Abis makan deh"
atau "Makan dolo bro, baru Kita sambung" Note : Setinggi2nya level anda,
jangan sampai bilang "Makan dolo bro." ke owner.

COFFEE BREAK
Kebiasaan para pegawai malas yang tidak produktif. Sering dilakukan oleh
bos atau para staff. Bos punya jadwal coffe break maksimal cuma 2 kali
sehari Dan melakukannya di ruangan sendiri. Nah, kalau staff sering mencoba
melakukan gerilya coffe break sesering mungkin di pantry, kantin atau
smoking room. Dan sering panik kalau bos tiba2 memanggil. Ketika ditanya
kemana, alesannya kreatif sekali. Fotokopi lah, ngejilid lah, toilet lah
sampai alesan minta data dari komputer temen, gara2 YM-nya lagi trouble.

LEGALITAS
Campuran Indonesia-Inggris yang menunjukan keadaan pekerjaan yang sudah
sampai ke level menengah keatas. Biasanya kata ini terucap ketika hasil
atau proses produksi perusahaan tersandung sengketa. Heran, kenapa selalu
kesebut kalo lagi kisruh ya? Contoh kalimat favorit "Kok bisa begitu?
Legalitasnya kan sudah OK semua! Apa? Dia ngajak bawah tangan? Kuliah di
mana sih TU orang?"

OVERTIME
Bahasa Indonesianya Lembur. Tapi somehow, overtime lebih keren. Soalnya
kalo lembur kayak OB & Driver.

13th SALARY / BONUS
I love this sentence / word. Kalau nggak mengundang uang, seenggaknya
mengundang kehebohan dalam kebersamaan. Dimana bagian2 yang tadinya
bermusuhan & berseteru, tiba2 bersatu padu dalam kekompakan nan mengharu
biru. sekaligus mall dan toko adi tempat pertemuan kedua

BREAKFAST/LUNCH/ DINNER MEETING
Kalau owner atau direktur yang melakukannya, terbukti efisien Dan tepat
guna.. Kalau manager yang melakukannya terbukti menjadi alesan ulur2 jam
istirahat Dan pemborosan budget perusahaan, sementara hasilnya tetep
gantung Kalau perlu melebar ke shopping meeting, karaoke meeting atau
outbound meeting (biasanya ke Puncak. Sukur2 Bali )

ENTERTAINMENT
Hampir sejenis dengan penjelasan diatas. Bedanya produk yang dihasilkan
berupa New Project atau sekedar ucapan terima kasih. Namun buntutnya lebih
panjang, apalagi menyangkut new project. Budget yang disediakan pun lebih
besar. Biasanya dilakukan oleh pimpro. Jenis entertaint juga bermacam2
tergantung sifat pimpro-nya. Adayang cuma sekedar dinner, karaoke malah
sampai ke meja panti pijat plus plus di sekitar Fatmawati, Melawai atau
daerah Kota & MangBes. Dengan satu tujuan mulia : Yang penting proyek
jebol.

OUTING / OUTBOUND
Inisiatif management perusahaan dalam me-re-fresh karyawannya. Dengan
tujuan agar lebih bugar Dan kompak menghadapi masalah2 di kantor. Sementara
terkadang para karyawan mendapat hasil yang jauh lebih maksimal dari pada
sekedar bugar. Affair. Moment Jo. Moment.

925 (NINE TO FIVE)
The International Office Hours. Bedanya, di negara maju dengan 925 bisa
mencapai hasil yang maksimal, kalau di Indonesia 825 pun harus dibumbui
overtime, dengan catatan gak janji beres ya.

24/7 (TWENTY FOUR SEVEN)
24 jam sehari 7 Hari seminggu. Kalimat sakti para bos untuk mengintimidasi
tangan kanannya, dengan diiming-imingi bonus yang masih berada di gray area
(baca : Kerja rodi dulu, bonus belom tentu, tergantung jebolan proyek)

PANTRY
Seharusnya sih tempat persiapan para OB untuk bikin kopi, nyiapin sarapan
dan sejenisnya. Tapi sesuai kebutuhan Dan kreatifitas daya khayal karyawan,
ruangan ini bisa menjadi multifungsi sebagai smoking room, gossip room,
breast pump room, Dan room2 bagi komunitas underground lainnya. Pokoknya
dari semua ruangan, pantry adalah ruangan paling top!

OB (OFFICE BOY)
Para malaikat penyelamat. Pahlawan tanpa tanda jasa. Percayalah, bila tak
Ada OB , niscaya hancur seluruh kegiatan ekonomi perusahaan. Telepon boleh
mati. Fax boleh rusak. Tapi kalo OB sakit? Stress menghinggapi seluruh
kantor.

MESSENGER
Teman seperjuangan OB. Nasibnya-nya kurleb sama dengan OB. Tapi bedanya
messenger lebih mobile karena tugasnya mengantarkan dokumen2 penting.
Pekerjaan nan mulia sungguh. Walau terkadang jadi korban tangan2 karyawan
jahil yang ingin menitipkan kado ke pacar yg letak kantornya (sangat amat)
berjauhan.

JOBDESC
Stands for Job Description. Detail pekerjaan karyawan yang dituang dalam
kontrak kerja. 80% dari JobDesc biasanya dianggap sepele Dan dicuekin.
Sebaliknya, apabila gaji dipotong 80% malah akan menjadi bencana &
malapetaka.

TOILET
Selain tempat buang hajat n dandan, toilet bisa menjadi ruangan pemersatu
umat. Dimana sekali seminggu, sebulan, setahun atau bahkan seumur hidup si
kasta rendah bisa berada satu ruangan dengan si kasta agung (kalo beruntung
malah dalam keadaan celana melorot, dasi kena kencing, kolor longgar, lagi
ngeden, bau kentut dsb)

SOUNDING
Istilah untuk pemberitahuan sesuatu yang harus di-up-dated kepada divisi2
yg bersangkutan. Walopun harusnya bersifat tulisan dan resmi, namun di
tangan karyawan kebanyakan, sounding selalu bersifat verbal / oral Sehingga
pada akhirnya yang terjadi buka up dated yang didapat melainkan word up
atau malah fist up?(baca : tuduh2an / lempar2an) alamak jan.

CC & REPLY ALL
Istilah email yang selalu jadi bahan pembelaan nomor satu apabila proses
sounding menjadi kisruh. Berdoa aja emailnya beneran nyampe, bukan mailer
daemon atau lebih parah lagi masih ada di draft folder, hehehe.

MAN BEHIND THE DESK / ORANG KANTORAN
Ledekan para tenaga operasional lapangan kepada karyawan admin istrasi,
apalagi yang berdasi. Namun karyawan admin strasi menyikapi dengan bijak,
berupa keputusan tahan gaji, memotong uang lembur atau penyulitan admin
istrasi kasbon dan cuti. Dengan alasan cerdas yang bersifat sangat teknis
nan membingungkan tentunya.

AFFAIR
Bahasa indonesianya : SELINGKUH artinya (some might says) SELingan INdah
KeluarGa UtuH. Salah satu dari sangat sedikit hal yang membuat semangat
datang ke kantor.

FOLLOW UP
Kegiatan yang paling enak diucapin namun paling males dilakuin.

CONCERN
Bentuknya macem2 ada Tax Concern, Managemet Concern. Salary Concern,
Employees Concern Namun apapun dan bagaimanapun bentuknya, concern2an ini
pasti berujung dengan meeting nan membosankan yang sangat menguras waktu
dan tenaga.

KASBON
Selamat hari ini. Celaka hari esok.

REIMBURSEMENT
Kata benda yang sangat diharap2kan kehadirannya oleh karyawan. Terutama
bagi karyawan yang sangat mengabdi pada perusahaan. Karena bagi lidah orang
Indonesiakata ini sangant sulit dilafalkan, maka dapat disingkat menjadi
rembes atau rembesan. Contoh :
"Eh cuy, rembesan gw dah keluar belom?
"Belom nih coy, masih nyangkut di plafon"
"Dipercepat dong. Bokek nih"
"Beres. Jangan lupa traktirannya ya. Udah gw bantuin nih.. Lo kantau si bos
paling lama soal begituan"
Jadi, reimbursement juga dapat menjadi semacam pungutan liar bagi bagian
keuangan.

I HATE MONDAY
Terucap seminggu sekali. Biasanya di Senin pagi pukul 6. Hidup terasa berat
& membosankan. Apalagi kalau pekerjaan menumpuk & jadwal meeting yg padat
ada di depan mata.

MIDWEEK MADNESS
Ngambil istilah dari acara Rock MTV tahun 90-an. Saking annoyingnya gw
males ngejelasinnya. Pokoknya pasti pada ngarti dah ya.

THANK GOD IT'S FRIDAY
Hari dimana 925 sama sekali gak berlaku. Istirahat 2 jam, dengan alasan
solat jumat. Padahal malah ngelayap ke Gramedia / Gunung Agung. Karyawan
wanitapun gak mo kalah dengan merayakan jumat siang dengan shopping dan
makan siang di ujung dunia. Kayaknya bahagiaaaaa bgt!

ANNUAL LEAVE
Sesuat yang lebih ditunggu2 kehadirannya. Saking kreatifnya, karyawan bisa
mengatur jadwal cutinya sesuai dengan keluarnya bonus sekaligus ketika pas
kejadian proyek lagi ribet2nya. Hebat?hebat?

LONG WEEKEND
Gak ada kata yg tepat untuk mendeskripsikan kalimat ini kecuali : Anugerah
Yang Terindah Yang Pernah Kumiliki by Sheila on Seven

Menengok keserakahan Indonesia dari bumi India


From: "mohamad hayin


oleh Syaifoel Hardy

Dalam sebuah ceramah akbar di Dubai-UAE beberapa tahun lalu, saya sempat bertanya kepada Dr. Zakir Naik, ulama besar asal India, ahli perbandingan agama yang tersohor namanya. Subyek pertanyaan saya adalah mengapa Islam boleh dikata tidak berhasil di India padahal India pernah di bawah sebuah kerajaan besar Islam, misalnya kekaisaran Mughal yang terkenal dengan Taj Mahal, atau Kerajaan Mysore yang terkenal pula dengan Isnata Maysore yang terindah didunia, bahkan melebihi Istana Birmingham. Dr. Zakir Naik menjawab, bahwa petinggi-petinggi kerajaan Islam di India waktu itu lebih memfokuskan kepada bangunan-bangunan fisik ketimbang dakwah Islam. Itulah salah satu faktor utama mengapa Islam malah menjadi minoritas di sana.
Ingin mengetahui lebih dekat jejak-jejak kebesaran Islam di India inilah yang manjadi salah satu motivasi saya untuk ingin melihat dari dekat apa dan bagaimana sebenarnya India. Disamping tentu saja banyak hal yang melatar-belakangi kunjungan saya, misalnya silaturahim dengan rekan-rekan kerja saya yang sudah mengundurkan diri, melihat institusi pendidikan serta mencari buku-buku India sesuai dengan profesi saya.
Banyak hikmah yang bisa depetik dari rangkaian perjalanan saya selama dua minggu di India, di empat negara bagian: Karnataka, Kerala, Delhi dan Uthar Pradesh. Jika dijabarkan satu persatu, terlalu panjang untuk diungkap di sini. Yang saya ingin soroti, dan semoga membawa hikmah bagi kita adalah, bahwa meskipun India kelihatannya miskin (padahal pertumbuhan ekonominya di atas Indonesia), nyatanya tidak semiskin yang kita sangka. Malah bumi kita yang dari kacamata saya, yang mestinya amat kaya raya ini, dihuni oleh orang-orang serta kepemimpinan bangsa yang serakah.
*****
Saya mendarat di Bandara Internasional Bajpe-Karnataka, dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tidak ada kesan bahwa bulan itu adalah Bulan Suci Ramadan. Maklum, India mayoritas penghuninya adalah umat Hindu. Saya sendiri berbuka puasa di atas pesawat, dengan suguhan Upuma dan Wadha. Dua makanan tradisional India yang amat murah harganya. Itu pun, sebenarnya jatah makan siang yang saya taruh di depan kursi pesawat untuk bekal berbuka. Saya tahu, mereka tidak akan menyiapkan untuk yang berpuasa. Lagi pula, budget airline seperti Air India Express yang kami tumpangi tidak memberikan pelayanan istimewa kepada penumpang.
Bandara Internasional Mangalore ini amat sederhana. Orang-orangnya tertib antri menunggu giliran pengecekan Flu Babi oleh petugas kesehatan. Tidak terlalu lama prosesnya. Saya segera keluar menuju kota Karkala, sebuah kota kecil sekelas kecamatan di negeri kita, sekitar 75 km dari bandara. Seorang rekan lama bersama keluarganya menjemput saya. Malam itu bandara diguyur gerimis.
Zahoor Ahmad, nama rekan saya, bersama keluarganya, begitu ramah menyambut kedatangan saya diteruskan dengan hari-hari berikutnya menjamu saya sebagai tamu. Mulai dari makanan, diantarkannya saya ke sejumlah tempat bersejarah serta wisata, menikmati suasana Lebaran di daerahnya, serta tentu saja mengunjungi sanak familinya di sejumlah kota.
*****
Kekaguman di hari pertama saya terhadap orang-orang India (setidaknya itu yang saya temui di rumah Zahoor) adalah, binatang-binatang sekelas Burung Merak, berterbangan di halaman rumah. Bahkan masuk ke ruang tamu serta dapur. Padahal burung-burung indah ini tidak dipelihara alias liar. Orang India sepertinya tidak terbiasa memiliki burung-burung dalam sangkar. Atau pemerintah memang tidak mengijinkan, wallahu a’lam!
Di kota-kota lain yang saya kunjungi, seperti Kannur, Calicut, Mangalore, Maysore, Agra, Bangalore hingga Ibu Kota Delhi, juga saya tidak melihat orang-orang yang memelihara binatang-binatang langka di rumahnya. Barangkali hal ini yang membuat binatang-binatang atau burung-burung ini akrab dengan manusia-manusia India. Anak-anaknya Zahoor bahkan dengan akrabnya memberikan makanan pada Burung Merak. Padahal rumah indahnya tidak terletak di tengah hutan belantara seperti Papua. Burung-burung seperti Jalak, Merpati, Camar hingga Tupai yang beragam warnanya, saya temui di banyak tempat berkeliaran yang membuat lingkungan kita merasa asri.
Saya sering mendengar atau membaca di Koran tentang keburukan politisi India. Tapi rasanya tidak sebanding dengan di negeri kita utamanya dalam soal pemeliharaan lingkungan hidup. Saya pernah melihat sungai kotor di Delhi. Tapi pemandangan yang sama tidak saya temukan di kota-kota lainnya. Di Kannur misalnya, sungai masih hijau dan jernih. Padahal sungai besar, lebarnya tidak kurang dari 200 meter. Bau selokan di kota-kota India, tidak seperti yang saya temui di Jakarta atau Surabaya.
Hal ini pertanda bahwa orang-orang India tidak serakah terhadap kekayaan alam atau ingin memilikinya. Hutan Papua milik kita, gunung emas di sana ‘dirampok’ dan digadaikan ke orang asing. Orang kita secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan juga memeliharan binatang atau burung-burung langka, sebagai bagian dari kebanggaan mereka. Saya tidak melihat, jangankan pasar burung, orang jualan sangkar saja sulit ditemui, meski mungkin saja ada di sana. Pabrik-pabrik di negeri kita banyak yang (Baca: dengan ‘seijin’ penguasa) seenaknya membuang limbah.
*****
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah cara berpakaian orang India. Kita memang tahu, orang India suka mengenakan Sari, pakaian tradisional kaum Hawa yang melingkar di tubuh. Bagi kaum Hindu, memang tidak seluruh tubuh tertutup. Sebagian (maaf) perut, terbuka. Namun tidak semua orang Hindu mengadopsi cara mengenakan Sari seperti ini, terutama kaum mudanya. Apalagi Muslimah India. Tertutup. Laki-laki India juga bangga mengenakan Shalwar Gameez atau Kurta atau Dhoti dan lain-lain pakaian tradisional. Zahoor member saya Kurta yang saya kenakan pada saat Lebaran.
Perempuan India, betapapun dari kalangan modern di tengah kota, bangga dengan pakaian tradisional mereka. Sutera di India jauh lebih murah dibanding Indonesia. Kekayaan tekstil yang dimiliki India menjadikan salah satu modal mereka tidak tergoyah ingin meniru dengan pola berpakaian ala Barat. Sekalipun kita tahu di film-film India banyak yang berpakaian seronok. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, tidak demikian yang saya temui. Apalagi pakaian mini seperti yang kita temui di negeri ini. Sepertinya tabu, jika anak-anak atau perempuan-perempuan mereka mengenakan rok mini atau celana ketat. Padahal dalam segi pendidikan dan pergaulan, keponakan-keponakan atau saudara Zahoor misalnya, banyak yang berpendidikan tinggi setingkat dokter dan insinyur, mereka tidak tergiur dengan pola pakaian Barat yang mati-matian kita adop di negeri kita.
*****
Budaya konsumsi orang India juga tidak seperti yang kita lihat dalam film-film mereka. Di Karkala, di tengah pasar, saya sulit mendapatkan kertas Tissue. Setelah mengunjungi 10 toko, baru saya mendapatkannya. Itupun sudah usang dan kartun pembungkusnya pun robek. Orang sana tidak tergiur dengan budaya menggunakan tissue. Mereka lebih senang mengantongi sapu tangan. Lagi pula di rumah-rumah, apakah itu di bagian depan, samping atau belakang, umumnya tersedia pipa air untuk cuci tangan atau kaki. Di ruang makan juga tersedia wastafel atau tempat cuci tangan. Jadi mengapa harus menyediakan tissue? Barangkali begitulah pola pikir mereka.
Pasar India tidak seterbuka pasar kita memang. Barang-barang yang ada di sana mayoritas buatan dalam negeri. Sepanjang perjalanan saya di empat negara bagian ini, jarang sekali saya menemui kendaran Toyota. Sesekali saya memang jumpai Innova. Selebihnya, entahlah, orang India lebih bangga mengendarai Maruti, Tata serta Bajaj, hasil rakitan mereka sendiri yang tidak semewah Corolla atau BMW.
India begitu bangga dengan hasil karya mereka sendiri serta tidak silau dengan buatan orang lain, apakah itu Jerman, Amerika hingga Jepang. Mulai dari pakaian, makanan, bahan bangunan, hingga gaya hidup. India tidak serakah dengan gemerlap dari luar pagar negara di anak benua Asia bagian Selatan ini.
*****
Saya menyempatkan melihat buku-buku pelajaran milik dua anak rekan saya, bernama Zaman (kelas dua SMP) dan Zeeshan (kelas 2 SMA). Buku-buku mereka nampak sederhana sekali. Kualitas kertas nya tidak sebagus sebagian besar anak-anak sekolah kita. Saya menemui seorang Dekan di Universitas Manipal dengan mudah. Pula diterima oleh sekretarisnya penuh keramahan. Padahal saya hanyan ingin mmendapatkan sekedar informasi. Di perguruan tinggi kita, jangan harap diterima seorang dekan untuk urusan yang satu ini.
Saya mengunjungi sebuah perguruan tinggi terkenal, Manipal University di kota Manipal. Gedungnya tidak mentereng. Ruang-ruang kuliahnya tidak ber-AC, padahal jika musim panas tiba, suhunya bisa mencapai lebih dari 40 derajat. Berarti panas sekali. Bangku-bangku kayu juga sudah tua untuk ukuran kita, yang bisa diduduki oleh 4 mahasiswa. Dosen-dosen mereka juga kelihatan sederhana. Hal ini bisa saya ketahui lewat pola pakaian mereka serta tentu saja kendaraannya.
Biaya sekolah hingga kuliah tergolong murah sekali. Mengantongi MBA dalam dua tahun hanya menelan biaya sekitar Rp 10 juta, sebuah jumlah yang amat sedikit di negeri kita untuk program pasca sarjana. Uang saku Zaman, ketika saya tanya, dia bilang hanya diberi Ibunya Rupees 150 (tidak lebih dari Rp 40 ribu) per bulan. Berarti hanya Rp 1000 per hari. Apa artinya Rp 1000 di negeri ini? Dia juga berangkat ke sekolah dengan sandal saja. Tapi kemampuan Bahasa Inggrisnya ‘ngewes’, selancar anak-anak kita berbicara Bahasa Jawa saja di kampung-kampung.
Buku-buku India murah sekali. Saya belanja tidak kurang dari 18 kg untuk buku-buku yang sulit mendapatkannya di Tanah Air. Buku-buku profesi yang saya dapatkan dari sana hanya tersedia kalau mau ke Amerika Serikat atau Inggris saja. Buku terbitan India terkesan tidak serakah mengambil keuntungan. Saya jadi heran, kebijakan apa yang diambil oleh generasi-generasiny a Jawaharal Nehru ini, sehingga pendidikan tinggi mudah terjangkau serta buku yang teramat murah, tapi kualitas lulusannya bisa duduk di NASA-USA, terbang ke bulan dan jadi dosen-dosen di banyak universitas ternama di Negeri Paman Sam.
*****
Tempat rekreasi rata-rata murah sekali tiketnya. Padahal kelasnya tidak tanggung-tanggung. Taj Mahal, biaya masuknya hanya Rupees 20 atau hanya sekitar Rp 5 ribu. Coba kalau kita mau masuk Taman Mini atau Ancol? Bandingkan kelasnya dengan Taj Mahal!
Pemerintah India tidak rakus terhadap perolehan hasil pajak dari pariwisata sebagaimana di negeri kita. Travel package pula itungannya murah sekali. Di Delhi, mengunjungi 10 tempat wisata, hanya bayar tidak lebih dari Rp 100 ribu, naik bis Volvo ber-AC. Travel agent tidak terkesan serakah mengambil keuntungan banyak dari pelanggan. Padahal, kami diantar oleh guide-guide professional.
Sebagian tempat wisata malah tidak ditarik iuran (karcis) masuk sama sekali. Saya jadi heran, bagaimana dengan biaya pemeliharaan tempat-tempat ini? Padahal mereka punya tukang-tukang pembersih atau tukang sapu yang kebanyakan perempuan-perempuan bersari. Meski keamanan amat ketat di banyak tempat, tapi petugas keamanan India tersekan ramah terhadap pengunjung. Saya tidak menemui pengalaman yang kurang atau tidak mengenakkan sama sekali selama mengunjungi tempat-tempat wisata ini.
*****
India memang bukan negara kaya. Orang miskin banyak sekali. Banyak tempat juga kurang terpelihara. Jalan-jalan juga banyak yang berlubang. Bangunan di Delhi juga tidak semegah di Jakarta. Komunal konflik juga acapkali marak. India barangkali bukan sebuah percontohan. Maklum, jumlah penduduknya lebih dari 5 kali jumlah penduduk Indonesia. Meski demikian, saya tidak melihat pengemis yang berkeliaran di sana-sini. Saya tidak melihat satu pengemis pun datang ke rumah Zahoor, Abdul Karim Mohammad Koya atau Abdul Azeem. Saya melihat ada pengemis di kota-kota. Tapi juga tidak ‘gentayangan’ seperti di negeri kita yang acapkali mengganggu pengguna jalan, masuk bis-bis, mengetuk jendela mobil hingga ngebel rumah kita yang bisa jadi lebih dari 5 kali sehari.
Tukang amen atau pemusik jalanan? Meski India amat terkenal dengan musik, lagu-lagu dan tarian-tariannya, saya tidak melihat tukang amen atau pemusik atau penyanyi jalanan ini di mana-mana. Tidak pula saya temui satu kali pun mareka masuk di dalam bis atau kereta api. Apalagi mereka yang naruh kotak amal di tengah jalan, tidak pernah saya jumpai.
Di negeri kita? Dalam perjalanan Malang-Surabaya, yang sepanjang 70 km, anda bisa menemui sebanyak angka itu pula yang namanya pemusik dan pengemis. Saya tidak membela pemusik atau pengemis atau penjaja makan di India. Tapi itulah kenyataannya. Mereka tidak serakah mencari pasar. Saya tidak pernah merasa terganggu dengan kehadiran meraka di tempat-tempat wisata atau rumah-rumah rekan yang kami kunjungi.
*****
Pembaca….
Saya tidak mau disebut sebagai orang Indonesia yang kufur akan nikmat Allah. Tapi bencana di Sumatera Barat, banjir si sejumlah daerah, mahalnya bahan-bahan pokok, sulitnya mencari minyak tanah dan gas, tidak terjangkaunya biaya pendidikan dan layanan kesehatan (yang ini di India juga murah sekali), semuanya jadi membuat saya iri dengan apa yang terjadi di India, sebuah negara besar yang mampu melahirkan manusia-manusia besar seperti Mahatma Gandhi, Nehru, Rabindranath Tagore hingga India Gandhi.
Ada banyak PR yang harus digarap oleh pemimpin-pemimpin di negeri ini. Jumlah masjid yang bertebaran di negeri ini (sulit mendapatkan hal yang sama di India), berjimbunnya jumlah majelis taklim serta kajian Agama Islam di televise-televisi, maraknya Da’i-da’i yang bersemangat sekali dalam berceramah memikat umat, sepertinya jauh dari cukup tanpa ada langkah konkrit: bagaimana mengelola sumber daya alam dan potensi manusia Indonesia yang konon sering meraih prestasi di berbagai momen olimpiade ini, agar menjadikan negeri ini lebih baik.
India memang bukan segalanya. Tapi melihat Indonesia dari jendela India, saya jadi bertanya-tanya. Ada apa dengan negeri ini?
Oh ya, pada hari terakhir kunjungan saya di India, di Bandara Mangalore, saya tidak perlu membayar pajak sepeserpun. Sementara di Cengkareng, saya yang asli orang Indonesia, harus bayar Rp 150 ribu, itu belum termasuk biaya fiscal yang konon ‘hanya’ Rp 1 juta, jika anda harus ke luar negeri.
Ah, Indonesia!

Doha, 8 October 2009
Shardy2@hotmail. com

Suka Malu Sendiri Atas Doa Yang Kita Panjatkan

"Mengapa doa-doa saya belum terkabulkan setelah sekian lama?" tanya seorang jemaah kepada gurunya. Sang guru berdehem. Ia bukannya gak mau jawab, tapi pertanyaan ini sudah berulang kali ia terima dari jemaah pengajian seputar masalah yang tidak jauh berbeda, yakni tentang kapan Allah mengijabah doa.
Rasanya sudah banyak jawaban yang pernah diutarakan oleh sang ustadz, namun kali ini ia harus mencari cara lain untuk bisa membuat jemaah ini mengerti, paham dan selalu husnuzhon kepada Allah Swt.

"Memang sering kita berdoa kepada Allah, namun sepertinya Allah Swt belum juga memenuhi hajat kita" jelas sang ustadz membuka jawaban.

"Namun ketahuilah bahwa banyak orang meminta harta yang banyak kepada Allah Swt dalam doanya. Ada juga yang minta agar naik jabatan. Ada pula yang berdoa agar diberikan jodoh yang cantik, sholihah, dan lain sebagainya. Belum lagi permintaan ini dan itu sepuas hati mereka! Tidak sedikit manusia yang berdoa kepada Allah Swt dengan nafsu syahwat mereka... Segala hal terbaik ingin mereka minta, sebab ia percaya bahwa Allah Sang Pemberi Anugerah akan sangat mudah mengabulkan permintaan mereka.... Namun sayang mereka maunya menang sendiri. Selalu minta, namun jarang memberi! Minta yang manis, tidak mau yang pahit! Padahal mereka belum mengerti bahwa kalau saja Allah Swt memberi apa yang mereka inginkan, belum tentu hal itu membawa kebaikan untuk mereka...." jelas pak ustadz.

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216)

Itulah sifat manusia yang mengira bahwa mereka suka berdoa untuk diberikan anugerah apa yang mereka kira baik, padahal Allah Swt mengijabah doa mereka dengan tidak mengabulkan permintaannya!

Coba anda bayangkan, apabila setiap makhluk Allah Swt ciptakan semuanya kaya raya seperti yang mereka inginkan, apa jadinya dunia ini?!

Betapa banyak manusia yang ingin mendapatkan jabatan. Ia mengira bahwa bila ia menjabat ia akan banyak melakukan kebaikan, namun begitu diberikan rupanya ia tidak siap menerimanya sehingga jabatan bukan lagi sebagai anugerah, namun menjadi musibah.

Maka makna yang terpenting yang harus menjadi pelajaran bagi kita adalah bagaimana kita bisa senantiasa menyetel hati & pikiran kita untuk senantiasa ridha atas keputusan Allah Swt.

Mau Allah Swt buat hidup kita lapang atau sempit, kita selalu berucap hamdalah. Mau Dia Swt bikin hidup kita senang or susah, gak ada masalah. Atau Allah Swt angkat derajat kita kemudian ia jatuhkanpun juga gak apa-apa. Yang penting asal Allah Swt ridho kepada kita, maka kita pun juga akan selalu ridha kepada-Nya.

Inilah sebuah kisah yang termaktub dalam shahih Bukhari tentang permohonan para sahabat kepada Rasulullah Saw.

Inspiring Story

It was a really hot summer’s day many years ago. I was on my way to pick up two items at the grocery store. In those days, I was a frequent visitor to the supermarket because there never seemed to be enough money for a whole week’s food-shopping at once.
You see, my young wife, after a tragic battle with cancer, had died just a few months earlier. There was no insurance -- just many expenses and a mountain of bills. I held a part-time job, which barely generated enough money to feed my two young children.
Things were bad -- really bad.

And so it was that day, with a heavy heart and four dollars in my pocket, I was on my way to the supermarket to purchase a gallon of milk and a loaf of bread. The children were hungry and I had to get them something to eat. As I came to a red traffic light, I noticed on my right a young man, a young woman and a child on the grass next to the road. The blistering noonday sun beat down on them without mercy.

The man held up a cardboard sign which read, "Will Work for Food." The woman stood next to him. She just stared at the cars stopped at the red light. The child, probably about two years old, sat on the grass holding a one-armed doll. I noticed all this in the thirty seconds it took for the traffic light to change to green.

I wanted so desperately to give them a few dollars, but if I did that, there wouldn’t be enough left to buy the milk and bread. Four dollars will only go so far. As the light changed, I took one last glance at the three of them and sped off feeling both guilty (for not helping them) and sad (because I didn’t have enough money to share with them).

As I kept driving, I couldn’t get the picture of the three of them out of my mind. The sad, haunting eyes of the young man and his family stayed with me for about a mile. I could take it no longer. I felt their pain and had to do something about it. I turned around and drove back to where I had last seen them.

I pulled up close to them and handed the man two of my four dollars. There were tears in his eyes as he thanked me. I smiled and drove on to the supermarket. Perhaps both milk and bread would be on sale, I thought. And what if I only got milk alone, or just the bread? Well, it would have to do.

I pulled into the parking lot, still thinking about the whole incident, yet feeling good about what I had done. As I stepped out of the car, my foot slid on something on the pavement. There by my feet was a twenty-dollar bill. I just couldn’t believe it. I looked all around, picked it up with awe, went into the store and purchased not only bread and milk, but several other items I desperately needed.

I never forgot that incident. It reminded me that the universe was strange and mysterious. It confirmed my belief that you could never out give the universe. I gave away two dollars and got twenty in return. On my way back from the supermarket, I drove by the hungry family and shared five additional dollars with them.

This incident is only one of many that have occurred in my life. It seems that the more we give, the more we get. It is, perhaps, one of those universal laws that say, "If you want to receive, you must first give."

There is a little rhyme that goes like this:

"A man there was, and they called him mad,

The more he gave, the more he had."

Most times, we think that we don’t have anything to give. Yet, if we look more closely, we ’ll see that even the little we have could be shared with others. Let us not wait for a time when we think we’ll have lots and then we’ll give. By giving and sharing the little we have, we open up the storehouse of the universe and permit rivers of good to come our way.

Don’t take my word for it. Just honestly try to give and you’ll be surprised at the results. Generally, the returns do not come back from those we give to. It comes back from sources we could hardly imagine. So give your way to riches.

Take a chance on this universal principle. Take a chance on yourself. Universal principles always work.

Sometimes the return from giving happens very quickly as in the true story above. Other times, it takes much longer. But be assured of this: Give and you will receive - and you’ll receive lots more than you ever gave.

And when you give, don’t do it with a heart of fear, but with a heart full of gratitude. You will be amazed at how it all works out.

Open the gates of affluence in your life by giving a bit of what you have to those in need. As the great Teacher said, Give and it will be given unto you.

Try it. You’ll like it.

I LOVE INDONESIA


Paris..? no ini lapangan banteng


Midnight at hongkong? No it is thamrin..


Pedestrian in US? No ini di makasar..


Shanghai.. ? no ,, ini mangga 2


Seperti Bandara di Eropa… ya.


Jangan ketipu ini bukan di New Zeland.. tapi di pulau Komodo


Masih serasa di Monaco khan? jangan salah ini di Bunaken


Kalo ini serasa di Afrika… tp di Gunung Kidul


Kayak universitas di Eropa yah


Mirip Kota Gaza...padahal ini Medan Bung


Wow Manhattan banget


Jangan berharap ada Spiderman yahh karena ini gak di NY


Umm kayak di Singapura yahh padahal ini Gramedia Surabaya loh


Serasa di perkampungan Swiss


Wah kalo ini serasa mau melintas negara bagian di US..padahal mau nyebrang Suramadu hehe
ENJOY

Pakai Batik Gratis Di Ancol


klik gambar untuk memperbesar/print

Email tentang Rahasia dibalik gempa



Subhanallah !

Salah satu hikmah dari bencana yang terjadi adalah bagaimana kita mengambil hikmah dan menjadi mawas diri, terutama kita sebagai orang yang beriman dan orang yang berfikir.

Terlepas dari apakah ini azab atau ujian dari Allah SWT, yang jelas Allah sedang menurunkan tanda-tanda kebesarannya, kalau kita mau memikirkan dan mau "melihatnya".
Kita perhatikan gempa yang terjadi di padang, sesuai dengan data dari website Badan Metereologi dan Geofisika sebagai berikut :


http://www.bmkg.go.id/60gempa.bmkg?Jenis=URL&IDS=9279258135813849788

Coba kita perhatikan waktu gempa utama yang terjadi kemarin, jam 17.16 WIB. Sekarang, coba kita simak Quran Surat 17 (Al Isra) ayat 16

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."

Kemudian gempa susulan terjadi pukul 17.38. Kita buka Quran Surat 17 (Al Isra) ayat 38:

"Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu."

Gempa susulan lagi yang terjadi tadi pagi di Kerinci (perbatasan Sumatra Barat-Jambi) , kejadiannya pada pukul 8.52. Dengan bergetar...saya coba buka Quran Surat 8 (Al Anfal) Ayat 52:

"(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutny a serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya."

Subhaanallaah. ...merinding kita dibuatnya. Bangsa ini sedang diingatkan terus-menerus oleh Allah SWT....tapi tampaknya kita....sekali lagi.... kita semua tidak mau belajar dan memperbaiki kehidupan bangsa ini yang terus-menerus berbuat kerusakan dan kezaliman... .

Semoga ini bisa membuat kita kembali kepada diri kita masing2 dan kembali kepada jalan Tuhan, Allah Azza wa Jalla....

berbuat lurus dalam pekerjaan dan kehidupan kita masing2 dan meninggalkan hal-hal yang buruk (bathil) dalam kehidupan nyata keseharian.. ..



Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
Artikel dengan tema yang sama:
SMS berantai Beredar Tentang Gempa dan Ayat
From: "Satriyo"
sender to Contacts To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com

SMS Beredar Tentang Gempa dan AyatTerjadinya gempa di Sumatra menimbulkan peristiwa-peristiwa yangmengiringinya. Di antaranya beredar SMS (pesan singkat lewat teleponseluler) yang tampaknya beredar luas, karena ada yang sampai bertanya keradio da’wah.
Dalam pembicaraan di masyarakat pun beredar.
Isi SMS:Asslmu’lkm.SUBHANALLAH. Gempa 1 di Padang tjd pd pkul 17:16. gempa 2 pukul17:58 dan gempa 3 pukul 08:52 segera lihat AL QUR’AN, cocokan no surat &ayat di atas.Dari +62853290033xx, 04-10-2009, 21.26
Kalau mendapat SMS seperti itu, perlu diingatkan:Cara melihat Al-Qur’an, memahaminya, mentadaburinya tidak dengan cara seperti itu. Itu cara dukun ramal yang mencocok-cocokkan saja. Kebetulan dianggap pas,tetapi malah jadi fitnah baru. Karena membuat metode dukun diangkat ke Islam. Maka jangan dilakukan. Ummat Islam hendaknya berhati-hati ketika berbicara mengenai agama,Al-Qur’an, As-Sunnah, Aqidah –Tauhid, Fiqih - hukum-hukum Islam dan hal-halyang memerlukan pembahasan secara detail, mendalam. Kecuali kalau hanya berbicara tentang hal-hal secara umum, misalnya mengajak: Ayo kita membantu saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah, ayo kita shalat berjama’ah, ayo kita berlaku jujur, adil, tidak menyakiti dan sebagainya yang sifatnya umum belaka. Kalau sudah bicara hal-hal yang detail atau mendalam, misalnya tentang merujuk ayat Al-Qur’an surat apa ayat berapa maksudnya apa dan sebagainya, kita serahkan kepada ahlinya. Dan ketika kita tidak tahu maka ada suruhan agar bertanya kepada ahli ilmu.
“…maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiadamengetahui.” (QS An-Nahl/ 16: 43 dan QS Al-Anbiyaa’/ 21: 7).
Benarlah nasihat yang mengatakan, ber-Islam itu tidak cukup hanya semangat saja, tetapi harus dengan ilmu (agama). Untuk memiliki ilmu (agama) maka harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu itu kepada ahlinya. Di saat kesadaran Ummat Islam relative agak meningkat di antaranya karena diingatkan oleh bencana-bencana, kadang semangat yang lagi meningkat itu terjebak oleh cara-cara pemahaman yang tidak sesuai dengan Islam. Akibatnya, SMS yang sebenarnya menyesatkan karena metodenya dalam cara merujuk kepada Al-Qur’an tidak benar (yakni nomor surat dan ayat dicocokkan dengan jam dan menit terjadinya gempa) itu justru di mana-mana dipegangi orang. Semoga hal-hal semacam ini dapat dijelaskan oleh para ahlinya, hingga tercegah meratanya ajaran yang tidak benar.
(Redaksi nahimunkar.com) http://www.nahimunk/
--------------------
Pertanyaan

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mohon pencerahan dari ustadz tentang ramainya SMS tentang kecocokan
antara jam terjadinya gempa dengan nomor ayat Quran yang kelihatan ada
keterkaitannya. Pertanyaannya : apakah hal ini bisa diterima atau hanya
kebetulan saja. Dan bolehkah kita mempercayai hal-hal seperti ini?

Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kita harus mendoakan para korban dan keluarganya agar tabah menjalani
cobaan dari Allah. Kita juga harus mengambil banyak pelajaran dari
musibah gempa di Padang dan Sumatera umumnya. Pasti ada banyak hikmah di
balik peristiwa itu. Kita yakin bahwa tiap kejadian pasti tidak lepas
dari qadha' dan qadar dari Allah SWT.

Tapi mengait-ngaitkan jam kejadian gempa dengan nomor dan ayat Quran,
rasanya aneh. Saya memang berkali-kali menerima pertanyaan serupa, baik
lewat SMS, email, atau pun pertanyaan langsung.

Jawaban singkatnya hal itu tidak benar dan tidak ada hubungannya. Hanya
orang yang kurang wawasan dan pengetahuan dengan ilmu-ilmu Al-Quran yang
mudah terjebak dengan otak-atik angka ayat dan surat di Quran.

Mengapa saya katakan demikian?

Sederhana saja, karena ternyata penomoran surat dan ayat di Al-Quran
bukan ditetapkan langsung dari langit, alias bukan atas ketetapan dari
Allah. Penomoran itu dilakukan oleh manusia, tentu para ulama Quran.
Tetapi yang jelas kalau penomoran itu dilakukan manusia, maka
nomor-nomor kode surat dan ayat itu buan termasuk wahyu dari Allah.
Sebagaimana perbedaan penulisan teks Al-Quran di sekian banyak mushaf
yang pasti berbeda jumlah halamannya. Jadi bukan firman Allah.

Lafadz Al-Quran itu memang dari Allah, tetapi penomoran surat dan ayat
hanya buatan manusia, meski tetap berdasarkan petunjuk dari Rasulullah
SAW. Tetapi penomoran itu tidak baku, sangat mungkin berbeda dan
bervariasi.

Jadi sangat tidak relevan kalau dikaitkan dengan jam kejadian Gempa di
Padang yang katanya terjadi jam 17.16. Kebetulan saja kalau kita buka
Al-Quran pada surat yang ke-17 ayat ke-16, kita akan dapati
terjemahannya sbb):

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya
mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,
maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),
kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. "

Oleh mereka yang kurang paham, ayat yang bercerita tentang penghancuran
suatu negeri ini ternyata dikait-kaitkan dengan gempa di Padang. Hanya
lantaran nomor ayat dan suratnya cocok dengan jam kejadiannya, yaitu jam
17:16. Hmm, kok lucu ya? Kok bisa-bisanya nomor ayat dikait-kaitkan
dengan jam kejadian gempa?

Kemudian, terjadi ladi gempa susulan di tempat yang sama. Konon katanya
terjadi pada jam 17.58. Kalau kita buka surat ke-17, Al Israa' ayat
58, kita akan menemukan terjemahanannya sbb :

"Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya) , melainkan Kami
membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan
azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab
(Lauh Mahfuz)."

Wah, kok kayak kebetulan ya, kok ngepas sekali ayat itu dengan jam
kejadian gempa susulan? Kira-kira begitu kita diajak berpikir. Apalagi
masih ditambah dengan info yang berikutnya :

Yang tambah bikin penasaran, esoknya terjadi gempa lain, kali ini di di
Jambi. Konon kejadiannya pada pukul 8.52. Surat ke-8 itu adalah Surat Al
Anfaa. Kalau kita buka ayat nomor 52, terjemahannya sbb :

"(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan
pengikut-pengikutny a serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari
ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan
dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras
siksaan-Nya. "

Tidak Nyambung

Jawaban saya tetap bahwa intinya hal itu tidak benar. Malahan sangat
tidak benar Kenapa? Ada banyak ketidak-sesuaian dan ketidak-sambungan
logika meski terasa sangat dipaksakan.

Bukti sederhana ketida-nyambungnya adalah ketika kita bandingakn dengan
sejarah gempa lain di negeri kita. Ambillah contoh gempa di Yogya 27 Mei
2006 yang terjadi jam 05.55 pagi. Coba buka ayat Quran surat ke-5
(Al-Maidah) ayat 55, apa isinya?

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka
tunduk (kepada Allah).

Tidak nyambung kan? Tidak ada kaitannya dengan gempa-gempaan atau
musibah atau hal-hal sejenis. Alih-alih bicara gempa, ayat di atas malah
bicara tentang sistem kepemimpinan. Mana gempanya?

Kita buktikan lagi dengan Gempa dan Tsunami di Aceh yang terjadi pada 26
Desember 2004. Dalam catatan kejadiannya tepat pada pukul 7:58. Coba
buka surat ketujuh yaitu Al-A'raf ayat 58, apa isinya?

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin
Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur.

Sekali lagi, mana gempanya? Mana mushibahnya? Mana adzabnya? Nggak ada
tuh. Ayat ini sama sekali tidak menyebut-nyebut gempa atau mushibah.
Jadi memang tidak ada kaitannya.

Ada begitu banyak ketidak-sesuaian, ketidak-sambungan, dan juga
pemaksaan atas sebuah logika yang tidak nyambung. Apalagi kalau kita mau
telaah lebih dalam lagi, maka akan semakin tidak nyambung.

Coba kita lihat fakta-fakta berikut ini :

Pertama : Al-Quran Tidak Mengenal Penghitungan Jam

Sistem penghitungan waktu yang dikenal Al-Quran hanya penghitungan hari,
bulan dan tahun. Misalnya :

* Al-Quran menyebut hari Jumat (QS. Al-Jumuah : 9), hari Sabtu (QS.
Al-Baqarah : 65)
* Al-Quran menyebut nama bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah : 185).
* Quran juga menyebut lama waktu dengan hitungan bulan, seperti pada
penangguhan orang yang meng-ila' istrinya, yaitu selama 4 bulan,
sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqarah : 226.
* Juga masa 'iddah wanita yang ditinggal mati suaminya, yaitu selama
4 bulan 10 hari, sebgaimana disebutkan dalam Al-Baqarah : 234).
Sedangkan yang sudah menopuse masanya adalah 3 bulan, seperti disebutkan
dalam At-Thalaq ayat 4.
* Demikian hukuman diyat salah satunya berpuasa 2 bulan
berturut-turut sebagaimana disebutkan dalam Al-Nisa' ayat 92.
* Menyusui dan menyapih bayi selama 30 bulan, sebagaimana disebutkan
dalam surat Al-Ahqaf ayat 15.
* Malam Qadar itu lebih baik dari 1.000 bulan (Qs. Al-Qadr : 3)
* Al-Quran bercerita tentang orang yang ingin diberi umur 1.000 tahun
(QS. Al-Baqarah : 96)
* Masa penyusuan anak idealnya 2 tahun (QS. Al-Baqarah : 233)
* Orang yang hampir meninggal berwasiat untuk memberi nafkah kepada
istri untuk 1 tahun lamanya (QS. Al-Baqarah : 240)
* Allah mematikan orang selama 100 tahun kemudian menghidupkannya
(QS. Al-Baqarah : 259)
* Allah menyesatkan orang yahudi sehingga berputar-putar kebingungan
di muka bumi selama 40 tahun (QS. Al-Maidah : 26)
* Nabi Yusuf menyarankan untuk bertanam selama 7 tahun karena akan
datang masa paceklik selama 7 tahun (QS. Yusuf : 47-48)
* Ashhabbul Kahfi ditidurkan selama 300 tahun plus 9 tahun (QS.
AL-Kahfi : 25)
* Usia Nabi Muh alaihissalam adalah 1.000 tahun kurang 50 tahun (QS.
Al-Ankabut : 14)
* Sehari di sisi Allah seperti 1.000 tahun dalam perhitungan kita
(QS. As-Sajdah : 5)
* Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya 50.000 tahun. (QS. Al-Ma'arij :4)

Tapi tidak pernah sekali pun Al-Quran menyebut-nyebut ukuran waktu
dengan format jam. Kenapa?

Mudah saya, karena sistem penghitungan waktu dengan jam yang kita
gunakan saat ini, hanya buatan manusia. Berlakunya hanya berlaku di
zaman kita ini saja.

Pada saat Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu, manusia belum mengenal
pembagian waktu yang sehari 24 jam. Di satu sisi, Al-Quran adalah kitab
yang abadi, sementara penggunaan sistem waktu dan jam akan selalu
berubah. Bagaimana mungkin Al-Quran menyimpan pesan yang hanya
dikhususkan untuk satu zaman saja?

Di masa mendatang boleh jadi kita akan meninggalkan sistem penghitugan
jam yang sekarang ini dengan sitem yang lain. Kalau sehari sekarang ini
kita hitung menjadi 24 jam, boleh jadi kapan-kapan kita buat menjadi 100
jam dengan ukuran sama yaitu sehari semalam.

Atau boleh jadi kita akan menggunakan sistem jam bintang (baca:stardate)
seperti yang diperkenalkan dalam serial film StarTrek. Kalau pakai
stardate, gempa di Padang yang jam 17:16 itu adalah -313252.8234398783.
Masih minus karena stardate baru akan dimulai pada 1 Januari tahun 2323.

Lalu siapa yang menetapkan bahwa satu hari terdiri dari 24 jam, 1 jam
terdiri dari 60 menit, dan 1 menit terdiri dari 60 detik? Yang pasti
ketentuan itu tidak datang dari langit sebagai wahyu. Konon besaran itu
diambil dari peradaban Babylonia yang mengenal sistem penghitungan
sexagesimal yang berbasis angka (60). Sedangkan istilah `jam` konon
sudah digunakan oleh peradaban Mesir kuno sebagai 1/24 dari mean
matahari.

Yang jadi pertanyaan, apakah Al-Quran mengakui hitungan-hitungan itu
lalu menyelipkan informasi di sela-sela nomor ayat? Kok jadi mirip film
X-files?

Kedua : Jam Kita Adalah Jam Politis

Selain Al-Quran tidak mengenal penghitungan waktu dengan jam, pada
dasarnya sistem jam yang kita gunakan ini bersifat politis. Gempa di
Padang itu hanya dianggap terjadi pada jam 17:16 kalau menurut hitungan
waktu Indonesia Bagian Barat. Karena Padang itu terdapat di wilayah
NKRI.

Tapi seandainya -ini hanya seandainya- kota Padang itu bukan bagian dari
Negara Indonesia, tentu gempa tidak terjadi pada jam 17:16, tetapi bisa
saja malah jam 18:16 atau jam 16:16. Semua tergantung kebijakan
pemerintahannya.

Kok gitu?

Ya memang begitu. Mari kita buat pengandaian. Seandainya kota Padang itu
bagian dari Singapura, maka kejadian gempa itu pastinya bukan jam 17:16,
tetapi jam 18:16. Sebab meski letaknya lebih di Barat dari Jakarta, tapi
secara kebijakan Pemerintah Singapura menetapkan jam mereka lebih dulu
dari Indonesia. Kalau Jakarta atau WIB itu GMT+7, ternyata Singapura
malah GMT+8.

Padahal posisi Singapura lebih ke Barat dibandingkan Jakarta. Seharusnya
Jakarta lebih dulu dari Singapura. Tapi sekali lagi karena ini hanya
urusan politis dua negara yang beda pemerintahan, maka akhirnya
Singapura yang lebih dekat ke kota Padang malah punya jam yang lebih
dulu dari jam Jakarta.

Jadi angka 17:16 yang katanya merupakan surat ke-17 ayat ke-16, kalau
dikait-kaitkan dengan jam kejadian gempa Padang, tentu 100% dusta,
hanyalah ilusi, hayal, dan tidak tepat. Kenapa? Karena penetapan
hitungan jam itu bersifat nisbi.

Salah satu bukti bahwa penetapan jam itu semata-mata politis adalah
kalau kita berada di negeri sub-tropis. Setiap ganti musim baik dari
musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, pemerintah punya kebijakan
untuk mengubah atau melompat jam secara massal. Yang tadinya jam 07.00
pagi, secara massal di bawah perintah penguasa, rakyat diminta mengubah
jamnya jadi jam 08.00. Heboh kan?

Konon sejarah gonta-ganti jam ini belum lama. Awalnya dimulai pada saat
krisis minyak pada tahun 1970-an. Waktu krisis minyak tersebut, harga
minyak menjadi berlipat ganda dan minyak pun menjadi barang langka.
Berhubung minyak diperlukan untuk seluruh industri dan berbagai
keperluan sehari-hari lainnya, pemerintah Swiss (dan beberapa negara
Eropa lainnya, kalau nggak salah) memutuskan memajukan satu jam.

Dengan cara itu berarti negara ini menghemat satu jam pemakaian minyak,
lantaran satu jam dianggap hilang. Jadi kalau ditetapkan pada tanggal
sekian waktu dimajukan satu jam pada jam 12 malam, pada waktu jam
menunjukkan 24.00, semua jam dimajukan menjadi jam 01.00. Ini artinya
waktu antara 24.00-01.00 tidak eksis alias hilang.

Tapi kemudian `hilang`-nya waktu ini pun diganti pada waktu pergantian
jam di musim dingin, dengan diundurnya waktu selama satu jam. Artinya
kalau tanggal X harus ganti waktu musim dingin pada jam 12 malam,
sewaktu jam menunjukkan pukul 24.00, seluruh jam diundur menjadi 23.00.
Artinya waktu 23.00-24.00 berulang dua kali, dua jam. Impas kan. Ribet
ya?

Tapi intinya saya cuma mau bilang bahwa penghitungan jam itu sangat
nisbi dan sangat politis. Tidak layak Al-Quran memberi informasi
berdasark kebijakan politis sebuah pemerintahan.

Ketiga : Sistem Penomoran Ayat Quran Cuma Ijtihad Manusia

Lafadz Al-Quran memang dari Allah SWT yang sampai kepada kita sepanjang
14 abad dengan proses periwayatan yang mutawatir. Tetapi urusan
penomoran ayat-ayatnya ternyata tidak merupakan ketetapan dari Allah
SWT.

Karena itulah kita menemukan para ulama berbeda pendapat dalam
menetapkan jumlah total ayat Al-Quran. Ternyata jumlahnya yang konon
6.666 ayat itu malah tidak ada rujukannya. Cobalah iseng-iseng ambil
kalkulator lalu jumlahkan semua ayat yang ada di 114 surat, hasilnya
pasti bukan 6.666.

Lho kok?

Nah, biar mudahnya silahkan baca tulisan saya sebelumnya tentang
perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah total ayat Al-quran,
silahkan klik di link ini
ect> .

Perbedaan dalam menghitung jumlah ayat ini sama sekali tidak menodai
Al-Quran. Kasusnya sama dengan perbedaan jumlah halaman mushaf dari
berbagai versi percetakan. Ada mushfah yang tipis dan sedikit mengandung
halaman, tapi juga ada mushfah yang tebal dan mengandung banyak halaman.

Yang membedakanya adalah ukuran font, jenis dan tata letak (lay out)
halaman mushaf. Tidak ada ketetapan dari Nabi SAW bahwa Al-Quran itu
harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu.

Lalu apa kaitannya dengan tema yang kita sedang bahas?

Kaitannya adalah bahwa nomor ayat itu juga bersifat nisbi. Kalau angka
jam digital menyebutkan 17:16, lalu dianggap itu merupakan kode isyarat
nomor surat dan ayat di Al-Quran, maka nomor itu mau menggunakan versi
yang mana?

Kalau pakai mushaf yang umumnya kita pakai memang barangkali ada
kebetulannya untuk cocok, tetapi kita harus ingat bahwa ada berjuta
jenis dan versi mushaf di dunia ini, dimana nomor surat dan ayat 17:16
belum tentu terkait dengan musibah gempa.

Keempat : Al-Quran Bukan Buku BMG

Al-Quran sejak awal diturunkan tidak pernah disebutkan mengandung
informasi dunia teknologi. Apalagi hanya dikaitkan dengan nomor-nomor
surat atau nomor-nomor ayat di dalamnya. Nomor-nomor itu 100% buatan
manusia, sama sekali tidak datang dari Allah SWT. Jadi kalau dipercayai
sebagai bagian dari wahyu, sungguh sebuah kekeliruan yang fatal.

Memang benar bahwa Al-Quran adalah kitab petunjuk, tetapi tentu saja
bukan petunjuk yang terkait dengan hal-hal teknis. Kita tidak akan
menemukan tatacara membangun gedung, membikin mobil, menangkap ikan,
menanam padi di sawah, atau mengetahui kapan terjadi bencana alam. Jelas
sekali Al-Quran tidak diturunkan untuk kebutuhan seperti itu.

Kalau Al-Quran diyakini sebagai buku referensi teknologi, berarti kita
secara tidak langsung telah menuduh Nabi Muhammad SAW telah zalim atau
tidak mengerti Al-Quran.

Kok gitu?

Ya, karena Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang sah ditugaskan untuk
menjelaskan isi Al-Quran, bahkan disebutkan bahwa beliau adalah Al-Quran
yang berjalan. Kalau di dalam Al-Quran itu ada info tentang kapan
terjadi bencana alam, lalu Nabi SAW diam saja tidak bilang apa-apa,
berarti Nabi SAW itu zalim, karena tidak memberikan peringatan dini. Itu
kalau kita anggap Nabi SAW tahu semua isi Al-Quran.

Tapi kalau kita bilang bahwa Nabi SAW tidak tahu ada informasi seperti
itu di dalam Al-Quran, maka kita juga telah menuduh yang salah kepada
beliau. Masak ada info tentang gempa di dalam Al-Quran, Nabi SAW malah
tidak tahu? Lalu buat apa jadi nabi? Nabi kok tidak tahu info dalam
Al-Quran?

Lebih parah lagi, kenapa Allah SWT terkesan `menyembunyikan` info akan
terjadi gempa di dalam Al-Quran? Apakah Al-Quran itu merupakan buku
teka-teki? Apakah kita disuruh untuk bermain puzzle dengan nomor ayat
Quran? Untuk itukah Quran diturunkan?

Betapa naifnya kalau memang begitu. Quran kitab yang agung itu ternyata
tidak lebih hanya dijadikan buku teka-teki yang angka di dalamnya
diotak-atik, mirip orang kecanduan judi buntut.

Astaghfirullahal- Adzhiem.

Jadi kesimpulannya, informasi bahwa ayat Al-Quran mengandung misteri
terselubung yang berupa data-data akan terjadi gempa tidak lain hanyalah
klenik abad 21 yang dimainkan oleh mereka yang bermental Bani Israil,
karena tidak lebih dari sekedar asathir (dongeng), levelnya sederajat
dengan kisah-kisah israiliyat versi yahudi laknatullahi alaihim.
Sayangnya, banyak juga yang terkecoh dengan ilusi model beginian.

Kepercayaan semacam itu sama sekali tidak memberikan nilai tambah apa
pun buat Al-Quran. Malah sebaliknya, Quran jadi direndahkan selevel
dengan kitab primbon atau mujarobat. Naudzu billah tsumma nauzdu billah.

Wallahu a'lam bishshawab, wasalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Tyas the Spidergirl

Dunia anak kecil memang berbeda, cara berpikir dan tingkah laku mereka kadang malah terasa aneh. Tapi kalau yang sudah merasakan sendiri masa masa kecil pasti tidak aneh melihat tingkah tyas yang seperti di foto-foto ini..
Entah karena dia memang terlalu semangat, energik, ngga bisa diam, suka explor, suka ekperimen, dia paling senang kalau menemukan ternyata dia bisa melakukan sesuatu yang dia anggap hebat..
salah satunya kebiasa'an dia akhir-akhir ini berakrobat menaiki lubang pintu..
anatomi tubuhnya ternyata menunjang dia bisa melalukan akrobat seperti ini, entah dia dapat ide dari mana atau siapa yang ngajarin.. selama ini baru kali ini abah melihat ada anak yang melakukan atraksi seperti ini...

kadang abah suka ngeri sendiri, karena abah pernah coba sendiri (tentu saat ngga ada yang lihat), ternyata sulit.

tyas memang spidergirl nih... tapi abahnya kan phobia sama spider....!??



Jadwal pemadaman listrik 1 - 6 Oktober 2009 di Jakarta


Mungkin berguna....

Kamis, 1 Oktober 2009
Pukul 08.00 - 12.00 Perum. Puri Metropolitan, Raya Gondrong Petir, Cipondoh, Rawa Lele, Rawa Bamban, Batu Ceper, Juru Mudi, Daan Mogot, Kp. Poris Gaga, Kp. Warung Gantung, Semanan Duri Kosambi, Darma Wanita II/9 Cengkareng, , Kamal, Kalideres, Perum Citra Garden, Kp. Rw Bebek Cengkareng, Rawa Gantung, Pekayon, Semanan, Dinas Kebersihan DKI Duri Kosambi, PT.Duta Fort Ind, Rawa Lele Batu Ceper, Rawa Bambam CNk, Meruya Udik Joglo, Intercorn Kebun Jeruk, Kembangan, PT.Palapa Bojong Indah, PT.Ultra Prima Abadi, Kp. Pulo Gondrong, Kp.Gondrong Petir TNG, PT. Winertex Cengkareng, PT. Crown P, Desa Pasir Jaya Bunder, Jl. Raya Serang, Suka Negara, Telaga Cikupa, Cibadak, Desa Sentul, PT. Saehan Textils Desa Suka Damai Pasir Jaya, Kemudian, Jl. Raya Serang, Balaraja, Cikupa, Kp Cibadak Cikupa, PT. Effendi Texindo, Industri III Blok AF Tangerang, PT.Satya Raya Kramindo, PT. Yatama Ariputra Desa Bunder Cikupa, Gembong Balaraja, PT.Dong Joe Ind, Sindang Sari, Ds.Suka Mantri, Kp. Gembor Gelam, Rajeg Tangerang, Cikupa, Desa Telaga, Kp Telaga Sari Cikupa, Kp Cikupa, Jl. Raya Serang Cibadak, Balaraja, Pluit Samudra, Marina Tower, Pantai Mutiara, Pondok Tirta, Muara Baru, Mega Mall Pluit Muara Karang, PT. PLN PIKITERM Jabar, Kediaman DIRAD,PLTU Muara Karang, Taman Pluit, Kediaman DIRBANG PLN Pusat, Komp. PLN, Muara Karang, Muara Baru, Komp. Pel. Samudra, Pluit Kencana, Muara Karang Blok M 35, Blok R 25, Muara Karang, PT. PLN PIKITERM Jabar, Kediaman DIRAD, PLTU Muara Karang dsk.

Kamis, 1 Oktober 2009 Pukul 13.00- 17.00
Perum Taman Kencana, Pergudangan Miami, Kapuk Kamal Cengkareng, Kp. Basemol Tmn Kota, Perum Citra 2, Kp. Pegadungan, Daan Mogot, Cengkareng, Rawa Buaya, Bangun Nusa Cengkareng, Rawa Buaya, Swadaya Pesing, Perum Semanan Indah Duri Kosambi, Kp.Utan Bahagia, Puspa, Citra Garden, PT.Jasa Jakarta Investindo, LMK, GI Duri Kosambi, Tegal Alur, PT. Metro Poly Jaya, Kapuk, Kamal, Kp. Pabuaran Kandang, Jl.Raya Batu Ceper, Poris Pelawad, PT. Damatex Jl. Raya Serpong, PT. Argo Pantes Raya Serpong, Kp. Kelapa Cikokol, Kp.Cipete, Cikokol, Jl. Raya Serpong, Kp.Panunggangan, Perum Setneg TNG, Kp.Kelapa, PT.Tunggal Reksa Utama, Lippo Village Binong, Cipondoh, Kp.Poris Tengah, Modern Land, PT. Tifico.Lalu, PT. Sulindafin, Jati Uwung, Jl.Raya Serang, Manis II , Ds.Dukuh, Kp.Ganda Sari, Ds.Dumpit Jatake, Telesonic II Jatake, Jl.Raya Serang, Ds.Pasir Jaya Jati Uwung, PT. Gajah Tunggal, Kp Cerewet, Ds.Pasir Gadung, Bulakan, Ds. Bojong, Ds. Kadu Bitung, Kaw. Indusri Manis, Cikupa, Pasir Gadung, Kp.Lamporan, Jl. Raya Curug, Ds.Jatake, Ds.Telaga Sari, Kp.Cisoka Balaraja, Yayasan Peruri, PT.Hanson, Jl.Industri III, Cikupa, Ds. Badak Anom, Rajeg, Sangiang Sepatan, Lontar, Rc. Labu, Pagedangan, Mauk, PT. Masterina, PT. Gajah Tunggal, Jl. Industri Jatake, Jl.Industri, , Villa tangerang Regency, Pasar Kemis Jati Uwung, Kp.Cilongok Pasar Kemis, Jl.Raya Pasar Kemis KM 6 Tangerang, Kampung Tanah Baru, Komp. AURI Ciganjur,Jl. Moch. Kahfi, Cinere Raya, Puri Cinere, Gandul Raya, Lebak Bulus, Jagakarsa, Lenteng Agung, Ciganjur, Srengseng Sawah, Ciganjur, Ragunan, Cinere dsk, Komp. PLN Gandul, Ciganjur, Ceger, Jaka Karsa, Srengseng Sawah. Kamis,


1 Oktober 2009 Pukul 18.00 - 22.00 Menceng, Kbn Besar, Bt. Ceper, Kapuk Ry, Kamal, Duri Kosambi, Mall Taman Palm, Daan Mogot, Kp. Rawa Buaya Cengkareng, Green Garden, Kampung Bojong, PT. Sucaco, Perum Bojong Indah, Imigrasi Cengkareng, Perum, Raya Pedongkelan, Kp. Dadap, Raya Karawaci, Industri Raya Jatake, Cimone Mall, PT. Damatex, PT. Argo Pantes Raya Serpong, Raya Mauk, Bugel dsk, Perum Menara Pluit CNK, PT.Karya Tulada, Ds.Bojong Larang, Pendopo Tangerang, Kantor Kodya Tangerang, RSUP Jl.A.Yani, PDAM Cikokol, Kp. Babakan, Pasar Baru, Perum. Kelapa Dua, Karawaci, Jatake, PT.Istem Jl.Raya Mauk, KM 5 & 6, Kp. Sangiang, Kp. Kober Tanah Tinggi, Komp. BPHN, Perum Banjar Wijaya, Perum Kebayoran Regency, Parung Panjang, Cibunar, Kp.Cibatok, Pd Betung, Pesanggrahan, Ulu Jami, Bintaro, Kp. Utan Rempoa, PT. Sandratex Pasar Jum'at.Kamudian, Bintaro Sektor 2, Ciputat Raya, Pinang Pd. Indah, Cireundeu, Tegal Rotan, Pondok Pucung, Pd. Betung Raya, Kp. Pladen, Pd. Ranji, Tegal Rotan, Bintaro, Mabad Rempoa, Pd Ranji, Kesehatan Raya, Ciputat Raya, Jl. Palm Asri Rempoa, Posko PLN Ciputat, Pondok Cabe.

Jum'at, 2 Oktober 2009 Pukul 08.00 - 12.00 Pluit, Bandengan, Tubagus Angke, Kapuk Raya, Jelambar, Roa Malaka, Kav Polri, Mr. Karang, Jembatan Tiga, Pantai Indah Kapuk, Jl. Pondok Ungu, Gudang PLN, Cakung Tanah Tinggi, Jl. Pejuang, Jl. Raya Bekasi, Jl Tendean, Duren Tiga, Jl. Bangka, Jl. Mampang Prapatan, Kemang, Buncit Raya, Karet Pedurenan, Komp Pertamina Patra, Gatot Subroto, Tebet Timur Dalam, Bukit Duri, Saharjo, Slamet Riyadi, Matraman Dalam, Matraman Raya, Berland, Jl Tambak, Proklamasi, Manggarai dsk Komp. Giya Kencana, Kedoya, Kp. Tanah Seratus, Karang Tengah, Adhi Karya 1, Kedoya Raya, Kembangan, Tirta, Surya 2, Bumi 1 Ciledug Indah, Pinang, Perum. Pondok BaharKemudian, Mall Puri Kembangan, Apart. Wesling Kedoya, Perjuangan, Puri Kembangan, Kedoya Garden, Meruya Hilir, Kebun Jeruk, Taman Aries, Meruya Ilir, Perum Puri Indah, Tomang, Permata Buana, Komp. Depag Kedoya, Poris Gaga, Poris Pelawad, Poris Indah, Batu Ceper, Raya Cipondoh, Ds. Kunciran Cipondoh, Pd. Jagung, Ds. Paku Jaya, Jl. Bhayangkara Serpong, Raya Gondrong Petir, Perum Poris Indah, Raya Cipondoh, Perum. Pinang Griya, Desa Kunciran, Kp. Nerogtog, Cipondoh, Modern Land Golf, Warung Gantung, PT. Pelindo Jaya Sakti, Kp. Poris Gaga, Kp. Warung Gantung, Semanan Duri Kosambi, PT. Pelita Paper Cengkareng, Desa Ketapang, Mabes TNI AU SASTRAD, Tanjung Kait Tangerang, DesaTelaga Sari Cikupa. Lalu, Balaraja, STO Telkom Cikupa, PT. Yasulindo Cikupa, Pasar Kemis, Gajah Tunggal, Telesonic, Desa Bunder, Jl. Raya Serang, PT.IKI Indah kabel, Industri III Pasar Tangerang, Posisi PMT Keluar, Bitung, Jl. Cerewet, Pabrik Plastik, PT.Parinco Ancol, Ds. Bojong Cikupa, Ds Pasir Nangka, Tiga Raksa, PT. Pasific Texindo 1, Ds. Suka Damai Pasir Jaya, Kawasan Industri Cikupa, Kawasan Industri Cikupa, PT. Yatama Ariputra Desa Bunder Cikupa Tangerang, Kampung Pasir Awi, Desa Wanakerta Pasar Kemis, Komp. DPR Batu Sari, SCTV, Meruya, Kedoya, Kepa Duri, Arjuna Kebun Jeruk, Way Bessy, Tj. Duren Timur 2, Metro TV, Arjuna Selatan, Kemanggisan, Tomang City, Yunus 3 Kby, Slipi, Kebun Jeruk, Taman Delima Grandville, Panjang, Tj. Duren. Tmn. Kedoya Baru, Kemanggisan Raya, Arjuna, Slipi, DPP Golkar, Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Komplek Deplu Jl. Cidodol, Cipulir Kebayoran Lama dsk.

Jum'at, 2 Oktober 2009 Pukul 13.00-17.00 Jl. P. Jayakarta, Mangga Besar, Jl. Lodan, Gunung Sahari, Pademangan, Jl. RE Martadinata, Sunter Muara, Sunter Podomoro, Ancol Barat, Rawa Bunga, Bukit Duri, Cipinang, Kali Malang, Pd Bambu, Kb Nanas, DI. Panjaitan, Otista, Tebet, Pedat, Kp.Melayu, Jatinegara, Otista, Jl. Angkasa Kemayoran, Jl. Serdang, Bendungan Jago, Sumur Batu, Jl. Perintis Kemerdekaan, Sunter, Jl. Suprapto, Jl. Yos Sudarso, Pulo Gebang, Cakung, Buaran Indah, Penggilingan, Bekasi Raya, Pondok Kopi, Perumnas Klender dsk Rawa Buaya, Kp. Kedaung Kali Angke Pesing, Puri Mall Kembangan, Daan Mogot, Pesing, Grogol In, PT. Hikari, Daan Mogot, Swadaya Pesing, Rawa Buaya, Pertokoaan Cengkareng, Komp Imigrasi, PT.Sinar Jaya Perkasa, Kamal, Menceng Tegal Alur CNK, Lingkungan, Prepedan, PT. Victor Indah P, STO Sumur Bor, RS. Hermina, Cendrawasih CNK. Kemudian, Kosambi Kp.Pulo Gondrong, Dongkel Gondrong, Gondrong Petir TNG, LMK , Ranting Cengkareng, GI Duri Kosambi Tangerang, Kali Deres, Kapuk Kayu Besar, Rawa Buaya, Green Garden, Bojong Indah Garden, Posisi PMT GI Keluar Tanpa Beban, Kp. Panunggangan Barat, Perum. Pinangsia, Karawaci, Perum Kelapa Dua, Bj. Larangan, Pakulonan Barat, Karawaci, Modern Land Golf, Cikokol, Modern Land, Jl. Bhayangkara Ds. Paku Alam, Pakulonan, Serpong KM.7, PT. Kumatex, PT. Surya Toto, PT.Bumi Indah Raya, Karawaci, Cimone Mall Tangerang, Ditjen Paten, Komplek Imigrasi, Komplek LP Anak-Anak, Kp.Tanah Lima Puluh, Tanah Seratus, Kali Sabi Tangerang, Raya Mauk Km1, Ds.Pabuaran Tumpeng, Kawasan Industri Benua, Serpong, Komplek PT. Istem Pasar Baru Tangerang, Ds.Cibodas Jati Uwung, Industri Jatake TNG, Dumpit, Gembor, Jt. Uwung, Telesonic, Manis 4, Industri 2, 3, 4 Jatake, PT.YKK Alumunico, Ds. Kadu Manis, Jl. Raya Cikupa KM.13. Selanjutnya, Jl. Raya Serang, Kp. Cukang Galih, Kp. Curug Kulon, Curug Raya, PT. Gajah Tunggal, PT. Muara Pluit Steel, Palm Manis, Industri Manis II Jatake, RS. Green Agle Lippo Village, Ds.Pasir Jaya Jati Uwung, Desa Kadu Curug, PT.Mitsubishi Soko,Raya Curug Tangerang, Mandiri, Kp. Manis, Ds. Kadu Curug, Kp. Cisereh, Raya Serang, Kawasan Industri Manis, Kp.Bunder Cikupa, PT. Hardaya S.I Aneka, PT.Gajah Tunggal, Kp.Cibadak Cikupa, Kp.Pulo Bitung, Citra Grand City Cikupa, Kp.Dadap, Kamal, Ds.Belimbing, Salembaran, Kosambi, Teluk Naga, Kp.Melayu Tangerang, Rawa Kucing, Batu Ceper, Kp.Salembaran, Kamal, S.Tahang, Kp.Kebon Besar, Tj.Pasir, Kp.Babakan Asem, Kp.Salembaran, Kamal, S.Tahang, Kosambi, Teluk Naga, Pergudangan Mutiara Kosambi, Pulau Seribu, Cendrawasih, Griya Cinere, Ds. Limo Sawangan, Pd Cabe, Ciputat, Kantor PT PLN (Persero) P 3 B GITET Gandul, Lalu, Pamulang, Ciputat Parung, Ry Puspiyek Serpong, Bumi Karang Tengah Lebak Bulus, Pondok Labu, Karang Tengah Cinere, IAIN Ciputat, Pasar Jum'at, Ciberem Raya, Lebak Bulus, Pd Cabe, Karang Tengah, Perum Bona Indah Lebak Bulus, Apart. Bona Indah, Ps Jum'at, Pratama Hills Lebak Bulus, Pd. Indah dsk

Jum'at, 2 Oktober 2009 Pukul 18.00 - 22.00 Jl. Raden Inten, Jl. Dermaga Duren sawit, Jl. Igusti Ngurah Rai, Jl. Raya Bekasi Semper Plumpang, Tipar Cakung, KBN Cacing, Yos Sudarso, Kp Walang, Tj Priok, Warakas, Sindang Laut Kp Bahari, Kelapa Gading, Kaw Industri, Pulogadung, KBN, Pulo Lentut, Rawa Gelam, Tipar, Jl. Raya Penggilingan, Raya Cacing, Jl. Raya Bekasi, Ds. Dadap, Kamal Cengkareng, Teluk Naga, PT. Setia Pratama Lestari, Supermarket Mitra 10 Jl. M. Toha, Kamal, Kp. Dadap, Rawa Bamban, Batu Ceper, Kp. Kebon Besar, Jurumudi, Daan Mogot, Pembangunan I, Jl. Juru Mudi, Batu Ceper Cengkareng, PT.Bangun J, PT.Union JP, Makmur Garden, PT.Angsa MP, Kemudian, Kebun 200 Cengkareng, Kp.Rw.Bebek Kamal CNK, PT.Akebono Indah, Juru Mudi, Tangerang, PT.Ysinta Poly Yasulintex, Perum Dadap, Kosambi, Teluk Naga, Kp. Melayu Tangerang, Lingkungan, Kp. Mede, Tegal Alur, Kamal Cengkareng Komplex PT. ISTEM Pasar Baru, Pegadungan, PT.Cakra B, Cengkareng, Ds.Gebang Raya, Perg.Griya Sangiang Mas, Ds.Kota Bumi Mauk, Kp.Neglasari, Hotel Serathon Bandara International Soekarno Hatta, PT.Ysinta Poly Yasulintex, Ds Bayur, Ds Kiara Payung, Ds Kelor, Ds Kohot, Kp. Utan Jati Sepatan, Kawasan Industri Priuk, Jl. Raya Mauk, PT. Panarub Jl. Raya Mauk, Komplek PT. Istem Pasar Baru Tangerang, Kawasan Industri Benua, Perm. Benua Indah, Jl. Raya M. Toha, Mauk, Kasir II Ps. Kemis, Desa Gembor, Pasir Jaya, Raya Pasar Kemis, Kota Bumi, Nagrak, Jl. Raya M. Toha, Mauk, Pondok Arum, Ruko CBD, Mall & Carefour CBD Ciledug.

Senin, 5 Oktober 2009 Pukul 08.00 - 12.00 WIB Jl. Bandengan Utara, Teluk Gong, Kapuk Muara, Pluit Raya, Kapuk Raya, Pantai Indah Kapuk, Latumenten, Tubagus Angke, PGC Jl. Cililitan Besar, Kramatjati, Kp. Rambutan, Ceger, Bambu Apus, TMII, Cijantung, Cimanggis, Jl. Raya Bogor, Jl. A.Yani, Perintis Kemerdekaan, Pulomas Barat, Jl. Percetakan Negara, Cempaka Putih, Rawasari, Kelapa Gading, Sunter, Perum Pelabuhan Tj. Priok,, Sunter, Pasar Ular, Jl. Raya Plumpang, Kelapa Gading dsk

Senin, 5 Oktober 2009 Pukul 13.00 - 17.00 WIB
Jl. Setiabudi, Sudirman, Komp Polri, Karet Pedurenan, Jl. Denpasar, Rasuna Said, Kuningan, Jl. Raya Pulogadung, Rawa Udang, Kepiting, K.Industri Pulogadung, Jl. Pulo Ayang, PT Pangeran karang Jl.Raya Bekasi


Senin, 5 Oktober 2009 Pukul 18.00 - 22.00 WIB P. Jayakarta, Mangga Dua, Hayam Wuruk, Pinangsia, Gajah Mada, Glodok, Lindeteves, Penjaringan, Gd. Panjang, Mangga Besar Raya, Jl. Tambak, Utan Kayu, Kramat Asem, Proklamasi, Gedung Pola, Rawamangun, Kayu Manis, Matraman, Jatinegara, Pisangan Baru, PT Indofood Kawasan Berikat Nusantara Marunda (PT Bogasari Mils)

Selasa, 6 Oktober 2009 Pukul 08.00 - 12.00 WIB
Jl.Imam Bonjol, Jl.Sudirman, Jl Karet Kubur, Jl.H Agus Salim, Taman Suka Tani, Jl.KH Mas Mansyur, Jl Fachrudin Tanah Abang, BKPM, Dirjen Pajak, Komdak Metro Jaya, Jl. Gatot Subroto Satria Mandala, STO Telkom, Kantor LIPI, Jl. Baru Muda, Perkampungan Marunda Muara Tawar, Jl. Sungai Landak, Satria Mandala, STO Telkom, Kantor LIPI, Gatot Subroto, Jl. Baru Muda


Selasa, 6 Oktober 2009 Pukul 13.00 - 17.00 WIB JL.Kai Maja Kec.Kby Baru, Koran Tempo, RS.Pertamina Pusat, Pasar Raya Sarinah, Blok M, Jl.Raya Slipi, Jl.S Parman, KS.Tubun, KH.Mas Mansyur, Tanah Abang, Benhil, PAM Pejompongan, Karet, MH Thamrin, Kbn kacang, PT Pangeran karang Jl.Raya Bekasi, Jl. Raya Bekasi ( PT.Pangeran Karang I ), Jl. Raya Bekasi, Cakung Cilincing dan sekitarnya.

Selasa, 6 Oktober 2009 Pukul 18.00 - 22.00 WIB Jl. Buncit Raya , PT. Fortune Warung Buncit, Kecamatan Mapang Jl. Rengas Blok S Senayan, W. Monginsidi, Jl. Ciragil, Terminal Blok M, PT Wahana Garuda Lestari Jl.Raya Bekasi

"Atas ketidaknyamanan pelayanan ini, manajemen PLN Disjaya dan Tangerang menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kepada seluruh pelanggan setia, kami mohon partisipasi agar dapat mengurangi pemakaian listrik dengan mematikan peralatan listrik yang tidak diperlukan. Kepada pelanggan industri agar dapat menggunakan mesin genset sendiri," demikian diungkapkan Manajer Area Pengatur Distribusi PLN M Ikhsan, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.